Showing posts with label Majas. Show all posts
Showing posts with label Majas. Show all posts

Thursday, July 19, 2018

√ Definisi Dan Pola Majas Metafora Lengkap

Definisi dan Contoh Majas Metafora Lengkap - Majas atau gaya bahasa ialah penggunaan dua kalimat atau lebih untuk mengungkapkan maksud secara implisit. Prof. H. G. Tarigan seorang pakar linguistik mengartikan majas sebagai suatu cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang khas secara verbal atau tertulis yang sanggup memperlihatkan jiwa dan kepribadian penuturnya. Dapat dikatakan bahwa majas merupakan kata kiasan untuk melukiskan atau menerangkan suatu maksud secara tak eksklusif (implisit). Dengan demikian tidak semua orang saja yang sanggup mengerti arti atau maksud dari perkataannya. Majas biasanya dipakai oleh penyair, penulis lagu, kritikus pemerintah, penasehat, atau bahkan sanggup dipakai oleh “kamu yang sedang ngegombalin dia”. Meski demikian, dalam bermajas harus mempertibangkan beberapa hal. Menurut Keraf, menyampaikan bahwa suatu majas harus mempeertimbangkan tiga hal, jujur, sopan, dan menarik. Dengan demikian, majas menjadikan bahasa yang khas, memperlihatkan kesan yang imajinatif, dan memperlihatkan dampak yang besar lengan berkuasa bagi pendengarnya. Dalam bahasa inggris majas dikenal dengan istilah idiomatic phrase. Berdasarkan penggunaanya, majas dibedakan menjadi majas perbandingan; perulangan; kontradiksi dan pertentangan. Pada artikel ini akan dibahas mengenai salah satu bab dari majas perbandingan.

 

PENGERTIAN MAJAS PERBANDINGAN


Majas perbandingan ialah majas yang dipakai untuk menggungkapkan sesuatu dengan membandingkannya dengan adonan dua kata atau lebih.

 

MAJAS METAFORA


Metafora berdasarkan kamus besar bahasa indonesia (KBBI) ialah penggunaan kata atau adonan kata yang bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan untuk menggambarkan atau melukiskan suatu maksud. Majas metafora dipakai ketika ingin menunjukan suatu maksud terhadap sesuatu dengan membandingkannya dengan sesuatu yang lain yang sanggup sesuai untuk melukiskan maksudnya. Majas metafora berbeda dengan majas perumpamaan (simile). Pada majas simile sesuatu yang sedang dibicarakan dibandingkan dengan sesuatu yang lain dengan memakai kata pembanding (seperti, layaknya, bagaikan). Sedangkan pada majas metafora tidak memakai kata pembanding, meskipun tergolong dalam majas perbandingan. Keduanya majas ini akan memiiki makna yang berbeda dengan konsep dasar yang demikian. Contoh :

“ andi menyerupai buaya darat” (simile)
“ andi memang buaya darat”(metafora)

Penggunaan kata buaya darat bukan menujukkan arti bergotong-royong melainkan untuk menggambarkan sesosok lelaki yang suka menarik hati perempuan sama halnya dengan penggunaan kata hidung belang, mata keranjang, dll.  Pada majas simile penggunaan kata “seperti” mengartikan bahwa andi tak sepenuhnya buaya darat. Sedangkan makna pada majas metafora menyatakan bahwa seutuhnya andi ialah buaya darat. 

Para pakar linguistik setuju menyampaikan bahwa majas metafora sebagai “ratu”nya majas hal ini alasannya ialah banyak majas lain yang pembentukannya berawal dari majas metafora. Orrecchioni  membagi majas metafora menjadi dua (dilihal dari pembentukannya),

a.    Majas metafora in praesetia

Pada majas jenis ini, apa yang hendak dibandingkan disandingkan bersamaan dengan pembandingnya. Sehinggga maknanya sangat eksplisit.

Contoh: Aleea ialah kembang desa di desa ini

Pada kalimat ini secara terang-terangan mengungkapkan bahwa aleea ialah gadis yang paling elok di desa tersebut.

b.    Majas metafora in absentia

Berbeda dengan kelompok sebelumnya, majas metafora in absentia mengungkapkan sesuatu secara implisit. Perbandingan tidak merujuk objek yang sedang dibicarakan. Sehingga terkadang galau dengan maksud dari pembicaraanya.

Contoh: para lelaki di desa takjub akan kepintaran bunga desa itu.

Tidak tau siapa yang dimaksud dengan bunga desa oeh si pembicara.

Advertisement

 

CONTOH PENGGUNAAN MAJAS METAFORA


Berikut uraian pola penggunaan majas dalam kehidupan beserta artinya.

 “Dalam tiap doaku, ku selalu menyebut namamu semoga menjadi tulang rusuk-ku yang selama ini saya inginkan”. Pengertian dari tulang rusuk pada kalimat di atas ialah pasangan hidup.

Dalam percakapan film jodha akbar (nasihat Ratu Meinawati kepada Ratu Jodha )

“ Jangan membangun dinding terlau tinggi yang kau pun tak bisa menggapainya”.

Merupakan jenis metafora in absentia, kata dinding pada kalimat tersebut untuk menunjukkan  suatu prinsip hidup. Maksud dari pesan yang tersirat tersebut ialah janganlah terlalu keras dalam memilih sesuatu yang sangat berbeda dengan prinsip hidup.

