Doa & Niat Mandi Besar Selesai Haid Beserta Tata Caranya Lengkap – Pembahasan mengenai haid, nifas, dan istihadah yaitu yang paling sering dipertanyakan kaum perempuan, entah itu dalam kajian-kajian offline, atau melalui search kafe Google, yang mengetikan ‘Cara mandi sehabis haid’ atau ‘Doa niat mandi wajib sehabis haid’, dan kata kunci lain.
Baca juga: Tata Cara Mandi Nifas Setelah Melahirkan
Bahasan perihal hal tesebut, di dalam fiqh, juga merupakan bahasan yang sulit, sehingga banyak sekali yang keliru memahaminya. Oleh lantaran itu, pembahasan perihal cara mandi wajib sehabis haid, nifas, dan jimak, selalu diulang-ulang.
Tetapi meski begitu, masih banyak perempuan yang belum memahaminya, terlebih lagi dalam memahami kaidah dari tiga darah; darah haid, darah nifas, dan darah istihadah.
In syaa Allah hal tersebut akan dibahas setelahnya.
Lalu pertanyaannya, gimana sih cara mandi wajib sehabis haid?
Daftar Isi
Dalil-dalil Mandi Wajib Setelah Haid

- HR. Muslim dari ‘Aisyah ra. bahwa Asma’ binti Syakal ra. bertanya kepada Rasulullah saw. perihal mandi haid,
Salah seorang di antara kalian (wanita) mengambil air dan sidrahnya (daun pohon bidara, atau boleh menggunakan sabun -sbh) kemudian dia bersuci dan membaguskan bersucinya, kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya kemudian menggosok-gosokkannya dengan kuat …
… sehingga air hingga pada kulit kepalanya, kemudian dia menyiramkan air ke seluruh badannya, kemudian mengambil sepotong kain atau kapas yang diberi minyak busuk kasturi, kemudian dia bersuci dengannya.
Maka Asma’ berkata: ‘Bagaimana saya bersuci dengannya?’ Beliau bersabda: ‘Maha Suci Allah’ maka ‘Aisyah berkata kepada Asma’: ‘Engkau mengikuti (mengusap) bekas darah (dengan kain/kapas itu).’
- HR. Muslim 332 dari ‘Aisyah ra. ketika seorang perempuan bertanya pada Rasulullah saw. perihal mandi haid,
Hendaklah dia mengambil sepotong kapas atau kain yang diberi minyak busuk kemudian bersucilah dengannya. Wanita itu berkata: ‘Bagaimana caranya saya bersuci dengannya?’
Beliau bersabda: ‘Maha Suci Allah bersucilah!’ Maka ‘Aisyah menarik perempuan itu kemudian berkata: ‘Ikutilah (usaplah) olehmu bekas darah itu dengannya (potongan kain/kapas -sbh).’
Doa Niat Mandi Wajib Setelah Haid/Menstruasi

Niat ini harus dibacakan di dalam hati, namun bila ingin dilafadzkan dengan verbal maka diperbolehkan. Dengan syarat mutlak, harus juga diucapkan dalam hati.
Niatnya,
Nawaitul ghusla lirofi’i hadatsil haidhi lillaahi ta’ala
Artinya: Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas haid karena Allah ta’ala.
Tata Cara Mandi Wajib Haid

