Sunday, July 16, 2017

√ Protein : Pengertian, Fungsi, Metabolisme, Jenis

A. PENGERTIAN PROTEIN
Protein yaitu komponen senyawa organik berupa makromolekul kompleks yang terdiri dari satu atau lebih polimer (rantai atom). Kata protein berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Protos” yang artinya “pertama atau paling utama”. Polimer ini terdiri atas monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Atom asam amino antara lain yaitu senyawa karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan terkadang mengandung sulfur. Protein berperan sangat penting secara struktural dan fungsional badan makhluk hidup dan virus.
Secara biokimia, 20 persen dari badan orang sampaumur merupakan protein. Kualitas protein ditentukan oleh jumlah dan jenis asam aminonya. Protein disebut sebagai salah satu biomolekul raksasa alasannya yaitu beratnya sanggup mencapai 5.000 hingga jutaan satuan berat molekul. Kebanyakan protein dalam badan merupakan enzim atau subunit enzim yang sanggup memfasilitasi banyak sekali reaksi kimia dalam tubuh. Protein juga sanggup ditemukan sebagai hormon, protein struktural (contohnya kolagen), hormon, dll.
 yaitu komponen senyawa organik berupa makromolekul kompleks yang terdiri dari satu atau  √ Protein : Pengertian, Fungsi, Metabolisme, Jenis
PENGERTIAN, STRUKTUR, FUNGSI DAN JENIS PROTEIN
B. FUNGSI PROTEIN
Protein memegang peranan yang sangat penting dalam badan manusia. Sangat banyak fungsi protein, berikut yaitu beberapa fungsi utama protein dalam badan :
  • Sebagai sumber energi utama sehabis karbohidrat.
  • Pengatur metabolisme yang terjadi di dalam tubuh.
  • Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan badan serta pengatur pH cairan tubuh.
  • Asam amino dari protein merupakan materi dasar dalam sintesis hormon, antibodi, enzim, dan menyebarkan komponen penting lain dalam tubuh.
  • Sebagai zat yang membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada organ dan badan manusia.
  • Menetralkan dan menghancurkan komponen absurd yang berbahaya bagi tubuh.
  • Pemeliharaan struktur sel, jaringan dan organ yang ada di dalam tubuh.
Artikel Penunjang : Lemak : Pengertian, Struktur, Fungsi
C. STRUKTUR PROTEIN
Seperti yang telah kami jelaskan diatas, protein merupakan polimer yang tersusun dari rantai asam amino dengan ikatan peptida. Setiap protein disusun oleh rantai asam amino yang berbeda strukturnya secara kimiawi. Jumlah dan jenis asam amino pada banyak sekali jenis protein juga bervariasi. Struktur protein sanggup dilihat sebagai hierarki (dari yang paling kecil hingga yang paling besar) yang terdiri dari :
 yaitu komponen senyawa organik berupa makromolekul kompleks yang terdiri dari satu atau  √ Protein : Pengertian, Fungsi, Metabolisme, Jenis
STRUKTUR PROTEIN
1. Struktur Primer Protein
Struktur primer protein merupakan struktur sederhana dengan urutan rantai asam amino linear yang tidak membentuk percabangan rantai. Struktur primer dibuat dengan ikatan peptida (amida) melalui ikatan gugus amino dengan gugus karboksil. Struktur ini memilih urutan asam amino dari suatu polipeptida, juga memilih sifat dasar protein tersebut dan bentuk struktur sekunder juga bentuk tersiernya.

2. Struktur Protein Sekunder
Struktur sekunder protein merupakan struktur susunan struktur primer yang linear yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Akibat kekuatan tarik-menarik antar asam amino dalam rangkaian komponen tersebut, maka akan terbentuk struktur utama yang membelit, melingkar, dan melipat. Bentuk yang dihasilkan sanggup berupa bentuk spiral, heliks, dan lembaran.

3. Struktur Tersier Protein
Struktur tersier protein merupakan struktur gabungan dari beberapa struktur sekunder yang biasanya akan membentuk ibarat sebuah gumpalan. Penggabungan antar struktur sekunder ini sanggup dilakukan dengan ikatan hidrogen, Ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan hidrofobik.

4. Struktur Kuarterner Protein
Struktur Kuarterner Protein merupakan struktur tiga dimensi yang dibuat dari gabungan beberapa subunit protein dari struktur tersier atau struktur sekunder maupun struktur primer. Ikatan yang menjaga struktur kuarterner yaitu ikanan non-kovalen. Struktur ini akan membentuk protein kompleks yang fungsional.

