AsikBelajar.Com | Tabel-tabel statistik menyerupai contohnya tabel r, tabel X², tabel nilai r, tabel nilai t, dan sebagainya digunakan untuk menguji apakah suatu hipotesis penelitian diterima atau ditolak. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan di dalam memakai tabel adalah:
1. Kesediaan kita mendapatkan risiko, atau dengan kata lain besarnya taraf signifikansi yang akan kita pakai.
2. Rumusan hipotesis, dalam hal ini untuk memilih arah tempat kurva penyebaran.
3. Derajat kebebasan (db) atau degree or freedom (df), yang besarnya sanggup dilihat pada waktu kita memakai rumus.
Untuk tiga nomor ini, yang perlu diterangkan lagi ialah nomor 2, yaitu rumusan hipotesis. Di dalam pembicaraan mengenai hipotesis, maka kita membedakan hipotesis kerja atau hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho).
Misalnya kita akan membandingkan ketelitian laki-laki dan perempuan di dalam meramu obat-obatan. Maka hipotesis kerja yang sanggup dirumuskan ada 2 macam.
1. Bahwa antara laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan ketelitian (dalam hal ini tidak memasalahkan pihak mana yang lebih teliti). Rumusan hipotesis menyerupai ini disebutkan perumusan dua arah.
2. Bahwa antara laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan ketelitian ditegaskan lagi: Pria lebih teliti dari perempuan atau Wanita lebih teliti dari pria. Rumusan hipotesis ini disebut perumusan satu arah.
Daerah Penolakan
Perumusan dua arah mempunyai dua tempat penolakan, yakni di kedua ujung kurva penyebaran populasi. Misalnya, kita memilih taraf Signifikansi 5%, atau 1 % maka tempat penolakannya terletak di dua ujung, masing-masing 2½% atau ½%. Oleh alasannya ialah banyaknya arah di sini ditunjukkan oleh ekor kurva, maka disebut perumusan dua ekor.
Perumusan satu arah, yang analoginya juga disebut perumusan satu ekor, mempunyai satu tempat penolakan, yaitu di ujung kanan apabila bernilai positif, dan di ujung kiri apabila negatif. Besar taraf signifikansi yang mengatakan letak tempat penolakan hipotesis nihil, tergambar menyerupai di bawah ini:
Pada waktu membicarakan penggunaan rumus X² kita sudah menyinggung sedikit persoalan derajat kebebasan. Di dalam menarik kesimpulan penelitian, derajat kebebasan ini kembali berperanan.
Untuk membaca tabel statistik, kita harus tahu db yang dipakai. Kita ambilkan cuplikan Tabel Kritik Chi-kuadrat.
Jika seandainya dari perhitungan statistik yang memakai tabel kontigensi 2 x 2 diperoleh nilai X² = 4,12, maka kita berkonsultasi dengan tabel Chi-kuadrat, dengan melihat, db = 1.
Ingat: derajat kebebasan Chi-kuadrat ialah (baris -1)(kolom -1). Dengan taraf signifikansi 1 % (taraf doktrin 99%) terdapat harga kritik 6,63 dan tempat taraf signifikansi 5% (taraf doktrin 95%) harga kritiknya 3.34. Di dalam tempat penyebaran tergambar sebagai berikut:
Kesimpulan yang sanggup ditarik adalah:
Hipotesis kerja tidak diterima atas dasar taraf signifikansi 1% (t.s. -1%), tetapi diterima atas dasar signifikansi 5% (t.s. -5%).
Kesimpulan untuk lain-Iain teknik analisis, peerapannya sama dengan teladan ini, dengan perbedaan:
1. Besarnya taraf signifikansi yang ditentukan (5%, 1%, ½%) (0,05%) atau 0,01%.
Untuk riset pendidikan sanggup digunakan t.s. 5% dan t.s. 1%.
2. Derajat kebebasan (tergantung teknik analisis yang dugunakan).
3. Tabel yang ditunjuk untuk berkonsultasi (tergantung dari teknik analisis yang digunakan).
4. Perumusan satu arah atau dua arah (tergantung dari hipotesis kerja yang dirumuskan).
Sumber:
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 389-392.
Sumber https://www.asikbelajar.com