Situs Pokekea merupakan salah satu situs purbakala peninggalan Peradaban Megalitikum yang terletak di Lembah Behoa, Desa Hangira, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso, Sulawesi tengah. Situs ini tersebar di Lembah Behoa dengan bentuk peninggalan berupa kalamba, tutup kalamba, arca batu, lumpang batu, meja altar, kerikil bergores, gerabah kubur, kerikil dulang, dan kerikil dakon.
Situs Pokekea menjadi salah satu situs purbakala peninggalan Peradaban Megalitikum atau juga dikenal Zaman Batu Besar. Pada zaman ini biasanya menghasilkan bangunan-bangunan dari kerikil besar. Masyarakat Megalitikum mempercayai bahwa terdapat kekerabatan antara yang meninggal, terutama iman akan adanya efek berpengaruh dari salah satu leluhur yang mati dengan kesejahteraan dan kesuburan pertanian.
Kalamba menjadi peninggalan purbakala yang paling banyak dijumpai di Situs Pokekea. Kalamba dalam bahasa Lore bermakna bahtera arwah, bentuknya seolah-olah tabung atau tong. Diperkirakan kalamba di Situs Pokekea dibentuk semenjak 2500 tahun sebelum Masehi. Kalamba terbesar mempunyai tinggi mencapai 190 cm dengan diamater 160 cm. Terdapat goresan wajah yang seolah memberi hormat di akrab verbal kalamba.
Menurut para jago kalamba berfungsi sebagai kuburan atau daerah penyimpanan tulang manusia. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya banyak sekali tengkorak dan tulang gigi di dalam kalamba. Cerita warga setempat menyebutkan bahwa konon kalamba yaitu daerah penyimpanan air untuk keperluan mandi para putri aristokrat kala itu.
Selain kalamba, di Situs Pokekea juga ditemukan empat buah arca kerikil yang menggabarkan insan setengah tubuh tanpa kaki. Bagian wajah araca kerikil dibentuk menghadap arah utara. Tiga arca kerikil ditemukan dalam posisi berdiri, sedangkan satu arca dalam posisi berbaring. Arca ini merupakan wujud penggambaran leluhur yang dipuja dan disembah oleh masyarakat ketika itu.
Sumber https://phinemo.com