Berikut ini akan dijelaskan tahapan-tahapan mandi hadas perempuan sehabis haid dengan sempurna.
- Perempuan yang telah final haidnya mengambil air dan daun bidara (bisa diganti sabun)
Selain lantaran diisyaratkan oleh orang termulia, Nabi saw., ternyata dun bidara memiliki manfaat yang telah diteliti para mahir di antaranya:
- Daun bidara mengandung senyawa antibakteri.
- Daun bidara mengandung senyawa antioksidan.
- Daun bidara mengandung antiseptik.
- Daun bidara sanggup memperbaiki sel-sel yang mengalami kerusakan.
Masih banyak manfaat daun bidara untuk kesehatan. Tentu saja, apa yang dikatakan oleh Rasulullah saw. tidak pernah tanpa dasar. Shallallahu ‘alannabiy.
Tetapi sebagai alternatif, lantaran masih banyak yang kurang perhatian terhadap daun bidara … boleh diganti menggunakan sabun.
- Berniat mandi wajib sehabis haid. Harus di dalam hati, tetapi bila ditambahkan ucapan verbal tidak apa-apa
Berniat harus di dalam hati, dan untuk menguatkan … diperbolehkan sambil diucapkan dengan lisan, dengan syarat mutlak hati yang mengucapkan.
- Berwudhu dengan membaguskan wudhunya
Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad saw. yang bersabda, intinya, siapa saja yang membaguskan wudhunya, maka dosa-dosa akan keluar dari tubuhnya.
- Menyiramkan air ke atas kepalanya. Lalu menggosok-gosok kepalanya dengan kuat sehingga air menyerap pada pori-pori kulit kepala
Hal ini berdasarkan hadits ‘Aisyah di atas, supaya setiap cuilan tubuh yang tadinya najis (haid, darah najis; menciptakan perempuan tidak boleh melaksanakan ibadah mahdhah), menjadi suci. Menggosok-gosok kulit kepala funsginya supaya air meresap ke pori-pori kulit dan membasuh akar rambut.
- Menyiramkan air ke seluruh tubuh (bagian kanan didahulukan)
Seperti mandi pada umumnya, mengguyurkan air ke seluruh tubuh kemudian menggosok-gosoknya hingga higienis termasuk di sela-sela kecil menyerupai kuku dan lubang dubur, harus terbasuh. Diutamakan dengan membasuh cuilan kanan terlebih dahulu.
Ini berdasarkan hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang pada dasarnya … Nabi Muhammad saw. sangat menyukai memulai segala sesuatu dari kanan dahulu; entah itu mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam urusan-urusan penting lainnya.
- Mengambil kain atau kapas yang sudah diberikan wewangian
Dianjurkan menggunakan busuk kesturi, tetapi bila tidak ada maka diperbolehkan menggunakan wewangian lain, untuk kemudian mengusapkannya pada farji/rahim dan cuilan yang terkena darah haid.
Ini merupakan sunnah dari Rasulullaah yang diisyaratkan dengan hadits di atas tadi.
***
Nah, itu tadi di atas yaitu cara mandi wajib haid yang betul/benar berdasarkan islam.
Apa itu Haid?

Haid atau menstruasi merupakan proses keluarnya darah dari farji/rahim perempuan yang terjadi lantaran lapisan dinding cuilan dalam rahim yang meluruh; cuilan yang banyak mengandung sel telur dan pembuluh darah yang tidak dibuahi.
Setiap perempuan normal niscaya akan mengalami haid/menstruasi, dan pada setiap perempuan kebiasannya berbeda-beda. Biasanya usang haid seorang perempuan berkisar antara 3 – 10 hari. Beberapa perempuan mengalaminya lebih dari 10 hari …
… tetapi rata-rata, usang menstruasi atau haid bagi perempuan yaitu 5 – 7 hari.
Darah haid, di beberapa perempuan ada yang disertai rasa sakit di cuilan pinggul, ada juga yang tidak mencicipi sakit; ada darah yang keluar didahului dengan lender kecoklatan, ada yang eksklusif keluar darah merah kental.
Larangan Saat Haid Menurut Hukum Islam

