Contoh Cerpen dan Rangkaian Peristiwa dalam Cerita - Di bawah ini, Anda akan menemukan sebuah teladan cerpen bahasa Indonesia, lengkap dengan rentetan insiden di dalamnya. Semoga bermanfaat.
Cindy Rela
(Diadaptasi dari kisah Cinderella)
Pada suatu hari, hiduplah seorang gadis berusia 20 tahun berjulukan Cindy Rela. Ia yaitu anak tunggal dari pasangan Reza Pria dan Lapita Uzhor. Cindy yaitu gadis yang manis dan ceria. Ia populer paling pandai di kampus nya. Kedua orang tuanya berprofesi sebagai pedagang baju. Pak Reza dan Bu Lapita mempunyai butik dengan merek-merek baju ternama luar negeri di sebuah sentra perbelanjaan. Seusai pulang dari kampus, Cindy selalu membantu kedua orang tuanya melayani para pengunjung di butik mereka.
Peristiwa 1:
Seminggu sebelum ulang tahun Cindy yang ke-21, tiba-tiba Bu Lapita pingsan di butik dan eksklusif dibawa ke rumah sakit terdekat. Hasil diagnosa dokter menyatakan bahwa Bu Lapita terkena serangan jantung. Cindy dan ayahnya sedih mendengar hal tersebut. Mereka berdua setuju untuk tidak memberitahu Bu Lapita perihal sakit yang ia derita biar Bu Lapita tidak stress, yang mana hal itu sanggup memperburuk kondisi jantung Bu Lapita.
Tibalah pada program ulang tahun ke-21 Cindy yang diadakan di rumah. Mereka mengundang kerabat, tetangga, dan juga teman-teman Cindy. Acara ulang tahun Cindy berlangsung sangat meriah. Semua yang diundang hadir, termasuk Bu Wiwit dan anak gadis semata wayangnya, tetangga Cindy yang populer menjadi biang gossip di komplek perumahan. Seperti yang sudah diduga oleh para tetangga, Bu Wiwit dan anaknya sibuk berkomentar pedas perihal program yang diadakan. Tanpa malu-malu mereka juga meminta beberapa masakan ringan manis dibungkus untuk di bawa pulang. Pak Reza dan Bu Lapita dengan senang hati membungkuskan kue-kue. Mereka tidak sedikitpun risih dengan perilaku tentangganya itu yang cenderung tidak sopan. Namun, secara mengejutkan, Bu Lapita jatuh pingsan lagi. Pak Reza segera bergegas mengeluarkan kendaraan beroda empat dan membawa istrinya tersebut ke rumah sakit.
Peristiwa 2:
Setelah datang di rumah sakit, Bu Lapita dinyatakan meninggal dunia. Tentu informasi itu sangat menggunjang jiwa Cindy dan ayahnya. Keesokan harinya, Bu Lapita dimakaman di area pemakaman khusus keluarga mereka yang tak jauh dari rumah. Orang-orang yang mengenal keluarga mereka, kerabat, saudara dan para kolega bisnis hadir dalam program pemakaman Bu Lapita. Kini, kesedihan dan sedih menyelimuti keluarga Pak Reza dan Cindy. Terutama Cindy yang tampak sangat terpukul dengan ketiadaan ibundanya Cindy berkembang menjadi anak yang pendiam dan tidak ceria menyerupai dahulu.
Entah ada angin apa, keluarga Bu Wiwit menjadi sangat perduli dengan Pak Reza dan Cindy. Bu Wiwit yaitu seorang janda paruh baya yang mempunyai seorang anak wanita seusia Cindy. Ia berjulukan Dini. Hampir setiap hari Bu Wiwit dan Dini membawakan masakan untuk keluarga Pak Reza. Dini yang dulunya suka mengejek Cindy, sekarang berubah. Dini berkembang menjadi sosok sahabat yang mau mendengarkan segala keluh kesah Cindy. Terkadang mereka juga pergi main bersama. Tidak hanya itu, Bu Wiwit juga menawarkan perilaku perhatiannya kepada Cindy dengan sering menemani Cindy tidur. Sejak sepeninggal ibunya, Cindy sering mimpi jelek dan tidak nyenyak tidurnya, oleh sebab itu Bu Wiwit mencoba menarik perhatian keluarga Pak Reza dengan banyak berbuat baik pada mereka.