Dalam lirik lagu “Lost – coldplay”

“You might be a big fish in a little pond doesnt mean you’ve won ‘cause along may come a bigger one and you’ll be lost”. (kau mungkin ialah ikan besar dalam kolam kecil, namun hal itu tidak berarti bila kau telah menang, alasannya ialah akan tiba ikan yang lebih besar dan pada ketika itu kau akan kalah).

Penggunaan frase big fish (ikan besar) merupakan bukan makna yang bergotong-royong melainkan mempunyai maksud seseorang yang mempunyai kekuasaan atas suatu kawasan atau terhadap suatu kaum yang lemah.

Contoh lain:

1.    Anggi memang mempunyai kepala kerikil (keras kepala)
2.    Para tangan-tangan kotor itu tak pantas menjadi pemimpin negeri ini (penipu)
3.    Kamu ialah tulang rusukku yang hilang (#eeaaaa) (pasangan hidup)
4.    Ibu ialah cahaya dalam hidupku (pembimbing)
5.    Aku terjebak dalam lilitan lintah darat (rentenir)
6.    Menuntut ilmu hingga ke liang lahat (seumur hidup)
7.    Rendi selalu menjadi bintang di sekolahnya (juara)
8.    Edi mencintainya setengah mati (sangat mencintai)
9.    Kenapa selalu saya yang menjadi kambing hitam? (disalahkan)
10.    Para perjaka sadarlah, kau ialah tulang punggung negeri ini (harapan)

Sumber:

aciknadzirah.blogspot.com/search?q=pembagian-majas-dalam-bahasa-indonesia

Sumber http://www.kelasindonesia.com

Wednesday, July 18, 2018

√ Definisi Dan Referensi Majas Personifikasi Lengkap

Definisi dan Contoh Majas Personifikasi Lengkap - Masih satu rumpun dengan majas metafora, majas personifikasi tergolong dalam majas perbandingan. Namun, sebagian besar hebat linguistik mengelompokkan personifikasi dalam kelompok majas metafora. Menurut KBBI personifikasi ialah pengumpamaan atau melambangkan benda-benda lain menyerupai manusia. Penggunaan benda-benda lain ini diberi kesan seperti hidup, mempunyai sifat-sifat manusia, dan mencicipi menyerupai halnya pada insan . inti penggunaan majas ini untuk menguatkan suatu keadaan dengan melibatkan benda-benda lain yang digambarkan seperti hidup, sanggup melaksanakan sesuatu sama menyerupai manusia. Benda-benda yang sering digunakan ialah hewan, batu, angin, air, flora dll. Majas personifikasi biasa digunakan dalam syair lagu, puisi, atau ungkapan-ungkapan sehari-hari.

 

CONTOH PENGGUNAAN MAJAS PERSONIFIKASI


Contoh penggunaan majas personifikasi dalam penggalan puisi

1.    Burung Pipit By Chairil Anwar

“Burung pipit kecilku
hapuslah rasa curigamu padaku
walau saya hanya menjadi persingahaan sesaat
tak akan ku tahan kamu untuk diam ditempat”

2.    Sajak Matahari by W.S Rendra

“Matahari berdiri dari sanubariku.
Menyentuh permukaan samodra raya.
Matahari keluar dari mulutku,
menjadi pelangi di cakrawala”

3.    Ibu by Kahlil Gibran

“Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi
hingga malam merebahkannya dalam lentera ombak,
syahdu tembang beburungan dan sesungaian”

4.    Mentari (Anonim)

“Hai mentari pagi
Hari ini kamu tiba tampak cerah sekali
Engkau tiba tiap hari
Untuk sumber energi pribumi
Semua orang berlari pagi
Untuk menyehatkan diri
Tanpa kau, hai mentari
Di seluruh bumi ini
Akan mati tiada lagi”

5.    Radio Tua by Aleeya

“Radio renta itu telah usang
menyimpan banyak kenangan
namun ia tetap berdiri nyaman
usia tak menjadi halangan

tak peduli siapa aku
radio renta itu bahagia menghiburku
disaat ku sendiri
kami saling berbagi

temanku, radio tua
sampaikan pesanku padanya
saya merindukannya”

Advertisement


Majas personifikasi pun banyak digunakan untuk menguatkan makna dalam lirik lagu

1.    Pelangi Di Matamu By Jambrud

“jam dinding pun tertawa,
karna kuhanya diam dan membisu”

2.    Satu Rindu – Opick

“Hujan mengingatkan saya ihwal satu rindu”

3.    Fix you by Coldplay

“lights will guide you home” (cahaya akan menuntunmu pulang)

4.    Kisah Kasih Di Sekolah by Chrisye

“malu saya malu
pada semut merah
yang berbaring di dinding menatap ku curiga
seakan penuh tanya sedang apa ku disini”

5.    Rayuan pulau kelapa – Ismail Marzuki

“tanah airku kondusif dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa
Sejak dulu kala
Melambai-lambai
Nyiur pantai
Berbisik bisik
Raja kelana
Memuja pulau
Nan indah permai
Tanah airku
Indonesia”.

