Inflasi Bulan Juli 2017, sumber foto: bps.go.id
Badan Pusat Statistik (BPS) gres saja merilis angka inflasi (01/08/2017). Inflasi yang terjadi selama bulan Juli 2017 ialah sebesar 0,22 persen, terjun dari bulan kemudian yang mencapai 0,69 persen.
Besarnya inflasi rentang Januari sampai Juli 2017 ialah 2,60 persen. Dengan inflasi year on year Juli 2016 - Juli 2017 sebesar 3,88 persen.
Dari 82 kota pengamatan inflasi di Indonesia, 59 kota di antaranya mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di kota Bau-Bau, yakni sebesar 2,44 persen dan terkecil kota Meulaboh Aceh sebesar 0,01 persen. Sementara itu, 23 kota lainnya mengalami deflasi.
Kalau ditinjau dari komoditas penyumbang besaran inflasi, yang tertinggi disumbang oleh makanan jadi sebesar 0,1 persen, diikuti materi makanan sebesar 0,04 persen dan pendidikan sebesar 0,05 persen.
Inflasi bulan Juli tampaknya merupakan imbas pasca Idulfitri Juni lalu. Di mana beberapa komoditas ibarat bawang merah dan bawang putih menjadi salah satu penyumbang utama inflasi. Tak hanya itu, kebijakan mengurangi subsidi listrik 900 VA juga menjadi penyumbang inflasi.
Kendati bulan Juli terlihat penurun angka inflasi, budaya pasca Idulfitri dibukanya kembali perjuangan penyediaan makan dan minum ternyata menyebabkan harga makanan jadi naik alasannya ajakan meningkat. Momentum pasca Idulfitri biasanya memang diikuti oleh tahun aliran baru. Hal ini berdampak pada ajakan yang meningkat untuk komoditas pendidikan. Harga buku, tas, sepatu dan biaya pendidikan juga menjadi pemicu inflasi sebesar 0,05 persen itu.(*)
Sumber http://www.ngobrolstatistik.com/Badan Pusat Statistik (BPS) gres saja merilis angka inflasi (01/08/2017). Inflasi yang terjadi selama bulan Juli 2017 ialah sebesar 0,22 persen, terjun dari bulan kemudian yang mencapai 0,69 persen.
Besarnya inflasi rentang Januari sampai Juli 2017 ialah 2,60 persen. Dengan inflasi year on year Juli 2016 - Juli 2017 sebesar 3,88 persen.
Dari 82 kota pengamatan inflasi di Indonesia, 59 kota di antaranya mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di kota Bau-Bau, yakni sebesar 2,44 persen dan terkecil kota Meulaboh Aceh sebesar 0,01 persen. Sementara itu, 23 kota lainnya mengalami deflasi.
Kalau ditinjau dari komoditas penyumbang besaran inflasi, yang tertinggi disumbang oleh makanan jadi sebesar 0,1 persen, diikuti materi makanan sebesar 0,04 persen dan pendidikan sebesar 0,05 persen.
Inflasi bulan Juli tampaknya merupakan imbas pasca Idulfitri Juni lalu. Di mana beberapa komoditas ibarat bawang merah dan bawang putih menjadi salah satu penyumbang utama inflasi. Tak hanya itu, kebijakan mengurangi subsidi listrik 900 VA juga menjadi penyumbang inflasi.
Kendati bulan Juli terlihat penurun angka inflasi, budaya pasca Idulfitri dibukanya kembali perjuangan penyediaan makan dan minum ternyata menyebabkan harga makanan jadi naik alasannya ajakan meningkat. Momentum pasca Idulfitri biasanya memang diikuti oleh tahun aliran baru. Hal ini berdampak pada ajakan yang meningkat untuk komoditas pendidikan. Harga buku, tas, sepatu dan biaya pendidikan juga menjadi pemicu inflasi sebesar 0,05 persen itu.(*)