Sunday, December 31, 2017

√ Pengertian Dan 40 Pola Majas Elipsis

Pengertian dan 40 Contoh Majas Elipsis - Majas merupakan sebuah ungkapan dengan gaya bahasa yang mengungkapkan makna, maksud, dan tujuannya dengan peryataan yang indah dengan maksud menyebabkan kesan estetika tertentu kepada pembaca. Majas terdiri atas beberapa macam pengelompokan salah satunya ialah majas pertautan. Majas pertautan merupakan sebuah pengungkapan dengan gaya bahasa dengan menggunakan peryataan kalimat berkias yang memiliki korelasi / korelasi pertautan terhadap sesuatu yang hendak disampaikan. Dalam hal ini pembahasan lebih mengerucut pada majas elipsis yang merupakan salah satu dari majas pertautan. 

Majas elipsis ialah suatu ungkapan dengan gaya bahasa dalam suatu kalimat atau tentang yang pada penerapannya menghilangkan salah satu unsur dalam tentang atau kalimat. Penghilangan salah satu unsur kalimat tersebut dimaksudkan biar menambah kesan estetika pada penyampaianya. Berdasarkan cara pengungkapannya, majas ini digolongkan ke dalam majas pertautan. Agar lebih terang perhatikan beberapa teladan majas elipsis dalam kalimat berikut :

1. Ayah gres akan dari Bandung nanti malam.

Penjelasan :

Pada kalimat di atas penghilangan unsur kalimat dilakukan pada predikat verba “pulang.”

2. Kakek Muhidin ke pasar untuk mebeli daging kambing dan sapi.

Penjelasan :

Pada kalimat majas elipsis di atas menghilangkan unsur kalimat predikat verba yakni “pergi” sehabis subyek “kakek Muhidin”.

3. Kakak ke kampus dengan menggunakan sepeda barunya.

Penjelasan :

Majas elipsis pada kalimat di atas ditunjukkan dengan penghilangan unsur predikat lisan (pergi) sehabis subyek “kakak”.

4. Rina ke dapur untuk melaksanakan acara memasak ibarat biasanya.

Penjelasan :

Penghilangan unsur predikat lisan terdapat pada kalimat sehabis subyek “Rina” yang seharusnya menggunakan predikat “menuju.”

5. Yang berbuat hal sekotor ini ialah orang yang tidak berpendidikan. (penghilangan unsur subyek kata ganti orang ke-dua)

Penjelasan :

Pada kalimat di atas majas elipsis ditunjukkan dengan penghilangan unsur kalimat subyek. Unsur subyek pada umumnya ialah kata ganti orang ke-dua (dia, ia, atau nama / sapaan seseorang) kalau memperhatikan konteks pada kalimat. 

Selanjutnya perhatikan teladan majas elipsis dalam kalimat 6- 40 berikut :

Advertisement
6. Yang disebelah pintu keluar itu ialah kakakku. (penghilangan unsur subyek kata ganti orang ke-dua)
7. Makanan ringan itu telah habis olehnya. (penghilangan unsur predikat lisan intransitif “dimakan” sebelum kata “olehnya”)
8. Para pekerja itu ke pabrik setiap harinya. (penghilangan unsur predikat lisan “berangkat” sehabis subyek.)
9. Para buruh berencana akan ke kantor DPRD kota untuk berunjuk rasa. (penghilangan unsur predikat “pergi” sehabis subyek)
10. Adik selalu berguru setiap hari. (penghilangan unsur obyek sehabis unsur predikat dan sebelum unsur keterangan)

11. Ardi bermain bersama teman-temannya. (penghilangan unsur obyek sebelum unsur keterangan dan sehabis unsur predikat)
12. Yang beramput pirang itu ialah sahabat lamaku. (penghilangan unsur subyek kata ganti orang ke-dua)
13. Bu Inah membungkuskan untukku biar siang nati saya tidak kelaparan. (penghilangan unsur obyek sehabis predikat)
14. Kucing itu mencuri ikan. (penghilangan unsur keterangan)
15. Ayam memakan beras. (penghilangan unsur keterangan)

16. Ibu membeli sayuran dan buah. (penghilangan unsur keterangan)
17. Nenek akan ke kampung halamannya nanti sore. (penghilangan unsur predikat lisan sehabis subyek)
18. Dino ke daerah les bimbingan berguru selepas pulang sekolah. (penghilangan unsur predikat verbal)
19. Paman dan bibi gres saja dari desa pagi ini. (penghilangan unsur predikat verba “datang”)
20. Fandi berguru di kamarnya. (penghilangan unsur obyek sehabis predikat)

21. Susi menjahit di depan rumah. (penghilangan unsur obyek)
22. Karminto mencuci mobil. (penghilangan unsur keterangan)
23. Sutejo mengiris bawang. (penghilangan unsur keterangan)
24. Suparman mengecat menjelang lebaran. (penghilangan unsur obyek)
25. Akbar itikaf di masjid saat final bulan Ramadhan. (penghilangan unsur predikat verbal)

26. Risky mengayuh dengan cepat biar segera hingga di rumah. (penghilangan unsur obyek)
27. Vino memayungi adiknya. (penghilangan unsur keterangan)
28. Mulyono membeli beras dan telur. (penghilangan unsur keterangan)
29. Supriadi ke daerah pembuangan sampah untuk melaksanakan pekerjaannya sebagai pemulung. (penghilangan unsur predikat lisan “pergi”)
30. Herman menggali untuk menciptakan sumur. (penghilangan unsur predikat verbal) 

31. Yang menggunakan baju merah itu ialah adikku. (penghilangan usur kalimat subyek)
32. Nina ke rumah Susi dengan mengendarai sepeda motor matic. (penghilangan unsur kalimat predikat verbal)
33. Ibu dari pasar membawa sekantung buah-buahan. (penghilangan unsur kalimat predikat lisan “datang”)
34. Joni gres saja dari kantor daerah ia bekerja. (penghilangan unsur kalimat predikat verbal)
35. Paman dari Ladang membawa hasil perkebunan ibarat singkong, jagung, lada, dan lainnya. (penghilangan unsur kalimat predikat verbal)

36. Aisyah ke masjid untuk mengikuti pengajian rutin mingguan. (penghilangan unsur kalimat predikat verbal) 
37. Pak Ustadz ke masjid untuk mengisi pengajian ibu-ibu yang dilaksanakan setiap seminggu sekali. (penghilangan unsur kalimat predikat verbal)
38. Yang membaca Al-Qur’an dengan bunyi merdu itu ialah adik perempuanku. (penghilangan unsur kalimat subyek)
39. Pak Hardiman akan ke terminal Raja Basa sore nanti, ia hendak pulang ke kampung halamannya. (penghilangan unsur kalimat predikat verbal)
40. Tetangga kakek dari kampung gres saja di sini untuk sekedar mengunjungi kami. (penghilangan unsur kalimat verbal)

Sumber http://www.kelasindonesia.com