CONTOH KALIMAT DENGAN MAJAS PERSONIFIKASI


1.    Kejujurannya menciptakan ia senantiasa diperbincangkan oleh orang-orang bahkan angin pun membisikan namanya
2.    Mentari tiba menjengukku dari peraduannya
3.    Ombak pun senantiasa menari hanya untuk melihat senyuman di wajahku
4.    Nyanyian burung-burung di pagi hari begitu indah
5.    Haruskah ku bertanya pada rumput yang bergoyang
6.    Hatiku menyampaikan bahwa semua ini ialah dusta
7.    Takdirpun tak tega memisahkan kita
8.    Dinding-dinding pun melihat bahwa bukan saya pelakunya
9.    Buku-buku diperpustakaan mengajariku teori-teori aljabar itu dengan sabar
10.    Hatinya telah buta akan kekuasaan
11.    Burung elang itu meminta kebebasan padaku, ia tak suka dikurung
12.    Kemilau kerikil akik mengalahkan kenaikan harga sembako
13.    Hanya bulan dan bintang yang menemani dimalam yang mencekam ini
14.    Internet telah membawaku mengenali dunia
15.    Gunungpun bergetar tunduk terkagum akan kuasa-Mu.

Sumber:

http://kbbi.web.id/personifikasi
http://www.kumpulan-puisi.com/good-morning-poetry.php

Sumber http://www.kelasindonesia.com

√ Pengertian Dan Referensi Majas Hiperbola Lengkap

Pengertian dan Contoh Majas Hiperbola Lengkap - Majas hiperbola ialah bab dari majas kontradiksi yaitu kelompok majas yang mengungkapkan sesuatu bententangan dengan keadaan aselinya. Hal ini bertujuan untuk menguatkan kesan dari maksud ungkapannya. Hiperbola berasal dari bahasa yunani yang mempunyai arti sesuatu yang berlebihan  (lebay). Penggunaan adonan kata yang memang sengaja dilebih-lebihkan atau dibesar-besarkan dari sisi jumlah, bentuk, ukuran ialah ciri khas pada majas hiperbola. Dengan demikian akan memperlihatkan kesan pada fakta yang sedang diutarakan lebih mendalam dan menerima perhatian dari lawan bicara. Inilah kenapa majas hiperbola digolongkan ke dalam majas kontradiksi (majas konflik) hal ini dalam majas hierbola menggunkan kata yang mempunyai makna kata yang berbeda dengan kata yang sesungguhnya. Pengunaan kata ini bermaksud untuk menguatkan atau menghebatkan kesan makna kata yang sesungguhnya. Majas hiperbola sering digunakanan dalam ceramah, pidato, nasehat, ungkapan kagum, syair, dan sering juga dalam percakapan sehari-hari. Berikut akan diuraikan contoh-contoh penggunaan majas hiperbola dalam kehidupan sehari-hari.

25 CONTOH PENGGUNAAN MAJAS HIPERBOLA


25 pola penggunaan majas hiperbola dalam kalimat yang sanggup ditemukan pada percakapan sehari-hari:

1. Ia bekerja membanting tulang demi memenuhi kebutuhan keluarganya. 
2. Bahkan malaikatpun terhipnotis  dengan nyanyian Ed Sheeran.
3. Hatiku remuk redam melihat kamu dengannya.
4. Telingaku pecah mendengar bunyi kamu bernyanyi.
5. Hanya ibu yang bisa mengerti saya dari ujung kaki hingga ujung rambut.
6. Ia telah  menyelami samudera untuk menemukan anaknya yang hilang, namun usahannya belum berhasil.
7. Tangisan anak itu membanjiri lantai.
8. Tak peduli apa yang dikatakan orang, dia tetap berlari mengejar mimpinya.
9. Film dan kebudayaan bollywood telah meracuni pikirannya.
10. Kasihan anak itu meraung kesakitan alasannya jatuh dari pohon.

Advertisement

11. Gadis anggun itu telah memanah hatiku dengan kecerdasannya.
12. Aku melihat nirwana tiap mendengar nasihatnya.
13. Kemampuan berhitungnya secepat kilat.
14. Jeritan hatinya terdengar hingga langit ke tujuh.
15. Cintaku padamu tak lekang oleh waktu.
16. Suaranya menggelegar hingga ke lantai ketujuh.
17. Kasih sayang Ibu senantiasa mengalir dalam nafasnya.
18. Detak jantungku berlari kencang tiap ku bertemu denganmu.
19. Jamela lari terbirit-birit saat bertemu dengan sang mantan.
20. Aku akan terus berjuang hingga tetes darah terakhir untuk mencari keadilan.
21. Meski ada lebih dari lima ribu perempuan di istanaku, hanya kamu yang teristimewa di hatiku.
22. Lolongan anjing itu memecah kesunyian di malam hari.
23. Aksi para klub begal telah memakan banyak korban.
24. Harga-harga kebutuhan pokok semakin melambung namun tidak diimbangi dengan kesejahteraan rakyat. Disitu kadang saya merasa sedih.
25. Sinar matahari siang ini aben kulitku.

