Wednesday, August 9, 2017

√ Pertumbuhan Fisik Penerima Didik

AsikBelajar.Com | Pertumbuhan fisik yakni pertumbuhan struktur tubuh insan yang terjadi semenjak masih dalam kandungan sampai ia dewasa. Proses perubahannya yakni menjadi panjang (pertumbuhan vertikal) dan menjadi tebal/lebar (pertumbuhan horisontal) dalam suatu proporsi bentuk tubuh. Pertumbuhan sebelum lahir dimulai semenjak terjadinya pembuahan (fertilisasi) antara sel telur dengan sel sperma yang lalu berubah menjadi embrio. Ketika usia embrio mencapai satu bulan, besarnya sekitar 0,5 cm. Pada usia dua bulan, ukuran embrio membesar menjadi 2,5 cm dan lalu disebut sebagai fetus. Satu bulan kemudian, yaitu usia kandungan mencapai tiga bulan, fetus tersebut telah berbentuk mirip bayi dalam ukuran kecil dan berdasarkan fatwa Islam pada usia tiga bulan kehamilan tersebut anak dalam kandungan mulai ditiupkan ruh kehidupan.


Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan yang sangat kompleks alasannya yakni masa tersebut merupakan masa terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan syaraf yang membentuk sistem yang sempurna. Selama masa perkembangan dalam kandungan tersebut, terjadi pertumbuhan pesat pada jaringan otak. Pertumbuhan jaringan otak memilih kualitas perkembangan kognitif anak. Pertumbuhan dan perkembangan janin diakhiri ketika kelahiran. Kelahiran intinya merupakan membuktikan kematangan biologis dan jaringan syaraf telah bisa berfungsi secara sanggup bangun diatas kaki sendiri dalam pengertian tidak tergantung lagi pada suplai dan kendali tali pusar dalam kandungan ibunya.


Pertumbuhan fisik sehabis lahir merupakan kelanjutan dari pertumbuhannya sebelum lahir. Proses tersebut melibatkan pertambahan berat, pertambahan panjang, dan pertambahan ketebalan tubuh, yang berlangsung sampai dewasa. Selama tahun pertama pertumbuhannya, ukuran panjang badannya akan bertambah menjadi sekitar tiga kalinya.


Pertumbuhan bukannya tidak terbatas. Pertumbuhan pertama-tama dibatasi oleh faktor genetis yang diturunkan. Pemenuhan kebutuhan energi dan zat-zat gizi esensial dibandingkan dengan kecukupannya, serta kehadiran zat beracun juga membatasi bentuk dan ukuran tubuh. Pembatas lain yakni rasio luas permukaan dengan volume tubuh, sebagai bab terpadu dari prosedur homeostasi.


Terdapat dua aturan pertumbuhan fisik yang berlaku umum dan menyeluruh (Satoto, 1993), yaitu aturan chepa locaudal dan aturan proksimodistal. Menurut aturan chepalocaudal, pertumbuhan dimulai dari arah kepala menuju ke kaki. Bagian kepala tumbuh lebih dahulu daripada daerah-daerah lain. Kematangan pertumbuhan juga berlangsung lebih dahulu di bab kepala, lalu berlanjut ke bagian-bagian lain dari tubuh. Bayi gres lahir sudah sanggup menggerakkan mata atau bibir, lalu pada masa berikutnya bisa menggerakkan lengan dan tangan dan lalu disusul dengan kemampuan menggerakkan tungkai dan kaki. Sebagai akibatnya, bayi yang gres lahir mempunyai kepala yang secara proporsi lebih dari bab lain. Pada masa-masa pertumbuhan berikutnya, kepala secara proporsional menjadi lebih kecil.


Menurut aturan proximodistal, pertumbuhan berpusat dari kawasan sumbu (proximo) ke arah tepi (distal). Alat-alat yang berada di kawasan sumbu, contohnya jantung, alat-alat nafas, dan pencernaan tumbuh lebih dahulu dan lebih pesat dibandingkan di kawasan tepi, contohnya anggota gerak badan.


Sumber:

Dra.Hj.Sitti Hartinah DS, MM. 2011. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: PT Refika Aditama. Hal. 33-34.



Sumber https://www.asikbelajar.com