Wednesday, August 9, 2017

√ Teladan Hasil Olahan Teori

Judul Penelitian : Pengaruh Implementasi Kebijakan dan Kompetensi Aparatur terhadap Efektivitas Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kabupaten Anu

Variabel Antecedent : Implementasi Kebijakan

Rujukan Teori yang dijadikan landasan teoritik penyusunan konsep penelitian:
Sunggono (1994 : 137) : Implementasi kebijakan “is seen essentially as a technical or managerial problems”.
Edward III ( 1980:2) : Implementing a public policy may include a wide variety of action: issuing and enforcing directives, disbursing funds making loans, awarding grants, signing contracts, collecting data, disseminating information, analyzing problems, assigning and hiring personnel, creating organizational units, proposing alternatives, planning for the future and negotiating with private citizens, business, interest groups, legislative committees, bureaucratic units, and even other counties.

Definisi Konseptual yang diperoleh dari referensi teori :
Implementasi Kebijakan yaitu proses pelaksanaan suatu sistem administrasi serta teknis jadwal pemberdayaan ekonomi ekonomi masyarakat pesisir yang meliputi pengarahan program, pandanaan program, kontrak program, pandataan program, analisis duduk kasus program, pengorganisasian program, penempatan personil program, tawaran program, perencanan teknis program, dan negoisasi program.

Dimensi Kajikan dan Indikator Penelitian yang diturunkan dari definisi konseptual :
Dimensi Manajemen Program : Indikator Analisis Masalah Program, Indikator Pengarahan Program, Indikator Proposal Program, Indikator Perencanaan Program, dan Indikator Negoisasi program.
Dimensi Teknis Program : Indikator Kontrak Program, Indikator Pendanaan Program, Indikator Pendataan Program, Indikator Pengorganisasian Program, Indikator Penempatan Personil Program.

Variabel Antecedent : Kompetensi Aparatur

Rujukan Teori yang dijadikan landasan teoritik penyusunan konsep penelitian :
Wooddruffe (dalam Utami 2005:28) : Kompetensi merupakan suatu ”set of behaviour patterns that the incumbent needs to bring to a position in order to perform its task and functions with competence”
Spencer & Spencer (,2002:110) menyampaikan : 5 karakteristik kompetensi : Motives, Traits, Self-Concepts, Knowlegue, Skills.

Definisi Konseptual yang diperoleh dari referensi teori :
Kompetensi aparatur yaitu pola sikap kerja para petugas penyelenggara jadwal dalam melakukan kiprah dan acara pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir yang meliputi 5 karakteristik kompetensi yaitu motivasi, watak, sikap, pengetahuan, dan ketrampilan kerja

Dimensi Kajian dan Indikator Penelitian yang diturunkan dari definisi konseptual :
Dimensi Motivasi : Indikator Motivasi Berprestasi, Indikator Motivasi Berafiliasi.
Dimensi Watak : Indikator Pandangan Kerja, Indikator Sikap Kerja.
Dimensi Konsep Diri : Indikator Penampilan Diri, Indikator Sosialisasi Diri.
Dimensi Pengetahuan : Indikator Pengetahuan Administrasi Program, Indikator Pengetahuan Manajemen Program.
Dimensi Ketrampilan : Indikator Ketrampilan Teknis Sosialisasi Kebijakan Program, Indikator Ketrampilan Teknis Pengendalian Program.

Variabel Konsekuensi (dependent variable) : Efektivitas Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Di Kabupaten Anu

Rujukan Teori yang dijadikan landasan teoritik penyusunan konsep penelitian :
Ravianto (1989:113) : Efektivitas yaitu seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauhmana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini berarti bahwa apabila suatu pekerjaan sanggup diselesaikan dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya maupun mutunya, maka sanggup dikatakan efektif.

Definisi Konseptual yang diperoleh dari referensi teori :
Efektivitas Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kabupaten Anu yaitu proses pelaksanaan pekerjaan kerjasama antar pihak yang terkait serta proses pencapaian keluaran jadwal pemberdayaan ekonomi keluarga miskin di wilayah pesisir Kabupaten Anu yang sesuai dengan cita-cita sebagaimana tersusun dalam kebijakan atau perencanaan jadwal tersebut.

Dimensi Kajian dan Indikator Penelitian yang diturunkan dari definisi konseptual :
Dimensi Proses Pelaksana Pekerjaan : Indikator Informasi Pekerjaan, Indikator Komunikasi Pekerjaan, Indikator Koordinasi Pekerjaan, Indikator Supervisi Pekerjaan.
Dimensi Proses Pencapaian Keluaran Program : Indikator Hasil Penyaluran Modal Usaha, Indikator Hasil Pelaksanaan Ketrampilan Usaha, Indikator Pelaksanaan Usaha, Indikator, Indikator Peningkatan Pendapatan, Indikator Kesejahteraan.

