Contoh Kalimat Deklaratif, Imperatif, dan Interogatif – Kalimat merupakan adonan dari beberapa kata yang menyusun sebuah maksud tertentu sebagai bentuk ekspresi yang diungkapkan baik lewat goresan pena maupun lisan.
Menurut KBBI, kalimat yaitu kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan.
Kalimat tergolong dalam banyak sekali kategori, mulai dari kalimat aktif-pasif hingga kepada kalimat deklaratif, imperatif, interogatif, informatif, dwitransitif, dll.
Semua kalimat tersebut memiliki pengertian, fungsi, dan cara penggunaan masing-masing.
Nah, kali ini satriabajahitam akan berperan sebagai guru bahasa Indonesia.
Kalimat, bila dilihat menurut fungsinya dibagi menjadi 3, yaitu kalimat deklaratif, imperatif, dan kalimat interogatif.
Daftar Isi
Pengertian Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif yaitu kalimat pernyataan yang berfungsi untuk memperlihatkan informasi wacana suatu hal atau berita. Oleh lantaran itu, kalimat deklaratif juga sering disebut kalimat berita. Deklaratif sendiri berasal dari bahasa yunani declaratio yang artinya pernyataan. Kalimat deklaratif: kalimat pernyataan.
Pada umumnya kalimat deklaratif diucapkan komunikator (pembicara) tanpa mengharapkan respon dari komunikan (lawan bicara), alasannya yaitu kalimat deklaratif hanya mengungkapkan suatu kejadian atau kejadian saja, bukan pertanyaan.
Misalnya, sehabis kita mengalami suatu kejadian atau melihat suatu berita, kemudian memberikan ulang kepada orang lain dalam banyak sekali macam kalimat deklaratif (kalimat berita).
Contoh Kalimat Deklaratif

Berikut ini yaitu contoh-contoh kalimat deklaratif yang sering kita gunakan sehari-hari untuk menyatakan suatu isu atau kejadian yang terjadi.
- Minggu kemudian ada kecelakaan di depan rumah Jajang.
- Saya melihat ibumu di Pasar tadi pagi.
- Saya akan melihat sirkus di Lapangan Dadaha.
- Saya terlambat ke Sekolah tadi pagi.
- Maman tidak suka daging kelinci.
- Pak Gubernur Ahmad Heryawan gres saja mendapatkan piagam penghargaan atas prestasi-prestasinya.
- Sumanto dulu merupakan kanibal yang sadis, tetapi kini sudah insaf.
- Pizza yaitu makanan khas Italia.
- Ir. Soekarno merupakan Presiden pertama Indonesia.
- Persib yaitu tim sepakbola kebanggan Jawa Barat.
- Nabi Muhammad saw. yaitu nabi yang terakhir.
Contoh Kalimat Deklaratif dalam Teks Prosedur

Kalimat prosedur yaitu teks yang menjelaskan wacana langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Di dalam kalimat mekanisme sering terdapat kalimat deklaratif, interogatif, dan yang paling inti yaitu kalimat imperatif.
Berikut yaitu penerapan kalimat-kalimat di atas pada teks prosedur,
Contoh kalimat mekanisme ke-1: Bagaimana Cara Membuat Filter Kolam Ikan?
- Ikan hias koi itu membutuhkan bak dengan air yang jernih. Maka siapapun yang sedang memelihara ikan koi harus menciptakan filter bak ikan untuk menjaga air tetap jernih.
- Para penggemar ikan hias perlu mengetahui mekanisme dan tahapan-tahapan dalam menciptakan filter bak ikan semoga filter yang dibentuk memenuhi standar dan memiliki kualitas bagus.
- Untuk menciptakan filter bak ikan yang baik, siapkan pompa air, jeriken, pasir silika, ferrolite, zeolite, arang aktif, dan kapas filter.
- Bersihkan semua peralatan yang sudah dikumpulkan dengan alkohol kemudian keringkan.
- Setelah dibersihkan, potong jeriken dengan arah vertikal sehingga terbentuk dua wadah kosong.
- Di dalam wadah kosong tersebut susun bahan-bahan yang telah disiapkan tadi dengan urutan menyerupai ini: kapas filter, pasir silika, ferrolite, kabon aktif, zeolite, kapas filter.
- Pasang pompa air di atas filter bak ikan semoga air di dalam bak ikan disedot kemudian dialirkan ke filter bak ikan.
- Untuk menyidik kualitas filter bak ikan, kau sanggup mengetesnya dengan menyedot air keruh dalam ember, kemudian lihat air yang keluar dari filter.
- Perlu diingat, kapas filter bab atas dan bahan-bahan penyaring lainnya perlu dibersihkan juga minimal 1 bulan sekali.
Contoh kalimat mekanisme ke-2: Cara Mandi Wajib Setelah Haid
- Persiapkan air dan daun bidara. Bisa diganti dengan sabun dan shampoo.
- Berniat di dalam hati, “nawaitul ghusla lirofi’i hadatsil haidhi lillaahi ta’ala”
- Kemudian kau berwudhu dengan membaguskan wudhunya.
- Siramkan air ke atas kepala sambil menggosok-gosok semoga air masuk ke pori-pori kulit kepala.
- Siramkan air ke seluruh tubuh dengan mendahulukan bab yang kanan.
- Usapkan kapas yang sudah diberikan wewangian ke rahim dan kawasan yang terkena darah haid.
Bentuk-bentuk Kalimat Deklaratif