Sumber http://www.kelasindonesia.com

√ Pengertian Dan Pola Majas Perbandingan Lengkap

Pengertian dan Contoh Majas Perbandingan Lengkap - Majas perbandingan ialah kelompok majas yang mengungkapkan sesuatu dengan membandingkannya dengan yang lain untuk menguatkan kesan makna dari sesuatu yang ingin diutarakan. Majas atau kata kiasan bahu-membahu sering kita dengar dan temui dalam keseharian, dalam lirik lagu, isi ceramah, bahkan dalam percakapan antara kau dengan dia, acapkali memakai majas guna untuk menekankan maksud dan tujuan dari maksud pembicaraannya. Dengan demikian kalimat yang diutarakan mempunyai kesan yang lebih besar lengan berkuasa hingga menerima perhatian dari lawan bicara atau pendengar atau pembaca. Majas perbandingan sanggup dibedakan lagi berdasarkan cara membandingkannya. Ada delapan majas yang dikelompokkan dalam majas perbandingan.

 

1.    Majas Perumpamaan (Asosiasi)


Gaya bahasa yang mengungkapsan dengan membandingkan dua hal yang berbeda namun dianggap sama. Ciri khas pada majas ini ialah penggunaan kata pembanding: seperti, bagaikan, layaknya, bagai.

Contoh:

•    Kakak-adik itu bagaikan pinang dibelah batu.
•    Cintamu padaku bagai air di padang gurun sahara.
•    Dua sahabat itu saling menolong layaknya saudara kandung.

 

2.    Majas Metafora


Majas metafora ialah majas yang memakai campuran dua kata atau lebih untuk mengungkapkan sesuatu dengan membandingkannya dengan yanng lain yang memiiki makna yang bukan sesungguhnya, hanya sebagai perumpamaan.

Contoh:

•    Siapa yang tak kenal dengan tikus kantor itu keluarganya pun ikut aib mengakuinya
•    Sang pencerah telah datang, murid-murid bersiap-siap.
•    Bunga desa itu telah turun dari kandangnya.

 

3.    Majas Personifikasi


Majas personifikasi ialah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan memakai benda-benda mati seakan-akan hidup dan melaksanakan kegiatan menyerupai manusia. Ini untuk menarik perhatian dari pembicaraannya.

Contoh:

•    Bulan pun tersenyum mendengar kabar yang sangat menggembirakan ini.
•    Hanya angin yang mendengarkan kesedihannya.
•    Tikus pun malu dengan para koruptor itu.

 

4.    Majas Alegori


Majas alegori ialah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan kiasan atau perlambangan. Alegori membandingakan dua hal yang saling terkait satu sama lain menjadi suatu keutuhan. Digunakan untuk mengungkapkan suatu maksud yang mempunyai nilai moral.

•    Suami yaitu atap sedang istri menjadi tiangnya.
•    Kau akan menjadi tulang rusukku dan saya akan menjadi tulang punggung untukmu
•    Negara ini yaitu kapal besar penuh akan harta karun yang butuh akan pemimpin yang tidak serakah sebagai nahkodanya.

 

5.    Simbolik


Majas simbolik ialah majas yan memakai hewan, tumbuhan, atau benda mati sebagai simbol untuk membandingkan sesuatu yang dimaksud.

Contoh:

•    Sudah muak saya dengan mulut ular yang pebuh sanggup dari para pemimpin.
•    Mereka bilang jika saya yaitu kedelai hitam.
•    Karena keadaan ia terpaksa menjadi kupu-kupu malam.

Advertisement

6.    Metonimia


Majas metonimia ialah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan membandingkannya dengan suatu label, merek, ciri khas, atau atribut yang merupakan penggambaran kata yang dimaksud.

Contoh:

•    Ia menunggang honda merahnya hingga ke merauke
•    Bahkan ketika makan ia tak meninggalkan samsung nya.
•    Bahkan sebelum tidur ia akan memainkan onet sebagai pengantar tidur.

 

7.    Sinekdot


Sinekdot yaitu majas yang membandingkan sesuatu dengan menyebutkan suatu bab tertentu untuk menggantikan bab lain baik secara keseluruhan atau hanya sebagian. Majas ini dibedakan menjadi dua,

a.    Pars pro toto

Ialah majas sinekdot yang mengungkapkan sebagian untuk merujuk pada keseluruhan.

Contoh:

•    Per kepala dikenai biaya ppn sebesar Rp 10.000.
•    Jejak kakinya pun belum nampak.
•    Ia tak mengalah meski telah memperlihatkan jualannya dari pintu ke pintu.

b.    Totem parte pro

Kebalikan dari pars pro toto. Majas ini menyebutkan keseluruh bab yang merujuk pada sebagian.

Contoh:

•    Pertandingan futsal kali ini kelas A melawan kelas B mengumpulkan tugasnya sempurna waktu.
•    Kelas B selalu menjuarai futsal tiap tahunnya.
•    Indonesia menang telak akan Maaysia.

 

8.    Simile


Merupakan majas yang mengumpamakan sesuatu dengan membandingknnya dengan sesuatu yang lain secara eksplisit. Pada majas ini juga dipakai kata pembanding, seperti, bak, bagai.

Contoh:

•    Aku dan kau bagai minyak dan air, tak sanggup menyatu namun tetap berdampingan.
•    Percuma bicara denganmu, seperti berbicara dengan patung, tak ada tanggapan sama sekali.
•    Wajahnya pucat pasi bak jenazah segar, penuh dengan kekosongan.

