Sunday, March 11, 2018

√ Selfie Bagus Kekinian, Beneran, Ah?

Selfie Cantik Kekinian. Beneran, ah?






style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-3435604455637462"
data-ad-slot="6906481178"
data-ad-format="link">






Klarifikasi Penting! Terkait Postingan Ini



Assalaamu’alaykum warahmatullahi wabarakaatuh.



 



Saya ingin menciptakan penjelasan terkait postingan saya di sini: http://satriabajahitam.com/selfie-cantik-kekinian/ Terdapat kekeliruan yang luar biasa yang disebabkan kelalaian saya dalam mendapat informasi yang otentik.



 



Foto terakhir (saya sudah hapus fotonya), ialah foto dari seorang perempuan yang SAMA SEKALI TIDAK TERLIBAT DAN TAHU MENAHU wacana yang dilakukan orang-orang di lembaga tersebut.



 



Foto yang dicantumkan berasal dari HP suami seorang perempuan BERJILBAB yang dicuri. Foto tersebut ialah foto yang dia kirimkan pada suaminya. Maka dari itu, dengan SEPENUHNYA saya, Muhamad Mulkan Fauzi, menanggung dosa yang disebabkan informasi salah yang saya dapatkan dan meminta maaf yang sebesar-besarnya pada para pembaca, khususnya pada pihak keluarga.



 



Saya ingin menjalin silaturahim lebih lanjut untuk meluruskan hal ini dengan pihak yang dirugikan sebagai bentuk penyesalan saya.



 



Terkait goresan pena “Foto yang satu ini … kau tidak akan pernah ingin tahu alhasil bagaimana. Yang terang … perempuan yang di foto itu katanya binor, bini orang, dilucuti tanpa benang sehelai pun. Awalnya dari apa? Selfie. Kemudian di SSI, akrab, mulai ngobrol ngeres, terbiasa, diminta, kemudian terjadilah … diajak main anu di hotel melati.”


 

Cerita di atas tidak ada hubungannya dengan foto tersebut.



Saya menggeneralisir kronologis dari postingan yang serupa sebagai pengingat bahwa pria selalu memiliki cara untuk meluluhkan hati perempuan. Maka saya mengajak, dengan atau tanpa goresan pena yang saya buat, khususnya untuk para perempuan muslim supaya menjaga apa-apa yang menjadi suplemen bagi dirinya.



 



Saya tulis lagi: Jangan hingga cantikmu jadi petaka untukmu.



 



Terimakasih.



Klarifikasi ini saya buat dengan sebenar-benarnya.





Konten yang akan kau baca ini agak sedikit frontal dan vulgar. Mungkin kau akan berpikir, “Ih Jorok!” dan kemudian menganggap saya orang yang anu. Tidak apa-apa. Saya cuma pengin ngasih tau ke kalian bahwa hal yang akan saya tuliskan di bawah ini benar-benar ada!


Dan sebelum kau merasa jorok, saya akan tuliskan dulu fenomena-fenomena hijab, buat membuka pikiran kamu.


Saya pernah menulis sebuah monolog fiksi (17 April 2015) menyerupai ini,


Monolog: Jangan Sampai Cantikmu Kaprikornus Musibah Untukmu


“Dik, ini harus abang ceritakan. Kakak benar-benar senang melihat perubahan yang kentara pada dirimu. Ini menunjukan bahwa memang hidayah Allah tiba tanpa diduga-duga. Bukanlah maksud, abang ingin meminta satu hal. Tolong, hapus foto-fotomu di sosial media.


Sepertimu, dik, abang juga seseorang yang berubah. Kakak juga seorang yang berhijrah dan senantiasa mematut diri supaya lebih baik di hadapan Allah. Akan abang beritahu engkau satu hal, di internet, di sebuah forum, abang pernah menjadi anggota. Meskipun anggota pasif, tetapi abang rajin mengunjungi lembaga tersebut. Tahu apa yang ada di sana, dik?


