Thursday, April 5, 2018

√ Ka(S)Kus Dan Kotorannya

 Forum yang didirikan Andrew Darwis bersama Ken ketika dahulu kuliah di Seattle √ Ka(s)kus dan Kotorannya
sumber: oi61.tinypic.com

Kamu tahu lembaga kaskus?


Itu, lho, The Largest Indonesian Community. Forum yang didirikan Andrew Darwis bersama Ken ketika dahulu kuliah di Seattle, Amerika.


Nah, Saya kebetulan bergabung ke komunitas itu sekira tahun 2011. Saat masih SMK.


Cara gabungnya simple, tinggal daftar aja menyerupai halnya menciptakan akun facebook. Dan tadaa … kau sudah tergabung di komunitas terbesar di Indonesia.


Saya tertarik bergabung dengan kaskus alasannya rekan Saya aktif di sana. Ditambah, setiap hari niscaya obrolannya wacana cendol, bata, ISO, dll.; pokonya yang berafiliasi dengan kaskus.


Karena berisik itulah kesudahannya Saya mencoba menengok apa sih itu kaskus.



Juragan dan Sista


 Forum yang didirikan Andrew Darwis bersama Ken ketika dahulu kuliah di Seattle √ Ka(s)kus dan Kotorannya
sumber: img07.devianart.net

Bahasa yang dipakai di lembaga kaskus yaitu ‘Gan’ untuk laki-laki; maksudnya yaitu juragan. Aamiin; sementara untuk wanita biasanya sist atau sista. Apalagi artinya, itu kan bahasa Inggris. Silakan artikan, jangan manja. Pft.


Saat pertama kali bergabung, sedikit kagok sebenarnya memakai kata ganti tersebut. Makanya, beberapa ahad sehabis daftar Saya hanya jadi silent reader.


Duduk ganteng di depan layar, memperhatikan celotehan para gansista yang kebanyakan tidak beresensi.


Gelar Kehormatan


 Forum yang didirikan Andrew Darwis bersama Ken ketika dahulu kuliah di Seattle √ Ka(s)kus dan Kotorannya
sumber: kkcdn-static.kaskus.co.id

Saya perhatikan, di bawah avatar (foto profil) setiap akun punya goresan pena yang berbeda-beda, ada kaskuser, kaskus addict, kaskus maniac, pelopor kaskus, dll.


Setelah Saya cari tahu, ternyata gelar kehormatan yang tersemat di setiap profil mereka didapatkan sesuai banyaknya posting yang sudah dikirimkan di lembaga kaskus.


Oh.


Hot Threads (HT)


 Forum yang didirikan Andrew Darwis bersama Ken ketika dahulu kuliah di Seattle √ Ka(s)kus dan Kotorannya
sumber: s847.photobucket.com

Saya kurang tahu standar evaluasi semoga suatu thread (posting) sanggup dikategorikan sebagai HT, yang terperinci di setiap thread yang Saya baca, niscaya didahului kata-kata “Rate, gan!”


Di halaman depan kaskus biasanya pribadi ada sepuluh HT yang ditampilkan. Kebanyakan HT berasal dari lembaga lounge. Sub lembaga yang membahas informasi-informasi ringan dengan bahasa yang santai. Iyalah, kan artinya lounge itu santai.


Saya sering berselancar di sana, banyak isu menarik yang menambah wawasan.


Cendol dan Bata


 Forum yang didirikan Andrew Darwis bersama Ken ketika dahulu kuliah di Seattle √ Ka(s)kus dan Kotorannya
sumber: kkcdn-static.kaskus.co.id

Ini yang paling menarik. Selain minta rate, para Thread Starter (pembuat posting) atau sering disingkat TS juga sering minta cendol.


Cendol dicirikan dengan balok warna hijau di bawah avatar. Artinya reputasi orang tersebut di kaskus, baik.


Selain minta cendol, para TS juga minta semoga jangan dibata.


Bata dicirikan dengan balok warna merah di bawah avatar. Artinya reputasi orang tersebut di kaskus, buruk.


Meskipun tidak sedikit yang menjadi pengumpul bata dengan sengaja. Entah apa tujuannya. Yang terperinci pengumpul bata itu ada.


“Bata ane, gan!”


Jual Beli


 Forum yang didirikan Andrew Darwis bersama Ken ketika dahulu kuliah di Seattle √ Ka(s)kus dan Kotorannya
sumber: img03.devianart.net

Di kaskus ada juga lembaga jual beli. Saya sempat mencoba memasarkan produk di sana, namun kurang dilirik.


