Tuesday, April 3, 2018

√ Kirab Agung Peringatan Kenaikan Tahta Raja Keraton Surakarta Hadiningrat


Pada Senin, 1 April 2019 Keraton Surakarta mengadakan kirab agung dalam rangka memperingati kenaikan tahta Raja Pakubuwana XIII. Acara kirab agung bertajuk Mangayubagya Tingalan Dalem Jumenengan Kaping 15 Sampeyan Ndalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhanan (SISKS) Pakubuwono XIII & Kirab Agung Karaton Kasunanan Surakarta Hadininingrat.





Kirab agung merupakan program tahunan dari Keraton Surakarta untuk memperingati kenaikan tahta Raja Surakarta dikala ini. Diadakan setiap bulan Rajab berdasarkan penanggalan Hijriah. Sebelum diadakan kirab agung, keluarga Keraton Surakrta beserta tamu permintaan akan berkumpul di dalam keraton untuk melakukan serangkaian program yaitu pisowanan ageng dan pertunjukan tarian bedhaya ketawang.







Dilansir dari kompas.com program kirab agung dimulai pukul 14.30 WIB. Kirab Agung melewati rute Keraton Surakarta, Jalan Pakoe Boewono, Gladag, Perempatan Telkom, Jalan Mayor Kusmanto, Jalan Kapten Mulyadi, Perempatan Baturono, dan Gading (Jalan Veteran).





Kirab Agung ini diawali oleh empat orang abdi dalem keraton yang membawa goresan pena keraton yang dibelakangnya diikuti oleh rombongan marching band dari TNI. Menyusul dibelakangnya pasukan parkibra Kota Surakarta lalu diikuti oleh Sekolah Menengah kejuruan dan BLBP dari Kasatriyan Surakarta, pasukan perkusi dan prajurit keraton, pasukan berkuda dari kepolisian, dilanjutkan rombongan tamu dan kerabat keraton. Kirab agung diakhiri dengan rombongan penabuh gamelan serta pasukan keraton yang bersenjatakan tombak.





 Keraton Surakarta mengadakan kirab agung dalam rangka memperingati kenaikan tahta Raja Pa √ Kirab Agung Peringatan Kenaikan Tahta Raja Keraton Surakarta Hadiningrat
Kereta Raja Pakubuwono XIII dan Permaisuri (Kompas/Anggara Wikan Prasetya).




Raja Pakubuwono XIII dan Permaisuri menaiki kereta paling megah yang ditarik oleh delapan ekor kuda didepannya. Sedangkan kerabat dan tamu permintaan sebagian ada yang diarak dengan menaiki kuda, dan sebagian yang lain menaiki kereta. Pengawalan nampak begitu ketat pada rombongan keluarga keraton baik itu dari pasukan kerajaan, polisi, Tentara Nasional Indonesia maupun banser.



Sumber https://phinemo.com