Kalimat deklaratif atau kalimat isu dibagi lagi menjadi dua bentuk, yakni kalimat deklaratif positif (kalimat deklaratif bernilai benar) dan kalimat deklaratif negatif (kalimat deklaratif bernilai salah).
Berikut yaitu pola kalimat deklaratif:
- Pamanku bukan seorang pencuri. (bernilai salah / negatif)
- Bagus tidak suka makan nasi. (bernilai salah / negatif)
- Yusuf selalu makan dua piring. (bernilai benar / positif)
- Hilman yaitu anak yang paling renta di antara semua santri. (bernilai benar / positif)
- Pesantren Sintesa yaitu pesantren bisnis online. (bernilai benar / positif)
Ciri-ciri Kalimat Deklaratif

Menurut KBBI, kalimat deklaratif yaitu kalimat yang memiliki ciri intonasi turun atau datar dan pada umumnya mengandung arti yang memberitahukan atau menyatakan sesuatu . Dalam karya tulis, biasanya diberi tanda titik (.) pada bab selesai kalimatnya.
Jadi, sanggup diperjelas bahwa ciri-ciri kalimat deklaratif adalah:
- Intonasinya netral atau turun.
- Tidak ada suatu bab kalimat yang lebih penting dari pada yang lain.
- Bisa dijadikan pokok pembicaraan.
Macam-macam Kalimat Deklaratif

Bila di atas disebutkan beberapa bentuk kalimat deklaratif, kali ini ada macam-macam kalimat deklaratif yang harus kita tahu.
- Kalimat Deklaratif Menyungguhkan
Kalimat deklaratif ini biasanya dilengkapi dengan kata penambah bobot kebenaran menyerupai misalkan: sungguh, betul, benar, dihentikan tidak, sudah tentu, sekali, wajib, dll.
Contoh:
- Sungguh, kesepakatan Tuhan itu benar.
- Bagi Muslim, shalat limat waktu itu wajib.
- Kalimat Deklaratif Ingkar
Kalimat deklaratif ini biasanya dilengkapi dengan kata penyangkalan seperti: tidak, bukan, dll.
Contoh:
- Bukan saya yang mengambil pensil itu.
- Andi tidak masuk sekolah hari ini.
- Kalimat Deklaratif Memungkinkan
Jenis kalimat deklaratif ini menyatakan isu yang kebenarannya belum tentu, tetapi tidak hingga derajat salah. Biasanya kalimat deklaratif ‘memungkinkan’ ini dilengkapi dengan kata: mungkin, barangkali, sepertinya, agaknya, rasa-rasanya, dll.
Contoh:
- Sifatnya menyerupai denganmu, barangkali ia jodoh.
- Awan sudah menghitam, mungkin akan turun hujan.
- Kalimat Deklaratif Pengandaian
Jenis kalimat ini biasanya menyatakan cita-cita atau hasrat pembicara wacana masa depan atau masa lalu. Biasanya dilengkapi dengan ungkapan seperti: seandainya, andai saja, andaikan, jika, dll.
Contoh:
- Seandainya saya jadi seorang ayah, akan kuajarkan anakku kemandirian semenjak kecil.
- Andaikan saya jadi polisi, tidak akan saya mendapatkan uang suap di jalan.
- Kalimat Berlawanan
Jenis kalimat deklaratif ini memiliki dua bagian; bab pertama berisi pernyataan yang maknanya bertentangan dengan bab kedua. Biasanya dilengkapi dengan kata: tapi, namun, sekalipun, dll.
Contoh:
- Meskpun Mulkan Fauzi tidak pernah memiliki gelar sarjana, ia menjadi orang yang bermanfaat di tengah-tengah masyarakat. (bila kalimat korelasi pertentangan, dalam kalimat ini ‘meskipun’, diletakkan di awal, dua kalimat itu dipisahkan dengan tanda koma).
- Mulkan Fauzi menjadi orang yang bermanfaat di tengah-tengah masyarakat meskipun ia tidak memiliki gelar sarjana. (bila kalimat korelasi kontradiksi diletakkan di tengah, tidak perlu memisahkan dua kalimat dengan tanda koma).
***
Nah, itulah sekelumit wacana pola kalimat deklaratif, pengertian kalimat deklaratif, beserta ciri dan fungsinya. Intinya, kalimat deklaratif yaitu kalimat yang menyatakan sebuah informasi atau isu tententu.
Baca juga: Pengertian dan Contoh Kalimat Imperatif | Pengertian dan Contoh Kalimat Interogatif
Demikian klarifikasi mengenai pola kalimat deklaratif, semoga bermanfaat.
Sumber https://satriabajahitam.com