Banyak kabar miring wacana lembaga jual beli ini. Saya kira wajar, penipu itu di mana pun ada. Saya tidak menyalahkan kaskus, penggunanya saja harus lebih berhati-hati.


Oke, gan?


Forum Regional


 Forum yang didirikan Andrew Darwis bersama Ken ketika dahulu kuliah di Seattle √ Ka(s)kus dan Kotorannya
pict: koleksi pribadi

Forum Regional Kaskus, berdasarkan Saya yaitu representasi orisinil dari tagline kaskus itu sendiri. The Largest Indonesia Community. Kalau kau belum gabung dengan lembaga regional, maka Saya katakan, Kamu belum benar-benar bergabung dengan komunitas ini.


Komunitas itu didasarkan pada kesamaan hobi. Berjalan gotong royong tanpa dikekang oleh aturan yang mengikat.


Di Tasikmalaya sendiri ada lembaga regional khusus. Forum Regional Tasikmalaya. Dahulu, sih, lembaga regional Tasikmalaya ini memayungi kawasan Garut, Ciamis, Banjar. Entah jikalau sekarang.


Bergabung dengan lembaga regional berarti bergabung dengan komunitas real, yang dalam waktu-waktu tertentu niscaya akan mengadakan kopdar (kopi darat), menyusun struktur komando, dan merumuskan program-program pengabdian.


Saya pernah ikut acara kopdar ini. Atau orang-orang kaskus sering menyebutnya gathering. Acaranya seru, banyak hal dibahas. Biasanya jadwal kopdar menerima apresiasi dari kaskus langsung. Sehingga bila jadwal itu dibentuk laporannya, siap-siap saja mendapatkan reward.


Rewardnya macam-macam. Seringnya sih, dikasih cendol berapa ratus, gitu. Atau selain itu dikasih tanda donatur dari kaskus.


Meski masih jarang, tapi setidaknya lembaga ini punya bantuan bagi masyarakat. Dan itu yang Saya sukai.


Seperti Ramadhan, biasanya kaskus mengadakan jadwal Kaskus Cendolin. Diinisiasi oleh kaskus, dan dihukum oleh lembaga regional.


 Forum yang didirikan Andrew Darwis bersama Ken ketika dahulu kuliah di Seattle √ Ka(s)kus dan Kotorannya
pict: koleksi pribadi

Kaskus cendolin yaitu acara menyebarkan takjil berupa cendol. Keren. Saya suka, Saya suka.


ISO 2000


Inilah kotoran kaskus. Para pengejar ISO.


ISO artinya akun kita sudah berhak menunjukkan cendol atau bata pada orang lain. Tapi seringkali para pengejar ISO ini memakai cara-cara yang kurang pas.


Mampir di salah satu thread, kemudian komentar, “Nice info, gan.”


Udah gitu aja.


 Forum yang didirikan Andrew Darwis bersama Ken ketika dahulu kuliah di Seattle √ Ka(s)kus dan Kotorannya
sumber: a.okezone.com

Makanya tadi Saya bilang di awal, banyak agan sista yang ngobrol tanpa esensi. Threadnya bahas apa, komennya apa. Para pencari isu jadi terhambat mencari opini.


Harus scroll berapa halaman hingga menemukan komentar yang manis dan berbobot.


Sampai kini masih banyak yang melaksanakan hal tersebut. Untuk apa sih? Kalau ngaku I love kaskus, harusnya dijaga forumnya.


Berkontribusilah dengan cara yang sehat. Sumbangkan opini yang berbobot, bukan nyampah tidak karu-karuan.


Jangan jadi kotoran.


Kaskus dan Kehidupan


 Forum yang didirikan Andrew Darwis bersama Ken ketika dahulu kuliah di Seattle √ Ka(s)kus dan Kotorannya
sumber: wallpaperup.com

Berdasarkan pengalaman Saya ngaskus, terpikir sebuah analogi wacana kehidupan. Di mana ada pahala (cendol) ada (bata) untuk setiap amal yang kita lakukan (posting).


Bergabung dengan regional yaitu muamalah. Berbagi dengan bukti nyata.


Laporan acara yang bagaikan sebuah rasa syukur yang disampaikan pada Tuhan, sehingga diberilah reward yang tidak disangka-sangkakan.


Dan tentu ISO tetap menjadi kotoran. Sebab mengejar sesuatu dengan cara yang tidak baik.


Jangan jadi kotoran.


Ambil air wudhu, sana.



Sumber https://satriabajahitam.com