Kakak bergotong-royong malu menyampaikan ini padamu, lantaran ini ialah aib, lantaran ini ialah bau busuk yang selama ini abang berusaha tutupi. Tapi demi kebaikan, demi engkau, demi dakwah! Akan abang sampaikan ini …


Bagi pandangan kami, lelaki, perempuan ialah keindahan. Allah telah menuliskan itu dalam Al-Quran. Memandang perempuan ialah suatu kebahagiaan yang tak terkira. Tetapi di sisi lain, perempuan juga menjadi hebat waris dari fitnah. Dan itu yang akan terjadi padamu kalau kau abaikan ini.


Kakak minta maaf sebelumnya, bahasanya akan sedikit tak lezat didengar. Jorok. Di lembaga tersebut, ada topik berjudul ‘Tukeran materi c0l1 yuk!’ dan adik tahu isinya apa? Foto-foto wanita! Kakak bilang wanita, berarti semua wanita. Termasuk mereka yang menamai diri dengan sebutan ‘akhwat’, kumplit dengan hijab syar’inya.


Mereka yang melihat foto itu bilang, ‘Lagi, suhu. Yang ketutup gini lebih bikin penasaran. Lan-crot-kan.’


Mereka yang mengunggah pun berujar, ‘Stok foto cewe berjilbab masih banyak, gue ambil di facebook sama instagram ha ha.’


Dik, ini benar-benar terjadi. Kakak melihat sendiri. Itu gres foto, belum video-videonya.


Kenapa abang ceritakan ini padamu, lantaran abang sayang dunia-akhiratmu, abang berusaha menghindarkan api neraka daripadamu, dan ibu, dan ayah; keluarga kita.


Kakak tak tahu bagaimana memberikan fakta gila ini pada khalayak, maka abang ceritakan ini padamu, adikku, dengan impian bahwa engkau sanggup memberikan fakta ini kepada teman-temanmu, kepada sahabat-sahabatmu. Agar kalian sanggup sama-sama menjaga diri dari hal-hal di luar sepengetahuan kalian.


Dik, jangan hingga cantikmu jadi petaka untukmu. Tutup auratmu, hapus fotomu.”


Dapat pesan yang ingin saya sampaikan? Monolog di atas hanya gambaran saja. Niat saya, dulu, buat mengingatkan pake cara halus. Tapi gak mempan, ternyata. Hvft.


Yaudah, saya frontalin aja. Sekarang.


Sebetulnya, sudah usang saya ingin utarakan alasan, kenapa saya menulis goresan pena di atas. Tetapi entah berapa kali niat itu terurungkan lantaran khawatir akan muncul silang pendapat yang tidak sehat antara jama’ah selfieyah dengan alasan-alasannya dan jama’ah atuhlah … juga dengan alasan-alasan sendiri.


Selfie itu urusan masing-masing!






style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-3435604455637462"
data-ad-slot="6906481178"
data-ad-format="link">




Atuhlaahh … jangan selfie, nanti dianuin orang fotonya.


Saya termasuk jama’ah atuhlah. Saya peduli sama kamu, iya kamu. Apalagi kalau kau itu perempuan yang, beuh, kerudungnya lebar berkibar-kibar. Kalau udah sanggup, mah, dinafkahin dah.


Mungkin memang, hijab tidak senantiasa menggambarkan budpekerti pemakainya. Tetapi setidaknya, jangan menjadi pemicu munculnya anekdot-anekdot yang tidak mengenakkan telinga, “Yang berhijab belum tentu baik. Mending hijabi hati dulu, deh.”


Saya tidak akan membahas mengenai aturan dari hijab, sudah banyak yang bahas.




Hijab dan Akhlak




Saya ingin menciptakan penjelasan terkait postingan saya di sini √ Selfie Cantik Kekinian, Beneran, ah?





style="display:inline-block;width:300px;height:600px"
data-ad-client="ca-pub-3435604455637462"
data-ad-slot="4392989789">




ikayphotography.tumblr.com

Ada yang pernah mengikuti anuan antara mbak Wirda Mansur sama Komika Uus? Bukan wacana selfie, sih, tapi masih berhubungan. Kejadiannya sekira 1 Maret 2016. Begini …






style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-3435604455637462"
data-ad-slot="4999672050">




Uus: Cewek pake hijab, terus dateng ke konser (konser K-POP –sbh) nangis-nangis. Mungkin keluarganya terlalu over protektif jadi pelampiasannya di situ.


