Dari rumus varians, kita ketahui bahwa (n - 1) disebut derajat bebas. Lantas, apa saja definisi derajat bebas?
Sejenak kita meluangkan waktu sambil bersantai untuk membahas mengenai satu poin menarik dalam statistika, yaitu derajat bebas (db). Biasanya, dalam statistika, contohnya dalam mencari nilai standard deviasi atau penyimpangan sampel, bisa juga mencari rata-rata, dalam pengujian simultan (uji-F), atau uji parsial/individu (uji-t), bagi yang mendalami statistika tentu mengenal betul yang namanya derajat bebas (db) ini. Meskipun db sering disebutkan, sering dipakai, tetapi mungkin ada yang masih belum atau tidak pernah mengenal lebih mendalam mengenai pengertian awam mengenai derajat bebas (db) tersebut.
Berdasarkan literatur statistika, db didefinisikan secara keilmuan statistika sehingga kurang bisa dimengerti oleh yang tidak mengerti statistika. Nah, inilah saatnya kita membahasa mengenai hal itu.
Derajat bebas (db) mempunyai beberapa pengertian dalam statistika, yaitu :
(1) Jumlah amatan (N) dikurangi banyaknya pembatasan (restriksi linier) dari sejumlah amatan tadi. Jumlah restriksi linier tersebut tergantung banyaknya parameter yang hendak diestimasi (diperkirakan) dalam penelitian. Secara umum dirumuskan : N - p
(2) Total amatan (N) dikurangi banyaknya kendali linier dalam amatan.
(3) Derajat kebebasan dalam sebuah pengamatan untuk memilih nilai final yang terikat. Misalnya kita memilih rata-rata 3 data ialah 3, misalkan datanya X, Y, dan Z. Kita akan bisa memilih nilai Z bila kita telah memilih nilai X dan Y terlebih dahulu. Nah, X dan Y inilah amatan yang bebas kita ubah (independen) untuk memilih nilai amatan Z (dependen) semoga parameternya bernilai tertentu.
(4) Jumlah minimal nilai yang harus ditentukan untuk memilih satu atau lebih titik data.
(5) Informasi minimum yang diharapkan untuk memilih satu atau lebih titik data. Jika kita mempunyai n data, maka kita akan bebas memilih sebanyak (n-1) data, sementara 1 data tidak bebas sebagai tanda bahwa kita menemukan satu atau lebih titik data. Misalnya ada sebuah bola yang dimasukkan ke dalam 3 kotak berwarna hitam, nah, kita akan bisa menebak dengan benar bola tersebut ada di kotak mana bila minimal kita membuka dua kotak secara acak, bila tidak ada semua, sudah niscaya bola akan sanggup kita tebak pada kotak terakhir. Informasinnya mengenai bola (parameter) sanggup diketahui dengan minimal membuka 2 kotak yang ada.
(6) Besarnya kebebasan dalam memilih nilai amatan terakhir suatu pengamatan.
Demikian sekelumit ulasan mengenai derajat bebas (db) dalam statistika.
Sumber http://www.ngobrolstatistik.com/Sejenak kita meluangkan waktu sambil bersantai untuk membahas mengenai satu poin menarik dalam statistika, yaitu derajat bebas (db). Biasanya, dalam statistika, contohnya dalam mencari nilai standard deviasi atau penyimpangan sampel, bisa juga mencari rata-rata, dalam pengujian simultan (uji-F), atau uji parsial/individu (uji-t), bagi yang mendalami statistika tentu mengenal betul yang namanya derajat bebas (db) ini. Meskipun db sering disebutkan, sering dipakai, tetapi mungkin ada yang masih belum atau tidak pernah mengenal lebih mendalam mengenai pengertian awam mengenai derajat bebas (db) tersebut.
Berdasarkan literatur statistika, db didefinisikan secara keilmuan statistika sehingga kurang bisa dimengerti oleh yang tidak mengerti statistika. Nah, inilah saatnya kita membahasa mengenai hal itu.
Derajat bebas (db) mempunyai beberapa pengertian dalam statistika, yaitu :
(1) Jumlah amatan (N) dikurangi banyaknya pembatasan (restriksi linier) dari sejumlah amatan tadi. Jumlah restriksi linier tersebut tergantung banyaknya parameter yang hendak diestimasi (diperkirakan) dalam penelitian. Secara umum dirumuskan : N - p
(2) Total amatan (N) dikurangi banyaknya kendali linier dalam amatan.
(3) Derajat kebebasan dalam sebuah pengamatan untuk memilih nilai final yang terikat. Misalnya kita memilih rata-rata 3 data ialah 3, misalkan datanya X, Y, dan Z. Kita akan bisa memilih nilai Z bila kita telah memilih nilai X dan Y terlebih dahulu. Nah, X dan Y inilah amatan yang bebas kita ubah (independen) untuk memilih nilai amatan Z (dependen) semoga parameternya bernilai tertentu.
(4) Jumlah minimal nilai yang harus ditentukan untuk memilih satu atau lebih titik data.
(5) Informasi minimum yang diharapkan untuk memilih satu atau lebih titik data. Jika kita mempunyai n data, maka kita akan bebas memilih sebanyak (n-1) data, sementara 1 data tidak bebas sebagai tanda bahwa kita menemukan satu atau lebih titik data. Misalnya ada sebuah bola yang dimasukkan ke dalam 3 kotak berwarna hitam, nah, kita akan bisa menebak dengan benar bola tersebut ada di kotak mana bila minimal kita membuka dua kotak secara acak, bila tidak ada semua, sudah niscaya bola akan sanggup kita tebak pada kotak terakhir. Informasinnya mengenai bola (parameter) sanggup diketahui dengan minimal membuka 2 kotak yang ada.
(6) Besarnya kebebasan dalam memilih nilai amatan terakhir suatu pengamatan.
Demikian sekelumit ulasan mengenai derajat bebas (db) dalam statistika.