Peristiwa 3:
Lambat laun, Pak Reza menjadi jatuh hati pada Bu Wiwit. Ia merasa Bu Wiwit bisa untuk menggatikan sosok ibu untuk Cindy. Selain itu, ia juga merasa bahwa Dini bisa menjadi saudara wanita yang baik untuk Cindy. Tanpa pikir panjang dan tanpa menghiraukan nasehat dari tetangga lain serta kerabatnya, Pak Reza eksklusif melamar Bu Wiwit untuk menikah dengannya. Tentu saja Bu Wiwit bersedia, sebab memang hal itu yang ia harapkan dari apa yang ia lakukan untuk keluarga Pak Reza.
Peristiwa 4:
Akhirnya pernikahanpun dilangsungkan dengan sederhana di kediaman Bu Wiwit. Cindy sekarang juga sudah kembali ceria menyerupai Cindy yang dulu. Mereka sangat akur dan tampak bahagia. Namun, hal itu tidak berlangsung lama, sebulan setelahnya, Bu Wiwit dan Dini berkembang menjadi sangat jahat pada Cindy. Tetapi Pak Reza tidak tahu perihal hal itu sebab ia menjadi lebih sibuk berdagang baju, bahkan ia menjadi sering pergi ke luar negeri untuk melaksanakan kerjasama dengan perusahaan tekstil di luar negeri dan pada ketika itulah Cindy sering disiksa ibu dan saudara tirinya itu. Cindy diperlakukan menyerupai pembantu di rumahnya sendiri. Sering kali Cindy tidak diberi makan sampai tubuh Cindy menjadi sangat kurus. Cindy tidak berani bicara pada ayahnya sebab ia takut semakin disiksa oleh ibu tirinya itu.
Peristiwa 5:
Berita menyedihkan dan sedih yang mendalam kembali dirasakan oleh Cindy. Pak Reza meninggal dunia dalam kecelakaan kendaraan beroda empat ketika ia sedang melaksanakan perjalanan ke luar kota . Cindy sangat terpukul. Sehari sesudah pemakaman ayahnya, ia melarikan diri dari rumah sebab tidak tahan dengan segala siksaan yang dilakukan ibu dan saudara tirinya itu. Bukannya mencari Cindy, Bu Wiwit dan Dini malah senang atas kepergian Cindy dari rumah. Mereka berdua mengambil alih seluruh harta kekayaan dan perjuangan butik keluarga almarhum Pak Reza. Namun sayangnya, dalam menjalankan perjuangan butik tersebut, Bu Wiwit sering ditipu kolega bisnisnya. Akhirnya bisnis butiknya tersebut bangkrut dan seluruh hartanya habis untuk membayar hutang bank. Bu Wiwit dan Dini kembali miskin dan pindah ke sebuah rumah kecil di pinggiran kota yang kumuh.
Lalu bagaimana dengan nasib Cindy Rela yang pergi melarikan diri dari rumah? Dalam pelariannya, Cindy bertemu dengan seorang laki-laki muda kaya raya dan sudah menjadi yatim piatu semenjak berusia 15 tahun. Cindy diberikan tumpangan daerah tinggal dan pekerjaan sebagai staf manajemen di perusahaan milik laki-laki itu. Sejak pertama bertemu, Rendy, nama laki-laki baik hati tersebut, ternyata sudah jatuh cinta dengan Cindy. Setahun sesudah mengenal Cindy, Rendy eksklusif melamar Cindy. Akhirnya mereka menikah dan sekarang sudah dikaruniai 3 orang anak. Mereka hidup dengan sangat bahagia.
Sumber http://www.kelasindonesia.com