Wirda Mansur: Gue pribadi suka kesel kalau ada yang menyangkut pautkan soal hijab dengan kekurangan orang. Enggak ada urusannya. Akhlak orang ya budpekerti orang, hijab ya hijab. Ya jangan salahkan hijabnya, salahkan akhlaknya. Tapi orang juga sanggup berubah. Kaprikornus baiknya enggak usah menghina atau menyindir.


Uus: Enggak ngaruh kan berhijab mah cuma buat nutup aurat, budpekerti mah belakangan jadi ya gua bakal tetep ngomong. Entah hijab atau engga, budpekerti urusan belakangan kan ya? yang penting nutup aurat, besok saya pake baju diving deh.






style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-3435604455637462"
data-ad-slot="4999672050">




Wirda Mansur: Makan cabai kalau enggak segera minum bakalan usang redanya. Begitu pula hijab, enggak sanggup pribadi berubah tapi perlahan-lahan bisa.


Uus: Cewek biasa ngerokok gapapa, cewek hijab ngerokok kok ya pikiran orang ‘Pake hijab kok ngerokok’ , dari situ aja kita tahu hijab punya power.


Saya tidak berpihak ke siapapun. Keduanya benar.


Wirda Mansur benar lantaran setiap orang itu berproses. Tidak serta merta yang pake hijab kelakuannya pribadi baik. Kita semua harus mengapresiasi semangatnya.


Uus benar pas dia katakan: Hijab punya power!




Hijab dan Lelaki Ganteng Sholeh




Saya ingin menciptakan penjelasan terkait postingan saya di sini √ Selfie Cantik Kekinian, Beneran, ah?
bersamadakwah.net

Kasus Wirda Mansur dan Uus mungkin sudah lama. Nah, baru-baru ini ada fenomena baru. Tertanggal 11 November 2016 seorang Qari Muda Hafizh nan Ganteng tiba ke Indonesia dalam sebuah program bertajuk Heaven on Earth: Success with Quran. Namanya Fatih Seferagic.


Di sini poin mirisnya. Iya, kalau perempuan berhijab yang mengidolakan artis K-POP terus jejeritan masih dimaklum, mungkin mereka masih mencoba berhijab. Tapi ketika yang diidolakan ialah seorang lelaki ganteng sholeh tetapi masih jejeritan … hijabnya buat apa?


Kemarin saya baca goresan pena yang jleb di selasar.com. Saya screen shoot yang menjadi poin utamanya.


Saya ingin menciptakan penjelasan terkait postingan saya di sini √ Selfie Cantik Kekinian, Beneran, ah?


Saya ingin menciptakan penjelasan terkait postingan saya di sini √ Selfie Cantik Kekinian, Beneran, ah?
selasar.com

Yes. Hijab ialah identitas seorang muslimah. Saya akan mengutip satu kalimat dari goresan pena di situs tersebut,


Perilaku dari pemeluk suatu agama tentu akan menghipnotis gambaran dari agama itu sendiri di mata orang lain, sehingga menjaga nama baik dan norma agama merupakan tanggung jawab bersama.


Tulisan Tere Liye ini patut untuk direnungkan.


Saya ingin menciptakan penjelasan terkait postingan saya di sini √ Selfie Cantik Kekinian, Beneran, ah?
facebook.com

Nah, kini saatnya hal-hal yang jorok. Jejeritan mungkin terlalu berlebihan lantaran presentasi hijabers yang suka jejeritan agaknya sedikit. Agaknya.




Selfie dan Penjahat Kelamin




Saya ingin menciptakan penjelasan terkait postingan saya di sini √ Selfie Cantik Kekinian, Beneran, ah?
islampos.com

Saya, di organisasi dakwah kampus, termasuk orang yang concern sekali dengan anggota-anggota perempuan, yang notabene berkerudung lebar, pake gamis, tetapi masih suka selfie dan menguploadnya di media sosial. Saya sering sentil, tuh. Tapi ya … gitu lagi.