Dengan teladan hasil olahan teori yang demikian itu maka diketahui suatu konsep penelitian yang meliputi 3 paket pemahaman konstruk variable penelitian (definisi konseptual), 9 dimensi kajian dan 30 indikator penelitian. Konsep penelitian inilah yang menjadi penentu bobot keberhasilan dalam mengolah fungsi teori, dan sekaligus berfungsi sebagai “jantung” penyusunan Proposal Penelitian, Tesis atau Disertasi.

Bila konsep penelitian itu diarahkan untuk pengukuran dampak dan pengujian Hipotesis, maka 30 indikator penelitian yang diperoleh dari referensi teori yang dijadikan landasan teoritis itu dijadikan 30 item kuesioner atau angket penelitian (pertanyaan tertutup) untuk diberikan kepada para responden yang menjadi sampel penelitian. Sampel (sebagian subyek) atau sensus (seluruh subyek) diambil dari populasi tertentu di lokasi penelitian. Indikator-indikator penelitian yang dijadikan item-item kuesioner penelitian yaitu instrumen pengumpulan data primer kuantitatif (data yang pribadi didapat dari sumbernya) yang berfungsi untuk menggali masalah-masalah yang merefleksikan karateristik obyek atau variable penelitian.

Bila konsep penelitian itu diarahkan untuk penelitian deskriptif, maka 30 indikator penelitian yang diperoleh dari referensi teori yang dijadikan landasan teoritis itu sanggup dijadikan 30 pokok pertanyaan (pertanyaan terbuka) yang disusun menjadi Pedoman Wawancara untuk diajukan kepada sejumlah orang yang dijadikan Informan Penelitian. Informan Penelitian ada pihak-pihak tertentu yang dianggap sanggup merepresentasikan masalah-masalah yang merefleksikan karakteristik obyek atau variable penelitian. Karakteristik atau obyek penelitian yang dimaksud diungkapkan dengan indicator-indikator penelitian. Indikator-indikator penelitian yang dijadikan pokok-pokok pertanyaan yaitu instrument pengumpulan data primer kualitatif (data yang pribadi didapat dari sumbernya) yang berfungsi untuk menggali masalah-masalah yang tercakup dalam karateristik obyek atau variable penelitian.

Dengan demikian menjadi sangat jelas, bahwa penyusunan konsep penelitian sanggup meliputi sekaligus dua jenis penelitian, yaitu penelitian deskriptif (berbasis pada penggunaan metode analisis data kualitatif) dan penelitian pengujian Hiptesis (berbasis pada penggunaan metode analisis data kuantitatif). Pembahasan hasil penelitian dari kedua jenis penelitian itu pun sanggup dipadukan. Keterpaduan pembahasan data dengan kedua jenis penelitian tersebut sanggup dilakukan dengan pendekatan analisis konseptual (yang merujuk pada konsep penelitian yang sudah tersusun sebelumnya), dan pendekatan analisis teoritik (yang merujuk pada teori-teori yang dijadikan landasan teoritik).

Penggabungan kedua metode analisis data tersebut dilakukan dengan cara menuntaskan terlebih dahulu analisis kuantitatif yang berbasis pada penggunaan rumus-rumus statistic sampai diketahui hasil pengukuran dampak dan pengujian hipotesis. Setelah itu hasil analisis kuantitatif dibahas lagi dengan analisis kualitatif (deskriptif) secara meluas dan mendalam. Secara praktis, analisis kuantitatif dimaksukan ke dalam penyusunan Sub Hasil Penelitian; dan analisis kualitatif dimasukan ke dalam penyusunan Sub Bab Pembahasan Hasil Penelitian. (Uuuh, gimane nih ogut yang selama ini ude terlanjur abnormal kualitatif en anti kuantitatif atawa abnormal kualitatif en anti kuantitatif, termasuk bego dong! – Ilmu itu seluas dunia, dinamis dan indah sekali bila kita memandangnya tidak hanya dari dalam tempurung, meng.)


"Orang renta yang cerdik dan bijaksana tidak membatasi pengembangan ilmu pengetahuan yang muncul dari orang muda"

"Orang yang cerdik dan bijaksana tidak memaksakan gagasannya kepada orang lain, kecuali orang lain itu tidak memiliki gagasan yang jelas. Namun itupun harus didasarkan bimbingan yang semakin memperluas wawasan dan keyakinan orang yang dibimbingnya"

Sumber http://tesisdisertasi.blogspot.com