Wednesday, July 19, 2017

√ Kerusakan Lingkungan Perairan; Efek Pertambangan Batubara Di Indonesia

AsikBelajar.Com | Pencemaran perairan, pada tahun-tahun terakhir ini telah menjadi duduk masalah serius yang dihadapi oleh aneka macam tempat di lndonesia, dengan meningkatnya kegiatan pembangunan nasional, nampaknya pencemaran perairan akan terus menjadi duduk masalah bagi umat insan yang akan datang. Suatu perairan dikatakan telah tercemar, apabila suatu materi atau kondisi yang sanggup mengakibatkan penurunan kualitas perairan hingga pada tingkat tertentu Sehingga lingkungan perairan tersebut tidak sanggup dimanfaatkan (Miller, 1985). Menurut Lockwood (2012) bahwa air minum yang tercemar merupakan salah satu duduk masalah kesehatan utama untuk masyarakat sekitar pertambangan kerikil bara, lantaran limbah tambang di kolam lumpur melepaskan logam berat dan polutan lain yang mencemari permukaan dan air tanah. Air limbah dari proses pembersihan kotoran dari kerikil bara sebelum pengiriman akan meresap ke dalam tanah (Halzman, 2011).


Kebanyakan teknik pertambangan modern mempunyai kebutuhan air yang tinggi untuk ekstraksi, pengolahan, dan pembuangan limbah. Air limbah dari proses ini sanggup mencemari sumber air di dekatnya dan menguras persediaan air tawar di wilayah sekitar tambang. Beberapa tambang, menyerupai tambang Mountain Pass di California selatan, telah menerapkan teknologi daur ulang air limbah, mengakibatkan penurunan besar dalam seruan air dan limbah cair (Molycorp, 2012).


Tingkat pencemaran perairan sanggup diketahui melalui pengukuran secara fisika, kimia dan biologi. Pengukuran secara fisika, kimia sanggup dilakukan dengan mengukur kadar logam berat, pH, kekeruhan, suhu, kadar pestisida atau materi kimia lainnya yang terdapat dalam air. Kualitas kehidupan didalam air sangat dipengaruhi oleh kualitas perairan itu sendiri sebagai media hidup organism air, makin jelek kualitas suatu perairan, makin jelek pula kualitas kehidupan di dalam perairan tersebut. Ini berarti bahwa komunitas organisme yang hidup di perairan baik berbeda dengan yang hidup diperairan yang tercemar (Soegianto, 2004). Pencemaran suatu perairan sanggup disebabkan oleh adanya kegiatan pertambangan khususnya pertambangan kerikil bara, yang secara terang akan besar lengan berkuasa terhadap lingkungan perairan lantaran bahan-bahan hasil eksploitasi pertambangan kerikil bara akan terbawa oleh air hujan (run 0ff) ke sungai dan sungai tersebut mengalami sidimentasi, dengan adanya sidimentasi, maka sungai tersebut akan mengalami pendangkalan dan pada akhirnya akan menimbulkan tragedi seperti, banjir dan memburuknya kualitas air. apabila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada badan organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.


Menurut Darmano (1995), pencemaran air terdiri dari majemuk jenis, antara lain:


1. Pencemaran Mikroorganisme Dalam Air

Berbagai kuman penyebab penyakit pada makhluk hidup menyerupai bakteri, virus, protozoa, dan benalu sering mencemari air. Kuman yang masuk ke dalam air tersebut, berasal dari buangan limbah rumah tangga maupun buangan dari industri peternakan, rumah sakit, tanah pertanian, dan lain sebagainya. Pencemaran dari kuman penyakit ini merupakan penyebab utama terjadinya penyakit pada orang yang terinfeksi. Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air ini disebut water-borne disease dan sering ditemukan pada penyakit tifus, kolera, dan disentri.


2. Pencemaran Air Oleh Bahan Anorganik Nutrisi Tanaman

Penggunaan pupuk nitrogen dan fosfat dalam bidang pertanian telah dilakukan semenjak usang secara meluas. Pupuk kimia ini sanggup menghasilkan produksi flora yang tinggi sehingga menguntungkan petani. Tetapi di lain pihak, nitrat rian fosfat sanggup mencemari sungai, danau, dan lautan. Sebetulnya sumber pencemaran nitrat ini tidak hanya berasal dari pupuk pertanian saja, lantaran di atmosfer bumi mengandung 78% gas nitrogen. Pada waktu hujan dan terjadi kilat dan petir, di udara akan terbentuk amoniak dan nitrogen terbawa air hujan menuju permukaan tanah. Nitrogen akan bersenyawa dengan komponen yang kompleks lainnya.


3. Pencemar Bahan Kimia Anorganik

Bahan kimia anorganik menyerupai asam, garam dan materi toksik logam lainnya menyerupai timbal (Pb), kadmium (Cd), merkuri (Hg) dalam kadar yang tinggi sanggup mengakibatkan air tidak lezat diminum. Disamping sanggup mengakibatkan matinya kehidupan air menyerupai ikan dan organisme lainnya, pencemaran materi tersebut juga sanggup menurunkan produksi flora pangan dan merusak peralatan yang dilalui air tersebut (karena korosif).


4. Pencemar Bahan Kimia Organik

Bahan kimia organik menyerupai minyak, plastik, pestisida, larutan pembersih, detergen dan masih banyak lagi materi organik terlarut yang dipakai oleh insan sanggup mengakibatkan tamat hidup pada ikan maupun organisme air lainnya. Lebih dari 700 materi kimia organik sintetis ditemukan dalam jumlah relatifsedikit pada permukaan air tanah untuk diminum di Amerika, dan sanggup mengakibatkan gangguan pada ginjal, gangguan kelahiran, dan beberapa bentuk kanker pada binatang percobaan di laboratorium. Tetapi hingga kini belum diketahui apa kesudahannya pada orang yang mengkonsumsi air tersebut sehingga sanggup mengakibatkan keracunan kronis.


Sumber:

Fitrah, Hastirullah. 2018. Material Tanah Bekas Tambang Batubara & Pembenahan. Yogyakarta: Thema Publishing. Hal. 21-26.


Keyword terkait:

contoh kerusakan lingkungan perairan, penyebab kerusakan lingkungan perairan, dampak kerusakan lingkungan perairan



Sumber https://www.asikbelajar.com