SUMBER:

Zaimar, O.K.S. 2002. Majas dan Pembentukannya. Jurnal Sosisal Humaniora. Universitas Indonesia
Mulyadi, Agus. Macam-macam majas perbandingan dan contohnya. aciknadzirah.blogspot.com/search?q=

Sumber http://www.kelasindonesia.com

Tuesday, July 17, 2018

√ Pengertian Dan Rujukan Majas Metonimia Lengkap

Pengertian dan Contoh Majas Metonimia Lengkap - Salah satu majas perbandingan lainnya ialah majas metonimia, yaitu  majas yang mengungkapkan sesuatu dengan gaya bahasa yang khas yakni dengan membandingkannya dengan suatu label, merek, ciri khas, atau atribut yang menempel pada benda atau sesuatu yang dimaksud. Sehingga dengan demikian hal-hal tersebut merupakan penggambaran kata yang dimaksud. Beberapa pakar linguistik, menyerupai Tutescu menyatakan bahwa ciri khas atau atribut tertentu sanggup dipakai untuk mengemukakan benda atau sesuatu yang dimaksud, berkat adanya korelasi yang menempel (acuan) dari kedua hal yang dimaksud. Hubungan yang sangat erat ini sanggup menjadi contoh akan maksud dari benda atau sesuatu yang dimaksudkan.

Ditemukan perbedaan pada metonimia dengan metafora dalam hal korelasi hal yang dibandingkan, hal ini senada dengan Tutescu. Menurutnya, pada metafora ditemukan pertemuan/ persilangan makna, maka dalam metonimia terdapat ketercakupan atau kepemilikan bersama keseluruhan makna. Maksudnya adalah, pada metonimia, pembanding yang dipakai mempunyai ciri khas atau kedekatan yang sanggup dipakai untuk mengungkapkan benda yang berafiliasi dengan pembanding. Lebih jelasnya, metafora membandingkan sesuatu yang mempunyai kedekatan makna, sedangkan metonimia kedekatan acuan. Kontiguitas (pertautan) yang terjadi pada metonimia sanggup bersifat spasial, temporal (waktu), dan kausal (sejarah).

Contoh korelasi spasial:

“ negeri matahari terbit memperlihatkan beasiswa khusus untuk pelajar Indonesia”.

Kata negeri matahari terbit disini ialah mengemukakan pemerintah negara jepang. Hubungan antara keduanya korelasi spasial, alasannya ialah yang memperlihatkan beasiswa ialah pemerintah jepang yang juga negeri matahari terbit. Jadi, korelasi antara negeri atahari terbit dengan pemerintah jepang ialah kedekatan acuan, bukan korelasi acuan.

Contoh korelasi temporal:

“natalan di aceh dipenuhi isak tangis mengenang tsunami”

Tak ada korelasi antara natal dengan tsunami. Tsunami di aceh bertepatan ketika natal tiba, sehingga keduanya mengambarkan korelasi temporal.

Contoh korelasi kausal:

“Perusahaan itu memperkerjakan karyawannya dengan kerja rodi”

Kerja rodi terjadi pada masa penjajahan. Pada masa kini tidak ditemukan kerja rodi menyerupai pada masa penjajahan yang pekerjanya senantiasa disiksa dan dberi upah yang minim. Maksud penggunaan kerja rodi pada kalimat tersebut ialah bekerja berat namun upah yang diterima sangat minim dan tidak sesuai. Keduanya memperlihatkan korelasi kausal.


Advertisement

25 CONTOH PENGGUNAAN MAJAS METONIMIA


1.    Baginya lebih baik tak makan daripada kehilangan djarum supernya. (maksudnya ialah rokok)
2.    Kiki sedang memandikan honda jazznya. (mobil)
3.    Hanya adidas butut yang senantiasa menemani ia pergi kemanapun. (sepatu)
4.    Rani bekerja sebagai pemburu berita di TV swasta (reporter)
5.    Aleeya selalui menyediakan 8 gelas aqua untuk memjaga kesehatan tubuhnya. (air minum)
6.    Harga rojo lele semakin melambung, kesejahteraan rakyat semakin turun. (beras)
7.    Perjalanan ke Bali lebih cepat ditempuh dengan garuda. (pesawat)
8.    Kini semua orang sanggup menjadi tenar melalui instagram. (sosial media)
9.    Bibirnya menjadi merah berkat lip ice. (lipstik)
10.    Ia didanai oleh LPDP untuk melanjutkan studi. (beasiswa)
11.    Berkat kerja Kuli tinta kita semua tau wacana segalanya. (penulis)
12.    Warna hijau rambutnya memakai salsa. (pewarna rambut)
13.    Rupiah turun ialah problem utama dalam kesejahteraan rakyat. (uang)
14.    Mery rajin membersihkan giginya sebelum tidur dengan ciptadent. (pasta gigi)
15.    Kutu-kutu dirambut saras musnah dibasmi dengan peditox. (racun kutu)
16.    Nyamuk-nyamuk di rumah dibasmi memakai baygon. (obat nyamuk)
17.    Dimas menjual tumpukan erlangga dari lemari untuk pelengkap uang jajan. (buku)
18.    Kabar kenaikan BBM menciptakan warga mengantri di pertamina. (pombensin)
19. Rakyat sangat berharap para pemilik dingklik empuk untuk memikirkan kesejahteraannya (penguasa/pemimpin).
20.    A cup of good day can make you enjoy your day. (kopi)
21.    Meriam-meriam israel tak henti-hentinya menembaki warga Gaza. (senjata)
22. Problematika anak jaman kini lebih bahagia bermain dengan onet dibanding bermain dengan teman. (game)
23.    Pasar android sedang maju pesat (handphone)
24.    Perpanjangan kontrak freeport memicu banyak pro dan kontra. (perusahaan tambang asing)
25.    Toni menerima undian dari mandiri. (bank)