D. SUMBER PROTEIN
  • Tubuh mendapat protein dari masakan dan minuman yang kita konsumsi setiap harinya. Sistem pencernaan akan melaksanakan penguraian protein menjadi asam amino sehingga sanggup diserap di dalam usus. Terdapat dua jenis sumber protein yaitu :
  • Sumber Protein Nabati, merupakan protein yang sumbernya berasal dari tumbuhan, misalnya sayur, buah dan kacang – kacangan.
  • Sumber Protein Hewani, merupakan protein yang sumbernya berasal dari hewan. Contohnya daging, telur, susu, dll.
Berikut yaitu tabel yang menjabarkan beberapa masakan yang mempunyai kandungan protein tinggi.
 yaitu komponen senyawa organik berupa makromolekul kompleks yang terdiri dari satu atau  √ Protein : Pengertian, Fungsi, Metabolisme, Jenis
MAKANAN SUMBER PROTEIN
E. JENIS – JENIS PROTEIN
1. Berdasarkan Komponen Penyusunnya
a. Protein Sederhana
Protein sederhana yaitu protein hasil hidrolisa yang penyusunnya hanyalah adonan banyak sekali jenis asam amino saja.

b. Protein Kompleks
Protein kompleks merupakan protein hasil hidrolisa yang selain mempunyai banyak sekali asam amino juga disusun oleh komponen lain ibarat unsur logam dan fosfat.

c. Protein Derivat
Protein Derivat merupakan ikatan hasil hidrolisa parsial (tidak sempurna) protein native (protein dasar/natural).  

2. Berdasarkan Sumbernya
a. Protein Nabati
Protein nabati merupakan protein yang bersumber dari tumbuhan ibarat buah, sayur dan kacang-kacangan.

b. Protein Hewani
Protein hewani merupakan protein yang bersumber dari binatang ibarat daging, telur dan susu.

3. Berdasarkan Fungsinya
a. Protein Sempurna
Protein tepat yaitu protein yang mempunyai asam amino lengkap jenis dan jumlahnya sehingga sanggup menjalankan fungsi pertumbuhan dan sanggup mempertahankan kondisi suatu sel atau jaringan.

b. Protein Kurang Sempurna
Protein kurang tepat yaitu protein yang mempunyai asam amino lengkap namun dalam jumlah sedikit sehingga tidak sanggup menjalankan fungsi pertumbuhan namun tetap bisa mempertahankan kondisi optimal suatu sel atau jaringan.

c. Protein tidak tepat
Protein tidak tepat yaitu protein yang hanya mempunyai atau bahkan tidak mempunyai asam amino esensial, sehingga fungsi untuk pertumbuhan dan menjaga kondisi optimal tidak sanggup dilaksanakan.

4. Jenis Asam Amino dalam Protein
a. Asam Amino Esensial
Asam amino esensial merupakan asam amino yang tidak sanggup dibuat oleh badan manusia. Sehingga asam amino esensial sanggup terpenuhi dari masakan berprotein yang berasal dari binatang atau tumbuhan.

b. Asam Amino Non Esensial
Asam amino non esensial yaitu jenis asam amino yang sanggup dibuat atau diproduksi di dalam badan manusia.

F. METABOLISME DAN PENCERNAAN PROTEIN DALAM TUBUH
Proses pencernaan protein dimulai semenjak masakan memasuki rongga mulut. Makanan akan dipecah dengan proses mengunyah dan dengan sumbangan air liur masakan menjadi lebih kecil kemudian dengan proses menelan di bawah ke kerongkongan kemudian ke bab lambung. Saat hingga di lambung maka pencernaan kimiawi pada masakan akan dimulai. Lambung memproduksi getah lambung yang mengandung enzim pepsin untuk mencerna protein. Enzim pepsin ini akan mengurai (katabolisme) protein menjadi bentuknya yang lebih sederhana, yaitu bentuk pepton dan proteosa, kedua gugus ini merupakan polipeptida pendek yang masih belum sanggup di serap usus.
Kemudian dikala masuk ke usus halus akan terdapat getah pankreas yang mengandung enzim Protease (pengurai protein) yang akan mengurai pepton dan proteosa tadi menjadi bentuk yang lebih sederhana yaitu asam amino. Kemudian pada usus halus protein akan diserap memasuki anutan darah, sebagian besar protein tidak pribadi menuju anutan darah utama, namun terlebih dahulu menuju ke hepar (hati). Hepar merupakan organ utama dalam pengelolaan asam amino tubuh. Setelah masuk ke hati, sebagian asam amino akan disimpan (intra sel), dan sebagian lainnya akan diedarkan ke seluruh badan oleh pembuluh darah. Asam amino yang disimpan di dalam hati akan kembali dirombak (anabolisme) menjadi protein apabila ada bab badan yang membutuhkannya. Jumlah asam amino yang beredar di dalam darah bergantung kepada penerimaan dan penggunaannya.

Sumber http://www.ilmudasar.com