Inilah beberapa larangan dan petunjuk lain untuk perempuan yang sedang mengalami haid, sebagai berikut:
- Dilarang shalat dan puasa
Rasulullaah bersabda dalam hadits shahih yang dikeluarkan syaikhuna,
Bukankan kalau si perempuan haid dia tidak shalat dan puasa? Itulah kekurangan agama si perempuan. (Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari 1951 dan Muslim 79)
- Tidak mengqadha shalat yang tertinggal selama haid
Dari Mu’adzah, ia berkata … ada seorang perempuan yang bertanya kepada ‘Aisyah,
‘Apakah kami perlu mengqadha shalat kami ketika sudah suci?’ ‘Aisyah menjawab, ‘Apakah engkau seorang haruri? Dahulu kami mengalami haid di masa Nabi saw. masih hidup, tapi ia tidak memerintahkan kami mengqadha’ shalat. Atau ‘Aisyah berkata, ‘Kami pun tidak mengqadhanya.’ (HR. Bukhari 321)
- Dilarang berafiliasi tubuh (jimak/senggama) dengan suaminya
Imam Nawawi pernah berkata di dalam al-Majmu’, 2: 359
Kaum muslimin telah sepakat, haram hukumnya berafiliasi tubuh dengan perempuan yang sedang haid berdasarkan hadits-hadits shahih.
Ibn Taimiyah juga di dalam Majmu’ al-Fatawa berkata,
Berhubungan tubuh dengan perempuan nifas yaitu sebagaimana hukumnya menyetubuhi perempuan haid; yaitu haram berdasarkan komitmen para ulama.
Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 222,
Oleh alasannya yaitu itu hendaklah kau menjauhkan diri dari (hubungan intim dengan) perempuan di waktu haid.
- Boleh bercumbu asal tidak bertemu dua kelamin
Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa di antara istri-istri Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wa sallam ada yang mengalami haid. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ingin bercumbu dengannya …
… lantas ia memerintahkannya untuk menggunakan sarung supaya menutupi kawasan memancarnya darah haid, kemudian ia tetap mencumbunya (di atas sarung).
Aisyah berkata, ‘Adakah di antara kalian yang sanggup menahan hasratnya (untuk berjima’) sebagaimana Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wa sallam menahannya?’ (HR. Bukhari no. 302 dan Muslim no. 293)
- Dilarang berthawaf di Ka’bah
Ketika ‘Aisyah ra. haid ketika haji, Rasulullaah bersabda, yang diriwayatkan Bukhari 305 dan Muslim 1211,
Lakukanlah segala sesuatu yang dilakukan orang berhaji selain dari melaksanakan thawaf di Ka’bah hingga engkau suci.
- Dilarang menyentuh al-Qur’an
al-Hakim dalam al-Mustadrak,
Tidak boleh menyentuh al-Qur’an kecuali engkau dalam keadaan suci.
Hadits shahih li ghayrihi al-Atsram dari Duruqutni,
Tidak boleh menyentuh Al Qur’an kecuali orang yang suci.
- Boleh berdzikir dan muraja’ah hafalan al-Qur’an asal tidak menyentuhnya
Hal ini masih ada perselisihan di antara para ‘ulama. Mencoba mengambil jalan tengah supaya ketidaktahuan kita tidak menjadi sesuatu yang membawa masalah, maka boleh mengambil pendapat ini.
- Tidak dianjurkan masuk ke dalam Masjid
Darah haid yaitu najis, sedangkan Masjid yaitu kawasan suci. Khawatir darah itu menetes di area Masjid, maka beberapa ‘ulama melarang perempuan yang sedang haid untuk masuk ke dalam Masjid. Hendaknya mengambil pendapat ini untuk berjaga-jaga.
Larangan ketika Haid Menurut Dokter

Ketika sedang mengalami haid, kesehatan tubuh amatlah penting untuk dijaga, lantaran haid sanggup mengakibatkan tubuh terasa sakit dan lemas, tidak hanya itu … beberapa perempuan terganggu secara psikologisnya. Maka mungkin kita tidak asing lagi ketika seorang perempuan bertambah sensitif, kita niscaya eksklusif menyimpulkan, “Datang bulan, ya?”
Oleh lantaran itu, ada larangan untuk mengkonsumsi masakan dan minuman ketika haid. Sebanarnya tidak mutlak dilarang, tetapi untuk pencegahan saja.
- Makanan dan minuman yang mengandung kafein
Kenapa masakan atau minuman yang mengandung kafein dilarang? Karena kafein sanggup mengakibatkan gangguan pada sirkulasi darah kalau dikonsumsi secara berlebihan. Oleh lantaran hal itu, sanggup mengakibatkan kecacatan pada pendaraan ketika perempuan mengalami haid atau menstruasi.
- Makanan berlemak
Hindari masakan yang terlalu banyak mengandung minyak; goreng-gorengan, maksudnya. Kandungan minyaknya yang tinggi sanggup mengakibatkan meningkatnya kolesterol dan jumlah lemak dalam tubuh, sehingga ini kuat pada siklus haid.
- Minuman bersoda
Ketika sedang mengalami haid, hendaknya hindari minuman-minuman bersoda, alasannya yaitu itu hanya akan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sel darah putig yang berfungsi untuk melawan aneka macam jenis parasite penyebab penyakit akan menjadi lemah ketika perempuan yang sedang mengalami haid mengonsumsinya.
- Makanan pedas
Makanan pedas itu bersifat panas dan mengakibatkan panas dalam. Makanan pedas juga sanggup memicu rasa nyeri di cuilan bawah perut seputar rahim. Oleh lantaran itu, jauhi masakan pedas ketika sedang haid.
***
Demikian satriabajahitam kumpulkan dari beberapa sumber, semoga dalam hal ini menjadi kewaspadaan bagi para perempuan, khususnya perempuan muslimah dalam hal mandi wajib sehabis haid.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk pembaca yang mencari cara mandi wajib haid yang betul, niat mandi wajib dari haid, doa mandi besar haid, dan niat membersihkan haid.
Wallahu a’lam.
Sumber https://satriabajahitam.com