Sumber:

Zaimar, O.K.S. 2002. Majas dan Pembentukannya. Jurnal Sosisal Humaniora. Universitas Indonesia

Sumber http://www.kelasindonesia.com

√ Pengertian Dan Pola Majas Pertautan Lengkap

Pengertian dan Contoh Majas Pertautan Lengkap - Majas atau gaya bahasa merupakan kata-kata kiasan yang sering dipakai untukmemberi kesan terhadap maksud dari kata-kata yang hendak ditunjuk. Kekayaan bahasa Indonesia telah menyebarkan begitu banyak majas yang masing-msing mempunyai ciri khas yang berbeda. Berdasarkan asosiasinya dengan gaagsan atau makna dari kata-kata yang dimaksud, digolongkan menjadi majas pertautan. Dalam kelompok majas ini, mempunyai ciri khas yakni penggunaan kata-kata kiasan yang mempunyai korelasi atau pertautan terhadap sesuatu yang gotong royong ingin diutarakan. Halini sebab kata-kata kiasan tersebut mempunyai kedekatan atau “embel” yang merujuk pada makna yang sebenarnya. Kelompok majas pertautan sanggup digolongkan lagi, yaitu:

 

a. Majas metonimia atau netomia


Jika dilihat pada proses pembentukannya, majas ini digolongkan juga dalam majas perbandingan, namun jikalau dilihat dari korelasi dengann makna maka metonimia digolongkan menjadi majas pertautan. Ciri khas pada majas ini adalah penggunaan nama brand atau simbolik yang memiiki korelasi yang erat dengan gagasan atau pandangan gres yang sebenarnya. Meski memakai kata-kata simbolik, lawan bicara mengerti akan gagasan yang ingin diungkap. Hal ini sebab kata-kata simbolik itu sanggup merujuk pada gagasan atau pandangan gres yang dimaksud.

Contoh:

1. Hampir yang ketiga kalinya Saya membaca ulang Raditya Dika, tetap menciptakan perut Saya sakit. (maksudnya buku karya Raditya Dika)
2. Perjalanan menuju India Ia tempuh dengan Garuda. (pesawat)
3. Kehidupan Upin-Ipin sanggup dijadikan pembelajaran bagi adik-adik. (acara TV)
4. Sulit sekali lepas dari efek Gudang Garam. (rokok)
5. Dan balasannya ia menjual honda kesayangannya untuk biaya sekolah. (motor)

 

b. Majas sinekdoke


Majas ini juga digolongkan ke dalam majas perbandingan menyerupai metonimia. Sinekdok terbagi menjadi dua menurut penggunaannya.

1. Pars pro toto

Bagian dari majas sinekdok yang menyebutkan sebagian dari suatu hal untuk menyatakan keseluruhan.

Contoh:

• Kemana saja kamu selama ini? Tak meninggalkan jejak kaki sama sekali.
• Desa bungur dihuni oleh sepuluh kepala keluarga.
• Pesan yang dibawa dalam lagu Ed Sheeran meluluhkan hati yang mendengarkannya

2. Totem pro parie

Dalam majas sinekdok jenis ini menyebutkan keseluruhan yang ditujukan untuk menyatakan sebagian dari sesuatu.

Contoh:

Indonesia dikecam oleh Australia akan eksekusi mati yang menimpa warganya.
• Warga SMAN 1 Natar siap menghadapi Ujian Nasional.
Spanyol menang di kejuaran balap kuda besi.

 


Advertisement

c. Majas alusio atau majas kilatan


Dalam majas ini menggnakan kata-kata yang merujuk secara tidak pribadi pada suatu peristiwa, tokoh,perumpamaan, atau karya sastra yang populer yang telah diketahui baik oleh penutur maupun lawan bicara.

Contoh:

1. Carut marut pemerintahan gres ini semoga tak mengulang kejadian ‘98.
2. Janji-janji pemimpin ketika pilkada itu hanya Tong kosong saja sesudah tepilih.
3. Hilangnya MH307 masih sebuah misteri.
4. Wanita-wanita kini diperbolehkan turut berperan dalam pembagunan bangsa hasil dari usaha Kartini.
5. Kejadian Talang Sari merupakan suatu bukti keserakahan oknum akan kekuasaan

 

d. Majas eufemisme


Pada majas inimenggunakan kata-kata ungkapan yang lebih halus untuk mengungkapkan suatu kata yang dirasa garang yang sanggup menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain.

