Thursday, July 20, 2017

√ Definisi Kapital Sosial

Hampir semua definisi wacana kapital sosial (capital social) menempatkan capital social itu sebagai variable independent. Artinya, capital social itu merupakan penyebab dari suatu tindakan individual atau tindakan kolektif yang memungkinkan suatu daya guna dan daya hasil tercapai. Ada dua macam analisis yang muncul dari konteks ini : (Robert M.Z. Lawang, 2005 : 208)
  1. Kenyataan adanya perbedaan dalam perkembangan ekonomi social dan politik, yang diduga alasannya perbedaan dalam tingkat capital social. Ada masyarakat dengan capital social yang tinggi (high trust), dan sebaliknya masyarakat dengan rendah perkembangan social ekonomi politiknya termasuk dalam kategori dengan capital social rendah (low trust). Hipotesisnya di sini terperinci sekali : semakin tinggi capital social, semakin tinggi pertumbuhan ekonominya (bandingkan dengan Fukuyama 1995).
  2. Masih dalam kaitannya dengan analisis pertama itu yakni kesimpulan dari suatu silogisme yang sangat sederhana : jadi, jikalau mau biar pertumbuhan ekonomi social dan politik tinggi, harus meningkatkan kualitas capital social dalam masyarakat (Bank dunia). Analisis terakhir terasa sangat sulit, alasannya menyerupai sudah digambarkan dalam penggalan pertama buku ini, capital social itu tertambat pada struktur social obyektif makro atau struktur social intersubyektif, sehingga perubahan yang terjadi di sini simpel merupakan perubahan structural yang sangat sulit tercapai dalam waktu singkat.
Dari analisis-analisis itu muncullah kecenderungan para andal sosiologi dan ekonomi yang mengambil jalan pintas dalam mempelajari capital social baik sebagai kajian ilmiah maupun sebagai kajian terapan, yakni mengutip begitu saja suatu definisi dari salah satu atau lebih andal capital social tanpa ada perjuangan untuk melihat bagaimana proses munculnya capital social itu dalam tindakan individual dan kolektif. Kecenderungan ini niscaya tidak salah, tetapi sekali lagi, capital social bukan suatu entitas yang bangun sendiri, melainkan tertambat pada struktur social. Prinsip inilah yang harus dipegang. Karena itu, bukan capital sosialnya yang menjadi satuan analisis, melainkan struktur social dimana suatu tindakan individu atau kolektif itu terjadi. Prinsip ini sudah dibahas panjang lebar dalam penggalan kedua buku ini. (Robert M.Z. Lawang, 2005 : 208-209)

Sumber http://tesisdisertasi.blogspot.com