Thursday, May 24, 2018

√ Ciri Ciri Kalimat Efektif Super Lengkap

Ciri Ciri Kalimat Efektif Super Lengkap - Kalimat efektif ialah kalimat yang bisa memberikan gagasan atau maksud yang ingin disampaikan oelh penulis atau penutur kepada pendengar atau pembacanya. Dengan kata lain, kalimat efektif bisa menciptakan si pembaca atau pendengar mengerti secara terang apa yang dimaksudkan oleh penulis tanpa ada kesalahan pemahaman sedikitpun.

Ciri – Ciri Kalimat Efektif

Efektif atau tidaknya suatu kalimat sanggup dilihat dari beberapa ciri sebagai berikut:

1. Memiliki bentuk yang pararel

Kalimat efektif mempunyai kesamaan bentuk kata yang dipakai di dalam kalimat. Dengan kata lain, kalau bentuk kata pertama ialah nomina, maka bentuk kedua, ketiga dan keempat, dan seterusnya juga menggunakan nomina.

Contoh:

1. Tugas seorang murid ialah belajar, berkarya dan berprestasi. (efektif)
2. Tugas seorang murid ialah mempelajari, berkarya, dan prestasi. (tidak efektif)

Pada teladan di atas, kalimat no 1 merupakan kalimat efektif alasannya ialah mempunyai kesamaan atau kepararelan bentuk, sedangkan kalimat no 2 bukan kalimat efektif alasannya ialah tidak mempunyai kesaman bentuk, bentuk-bentuk pararel yang dimaksud pada kalimat no 1 ialah kata-kata yang dipakai berupa kata verba, sementara itu pada kalimat no 2 menggunkan verba, dan nomina.

2. Memiliki struktur yang sepadan

Kesepadanan dalam kalimat efektif bisa dilihat dari keseimbangan atau kesamaan antar struktur bahasa yang dipakai dan gagasan yang ingin disampaikan.

Contoh:

1. Andi ialah anak yang suka menolong dan Budi ialah anak yang nakal. (tidak efektif)
2. Andi ialah anak yang suka menolong sedangkan Budi ialah anak yang nakal. (efektif)
3. Selanjutnya Budi akan jelaskan betapa pentingnya pohon bagi kita. (tidak efektif)
Advertisement
4. Selanjutnya akan Budi jelaskan betapa pentingnya pohon bagi kita. (efektif)

Pada teladan di atas kalimat no 1 dan 3 ialah kalimat yang tidak efektif. Kalimat no 1 mempunyai struktur yang tidak sepadan, maksud dari kalimat tersebut bahwasanya ingin membandingkan antara Andi dan Budi tetapi konjungsi yang dipakai salah. Sedangkan pada kalimat no 3 ada kesalahan dalam penempatan unsur kalimat.

3. Kalimat efektif mempunyai kehematan kata

Yang dimaksud kehematan kata ialah kalimat efektif tidak menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.

Contoh:

1a. Akibat beliau tidak mengerjakan Pr, beliau dimarahi oleh guru. (tidak efektif)
1b. Akibat tidak mengerjakan Pr, beliau dimarahi oleh guru. (efektif)

Kalimat 1a tidak efektif alasannya ialah mempunyai dua subjek yang tidak perlu dipakai lagi dikarenakan telah dijelaskan pada klausa setelahnya.

2a. Dia mengenakan baju warna biru. (tidak efektif)
2b. Dia mengenakan baju biru. (efektif)

Kalimat 2a tidak efektif alasannya ialah menggunakan super ordinat pada kata yang berhiponim. Seharusnya tidak perlu menggunakan kata “warna” sebelum kata “biru” alasannya ialah pendengar sudah mengerti maksud kata “biru” ialah warna.

3a. Para siswa-siswi sedang mengikuti upacara bendera di Lapangan Merdeka. (tidak efektif)
3b. Siswa-siswi sedang mengikuti upacara bendera di Lapangan Merdeka. (efektif)

Kalimat 3a tidak efektif alasannya ialah menjamakan kata yang telah jamak yaitu siswa-siswi. Oleh alasannya ialah itu, tidak perlu lagi menggunakan kata “para”.

4. Kalimat efektif mempunyai kecermatan penalaran

Kecermatan penalaran pada kalimat efektif maksudnya ialah kalimat tersebut tidak menjadikan ambiguitas atau mempunyai makna yang ganda. Ambiguitas sendiri timbul akhir dari ketidaktepatan dalam hal pemilihan kata, ketidakjelasan unsur kalimat, dan lain-lain.

Contoh:

1a. Yang ada di dalam ruangan ini harus keluar. (tidak efektif)
1b. Semua mahasiswa yang ada di dalam ruangan ini harus keluar. (efektif)

2a. Ani kebingungan semenjak dari tadi mencari itunya. (tidak efektif)
2b. Ani kebingungan semenjak dari tadi terus mencari bukunya. (efektif)

Kalimat 1a masih belum terang apakah yang dimaksud “Yang” ialah semua orang di dalam ruangan itu termasuk si pembicara atau hanya sebagian orang saja. Sedangkan pada kalimat 2a kata “itunya” masih menjadikan tafsir ganda, apakah berupa barang atau hal yang lain.

5. Kalimat efektif mempunyai gagasan yang padu

Kalimat efektif ditandai dengan unsur-unsur kalimat yang tersusun dengan baik sehingga mempunyai gagasan yang padu. ketidakpaduan gagasan pada kalimat sendiri terjadi akhir dari seringnya penggunaan unsur kalimat berupa keterangan yang disisipkan antara subjek dan prediket.

Contoh:

1. Ayah sehabis pulang dari kantor eksklusif menuju meja makan. (tidak efektif)
2. Ayah eksklusif menuju meja makan sehabis pulang dari kantor. (efektif)

Kalimat pertama bukanlah kalimat yang efektif alasannya ialah unsur kata berupa keterangan seperti, akan, harus, setelah, masih, sedang, tetapi, dan lain-lain harus diletkan pada awal kalimat atau tamat kalimat.

6. Kalimat efektif mempunyai bahasa yang logis

Bahasa yang logis ialah bahasa yang sanggup diterima secara daypikir oleh pendengar atau pembacanya.

Contoh:

1a. Waktu dan daerah kami persilahkan. (tidak efektif)
1b. Kepada Bapak Kepala Sekolah kami persilahkan. (efektif)

Pada kalimat 1a bahasa yang dipakai tidak logis alasannya ialah yang menjadi subjek ialah orang atau subjeknya bukan berupa benda menyerupai waktu maupun tempat.

7. Kalimat efektif mempunyai ketepatan pemilihan kata

Pemilihan kata yang salah sanggup mengakibatkan kalimat menjadi tidak efektif. Biasanya kesalahan pemilikan kata terjadi pada kata-kata yang bersinonim.

Contoh:

1a. Joni menonton pertunjukan konser. (efektif)
1b. Joni melihat pertunjukan konser. (tidak efektif)

2a. Rumah itu sedang dibangun. (efektif)
2b. Rumah itu sedang dibuat. (tidak efektif)

Pada kalimat 1b dan 2b terjadi kesalahan pemilihan kata. Kata “melihat” tidak sempurna dipakai untuk suatu kegiatan yang berlangsung usang dan dilakukan untuk menghibur diri. Sedangkan kata “dibuat” tidak cocok dipakai untuk kata rumah.

Sumber http://www.kelasindonesia.com