Contoh:

1. Para tuna asmara berdoa semoga sabtu malam dipenuhi dengan hujan.
2. Penampilannya malam itu kurang menarik sehingga juri mengeliminasinya.
3. Harga-harga materi pokok sangat menyiksa rakyat yang mempunyai daya beli yang minim.
4. Suara dita yang melengking itu menciptakan telinga kami sakit.
5. Ketidakmampuan mengikuti pelajaran dengan baik menciptakan anton harus mengulang materi perkuliahan semester depan.

 

e. Majas eponim


Dalam majas ini menyebutkan nama seseorang yang mempunyai korelasi dengan sifat tertentu yang ingin diutarakan. Nama-nama tersebut telah dikenal olah khalayak ramai menyimbolkan sesuatu sebab mempunyai tautan atau kaitan makna.

Contoh:

1. Haruskan ku meminjam panah dewi amor, semoga kamu mencintaiku?
2. Orde pemerintahan yang tak kunjung baik, rakyat miskin pun mengharapkan kedatangan Robin Hood.
3. Tak ada yang menyangka bahwa Cinderella itu dilamar oleh putra pejabat.
4. Kami berharap si pitung segera tiba untuk memberantas para begal itu.
5. Negeri ini butuh Soekarno yang mengutamakan kepentingan rakyat dibanding partai politiknya.

 

f. Majas epitet


Suatu gaya bahasa yang memakai ungkapan-ungkapan yang menggambarkan sifat atau ciri dari sesuatu yang hendak diutarakan.

Contoh:

1. Kupu-kupu malam itu digerebek polisi
2. Raja siang gres muncul dari kandangnya
3. Dewi malam menciptakan suasana makin mencekam
4. Kembang desa jadi rebutan buaya darat
5. Jangan hingga terkena lilitan lintah darat.

 

g. Majas erotesis atau pertanyaan retoris


Merupakan majas yang mengungkapkan sesuatu dalam bentuk pertanyan yang tidak menuntut atau memerlukan suatu jawaban.

Contoh:

1. Sampai kapan para penipu-penipu itu duduk di dingklik empuk?
2. Bagaimana negara kita akan membaik jikalau para generasi penerus bangsa tak peduli akan budaya bangsa?
3. Mengapa korupsi di negeri ini menggila sejadi-jadi? Mengapa oh mengapa?
4. Apakah kamu akan terus membiarkan cintamu menjauh?
5. Dimana letak nalar para penipu rakyat itu???

 

h.    Majas paralesis


Yakni kelompok majas prtautan yang mengungkapkan suatu kesetaraan sesuatu dengan kesejajaran gramatikal.

Contoh:

1. Baik siswa pria maupun siswa perempuan wajib memakan atribut sekolah lengkap.
2. Oksigen terdapat baik di udara dan di air.
3. Orang yang menghargai akan dihargai oleh orang lain.
4. Seminar itu sangat seru  dengan pembicara dan pendengar yang saling berinteraksi.
5. Kekayaan indonesia terbentang dari sabang hingga merauke.

 

i.    Majas elipsis


Dalam majas ini menghilangkan unsur-unsur kalimat, sehingga membentuk kalimat yang tak lengkap. Namun sang lawan bicara mengerti apa yang dimaksud dari penutur.

Contoh::

1. Cantik sekali (tidak ada subjek)
2. Alin ke masjid sore ini (tak ada predikat)
3. Pembegal itu membunuh dengan kejam (tanpa objek)

Sumber http://www.kelasindonesia.com

Monday, July 16, 2018

√ Pengertian Dan Pola Majas Kontradiksi Lengkap

Pengertian dan Contoh Majas Pertentangan Lengkap - Majas pertentangan ialah kelompok majas yang mempunyai ciri khas dengan gaya penuturan yang mengungkapkan sesuatu yang bertentangan dengan makna yang sesungguhnya. Penuturan dengan majas pertentangan dimaksudkan untuk memperkuat makna dari sesuatu yang diutarakan, sehinga sang lawan bicara atau pendengar akan terkesan dan tertarik pada apa yang diucapkan. Majas ini dibedakan menjadi:

 

1. Majas hiperbola


Hiperbola merupakan gaya bahasa dengan ciri khas yang suka melebih-lebihkan sesuatu dengan makna yang sesungguhnya. Pertentangan makna ini terkesan mempunyai tujuan untuk menghebatkan sesuatu yang dimaksud. Hal yang dilebih-lebihkan dalam majas ini sanggup dari segi jumlah; ukuran; atau sifatnya.

Contoh:

a. Anton telah mengelilingi dunia untuk menemukan kucingnya.
b. Wajahmu telah mengalihkan duniaku.
c. Cintamu sehangat matahari dalam hidupku, terima kasih Ibu.
d. Film-film Bollywood telah menguncang dunia perfilman Indonesia.
e. Tubuh ani kurus kering kerontang akhir penyakit kanker yang dideritanya.

 

2. Majas litotes


Litotes mempunyai gaya penuturan yang berlawanan dengan hiperbola. Dalam litotes, mengungkapkan sesuatu dengan sesuatu yang lebih rendah nilainya dibanding makna yang sesungguhnya. Pertentangan makna pada majas litotes memberi kesan dengan maksud merendahkan diri. Seperti pada hiperbola, pengunaan makna yang bertentangan akan menarik perhatian lawan bicara.

