Tuesday, August 15, 2017

√ Anomali Harga Di Pasar?

Seperti yang diulas sebelumnya bahwa kondisi pasar menawarkan efek terhadap struktur pengeluaran kita. Di pasar juga ada fenomena anomali harga antara barang atau jasa satu dengan yang lain.

Pasar sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli, maka apa yang tersedia haruslah menyesuaikan dengan undangan dari masyarakat sekitarnya. Barang yang tersedia juga harus merupakan deskripsi secara umum dikuasai permintaan. Sebab, jika itu tak terpenuhi, maka akan terjadi kekacauan, meski seiring waktu masyarakat akan adaptif terhadap kondisi pasar. Di sinilah peranan budaya setempat dalam memengaruhi kondisi pasar.

Budaya yaitu suatu kebiasaan yang berlangsung usang dilakukan oleh masyarakat suatu daerah. Bila di kawasan X secara umum dikuasai lebih menentukan gula merah daripada gula pasir untuk memaniskan hidangan makanannya, maka tentu pasar harus menyediakan gula merah lebih banyak daripada gula pasir. Dengan demikian, harga gula di pasar akan ditentukan oleh harga gula merah, tak lagi gula pasir. Unik kan, inilah Indonesia.

Harga gula merah yang lebih mahal daripada gula pasir justru merupakan sebuah kewajaran. Struktur pengeluaran masyarakat pun juga lebih besar memasukkan komposisi gula merah lebih besar daripada gula pasir dalam daftar kebutuhannya.

Jadi, ada semacam struktur harga yang ditentukan oleh budaya setempat di Indonesia. Lantas, mengapa kita terkaget-kaget jika mendengar kenyataan bahwa harga gula merah lebih mahal daripada gula pasir?. Aneh.
Sumber http://www.ngobrolstatistik.com/