Maka, berbekal sebuah kekhawatiran hal tersebut berujung pada dosa jariyah, saya ingin menuliskan fakta menjijikan di dunia internet yang harus kau ketahui, cantik.


Seperti yang sudah saya katakan pada monolog di atas, bahwa ada sebuah lembaga yang isinya lendir semua. Jangan tanyakan saya sanggup informasi dari mana, tetapi inilah fakta menjijikan yang saya dapatkan. Semoga Allah ampuni observasi saya.


(sementara foto saya sembunyikan)


 


 


Oke, 2 foto dulu. Itu ialah salah satu akhir dari kamu, cantik, yang sering selfie dan upload foto / gambar muka ke sosial media. Saya tidak akan melarang, saya hanya akan meminta untuk merenungkan.


Jadi, di lembaga tersebut para penjahat saling tukeran foto hijab hasil hunting mereka. Kamu lihat ada [Not Anudi judulnya, artinya ada postingan-postingan lain tanpa ‘not’. Dan memang benar-benar ada.


Lalu ada goresan pena Mas***basi, tahu apa maksudnya? Artinya adalah main sendiri.


Kemudian, yang satunya lagi ialah situs-situs lendir dimana perempuan tanpa sehelai benang pun menari-nari. Mau foto kau yang berhijab disandingkan dengan hal-hal semacam itu? Silakan renungkan.


Next.


(sementara foto saya sembunyikan)


 


 


 


 


Hijab yang kau kenakan tidak cukup berpengaruh untuk menahan kecerdikan pria dari membuka benang-benang izzahmu itu. Di atas, saya highlight goresan pena SSI. Tahu SSI itu apa?


SSI ialah akronim dari Spik Spik Iblis. Jadi, itu ialah sebuah teknik yang sanggup meluluhkan hati perempuan sehingga mau melaksanakan apapun yang diminta si pengguna SSI. Cuma chatting biasa memang, tapi … perempuan kalau sudah jatuh sulit menolak permintaan. Benar apa benar? Coba direnungkan. Apa awal mulanya? Selfie.


Saya kasih tahu, ya. Laki-laki itu, dengan dominasi logikanya sanggup dengan gampang membayangkan menyerupai apa bentuk di balik kain yang menutupi tubuhmu itu. Hanya dengan melihat saja.


Next.


 


 


Kalian tahu apa itu c0l1? sdfdf itu Onan-i. Bacol? Bahan sdfdf. Foto yang kau upload ke sosial media did0wnl0ad kemudian dijadikan materi buat anuan. Rela? Coba direnungkan. Bahkan sampai pengin anu di wajahnya. Menjijikan.


(sementara foto saya sembunyikan)


Masih banyak postingan-postingan serupa, bahkan ada hijab yang lebih lebar dari foto-foto di atas tetapi masih sanggup dilucuti dengan tidak hormat. Astaghfirullah.


Nah, pertanyaannya. Setelah tahu fakta menjijikan ini, masih mau selfie? atau … mengupload foto pribadi ke sosial media, cantik?


Jangan hingga cantikmu memicu maksiat orang lain, kemudian menjadi petaka untukmu. Terakhir, saya mohon doakan supaya Allah ampuni penjelajahan saya ini. Hanya demi memberitahu kau bahwa ada belantara yang tidak sanggup kau jelajahi sendiri. Saya hanya membantu.


Sekali lagi, saya tidak akan melarang kau selfie, tapi … mohon untuk direnungkan.


Silakan share sebanyak-banyaknya. Selamatkan orang tersayangmu dari penjahat kelamin di internet.



Klarifikasi Penting! Terkait Postingan Ini


Saya bertanggung jawab atas konten ini. Bila ada kritik dan saran silakan ke facebook saya.


Ayo Lebih Baik!

Nuhun.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-3435604455637462"
data-ad-slot="4999672050">









style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-3435604455637462"
data-ad-slot="4999672050">





Sumber https://satriabajahitam.com