Contoh:

a. Kami sangat tersanjung kalau Bapak Presiden mau mampir ke gubuk kami.
b. Dari awal Saya cuma iseng-isengan mengikuti audisipencarian talenta ini.
c. Saya masih bocah ingusan kala itu ketika mendirikan bisnis kuliner.
d. Semoga buku-buku yang kami hibahkan sanggup menjadi seberkas cahaya bagi adik-adik.
e. Selamat menikmati sajian yang ala kadarnya ini.

 

3. Majas ironi


Dalam penuturan memakai majas ironi, penutur mengungkapkan sesuatu yang mempunyai makna yang berlawanan dengan aslinya. Hal ini bermaksud untuk menyindir seseorang secara halus.

Contoh:

a. Rapi sekali kamar kamu, buku bertebaran dimana-mana.
b. Wangi tubuhmu  sangat menyengat, apakah tak ada air di rumah?
c. Anak-anak kelas 11 sangat pandai, rata-rata mereka bisa menjawab 3 dari 10 soal dengan benar.
d. Prospek kerja kau sangat bagus, bisa menjual satu unit dari lima unit sasaran penjualan.
e. Banyak sekali porsi makanmu, pantas saja bobot tubuhmu tak pernah naik.

 

4. Majas paradoks


Kata paradoks berasal dari bahasa yunani, paradoxos, yang tersusun dari kata para berarti bertentangan dan doxa yang berarti pendapat atau pemikiran. Majas paradoks mengungkapkan dua hal yang bertentangan, saling berlawanan, namun keduanya menyatakan suatu kebenaran.

Contoh:

a. Meski dikeramaian, saya masih merasa kesepian.
b. Dalam kemarahannya tersimpan sejuta kasih sayang untuk muris-muridnya.
c. Anak-anak kelas itu sangat bandel namun tetap peduli akan tugas-tugasnya.
d. Kemiskinan semakin menggerogoti kaum lemah dikala para pemimpin itu sibuk dengan kekayaannya.
e. Walaupun rokok tidak baik untuk kesehatan ia tetap diminati oleh sebagian besar kaum pria
Advertisement

 

5. Majas oksimoron


Majas oksimoron merupakan ekspansi dari paradoks. Karakteristik yang membedakannya dengan majas paradoks ialah pada oksimoron pertentangan diucapakan dalam satu frase yang sama.

Contoh:

a. Ada cinta dalam benci yang kau sematkan padaku.
b. Pertemuan itu diwarnai dengan isak tangis bahagia.
c. Selalu ada kemudahan dalam kesulitan akan suatu perjuangan.
d. Dalam hidup dan matiku hanya Kau sajalah yang saya puja.
e. Dikala senang ataupun susah kita kan menghadapi hidup bersama-sama.

 

6. Majas antitesis


Majas antitesis merupakan gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu denganmenggunakan kata-kata yang mempunyai makna yang berlawanan. Antitesis berasal dari bahasa Yunani, Anti berarti bertentanganberarti menempatkan.

Contoh:

a. Pelamar perusahaan X mempunyai background yang berbeda-beda dari yang tua-muda, laki-laki dan perempuan.
b. Antidiskriminasi ialah usaha untuk menhapus perbedaan status antara orang kulit putih dengan kulit hitam.
c. Baik anak-anak maupun dewasa semua senang dengan perjalanan itu.
d. Siang malam, dari pagi hingga petang, ia bekerja mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
e. Surga atau neraka sangat tergantung pada perbuatan baik atau buruk yang telah dilakukan semasa hidup.

 

7. Majas pertentangan interminus


Ciri khas pada majas ini ialah menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan hal yang telah disebutkan terdahulu. Majas ini dipakai dalam kalimat penyangkalan atau pengecualian.

Contoh:

a. Siswa-siswi dihentikan masuk ruangan kepala sekola, kecuali untuk urusan penting.
b. Semua crew dihentikan masuk ke ruangan komputer, kecuali crew IT.
c. Semua laki-laki dihentikan mengunjungi kamar kost wanita, kecuali anggota keluarga.
d. Harga semua beras naik 12%, kecuali beras roro jongrang.
e. Semua santri menuju masjid untuk sholat berjamaah, kecuali para santri perempuan.

 

8. Majas anakronisme


Merupakan majas yang mengungkapkan sesuatu yang bertentangan dengan waktu insiden yang dibicarakan. (anakronisme, ana= mundur; chronos= waktu). Biasanya majas ini dipakai untuk menceritakan sesuatu yang telah terjadi (masa kemudian atau sejarah) dan menambahkan unsur-unsur yang belum ada kala itu dalam menyatakan sesuatu.

Contoh:

a. Pasukan-pasukan kerajaan majapahit memacu kuda besinya menuju peperangan. (pada kala itu belum ada kuda besi /motor)
b. Para musafir dari mekah mengandalkan kompas untuk mengambarkan arah kiblat.
c. Kemenanngan pasukan kerajaan Mughal disambut dengan orkestra musik dangdut.
d. Penari-penari balet itu diundang oleh Julius Caesar untuk meramaikan pertandingan. 
e. Shakespare sering menerima telepon untuk tampil di depan publik membacakan karya-karyanya.

Sumber http://www.kelasindonesia.com