Showing posts with label Kalimat. Show all posts
Showing posts with label Kalimat. Show all posts

Sunday, July 29, 2018

√ Pengertian Dan Teladan Kalimat Beragam Setara Secara Lengkap

Pengertian dan Contoh Kalimat Majemuk Setara Secara Lengkap - Kalimat beragam adalah kalimat yang yang mempunyai 2 klausa atau lebih yang digabungkan menjadi satu kalimat dengan konektor atau kata-kata penghubung menyerupai Dan, Atau, Tetapi, Sehingga, dan lain-lain. ada beberapa jenis kalimat beragam diantaranya yaitu kalimat beragam setara, kalimat beragam bertingkat, kalimat mejemuk ratapan, dan kalimat beragam berganda. Berikut penulis akan membahas kalimat beragam setara. 

Kalimat mejemuk Setara yaitu adonan dari 2 klausa atau lebih yang mempunyai kedudukan sama atau sejajar. kalimat beragam ini mempunyai klausa-klausa yang bersifat koordinatif yaitu kedudukan kedua klausa di dalam kalimat mempunyai korelasi yang sejajar atau setingkat. Dengan kata lain, klausa yang satu tidak menjadi potongan atau lebih tinggi dari klausa yang lainnya. sebab sifatnya yang koordinatif inilah klausa-klausa tersebut dapat berdiri sendiri atau tetap mempunyai arti bila dipisah. Contoh:

Klausa 1= Ayah membaca Koran di ruang tamu
Klausa 2= Ibu menonton televisi.

Kalimat beragam setara:

Ayah membaca buku dan ibu menonton televisi di ruang tamu.

Pada pola di atas, ke 2 klausa tersebut dapat berdiri sendiri dan tidak akan kehilangan makna bila dipisah menjadi kalimat-kalimat tunggal.

Berdasarkan konektor atau kata penghubungnya, Kalimat beragam setara dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Kalimat Majemuk Setara  Sejalan

Kaliamt beragam ini terdiri dari beberapa kalimat yang dapat berdiri sendiri dan dihubungkan dengan konektor menyerupai dan, setelah itu, sebelum, dikala dan lain-lain.

contoh:

Aku sedang membaca buku dan Adikku sedang mengerjakan PRnya di ruang tamu. 
Aku sedang tertidur dikala pamanku tiba dari desa.
Aku sudah merapikan daerah tidurku sebeum beliau bangkit dari tidurnya.
Aku segera pulang kerumah setelah ayahku mengalami kecelakaan. 


Advertisement
2. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan

Kalimat beragam ini juga terdiri dari beberapa kalimat yang dapat berdiri sendiri namun dengan situasi yang berlawanan. Kalimat-kalimat tersebut dihubungkan dengan konektor seperti: Tetapi, Melainkan, Namun, dan lain-lain.

Contoh:

Adi merupakan anak yang rajin tetapi Andi sangat suka bangkit kesiangan.
Susan populer akan kejujurannya tetapi kakaknya populer sebab ketidak jujurannya.
Aria bukanlah keturunan dari Keluarga aristokrat namun teman dekatnya lah yang berasal dari keluarga bangsawan.
Andi bukan termasuk di dalam group kami melainkan adiknyalah yang masuk ke dalam kelompok kami.
Aku mencar ilmu di perpustakaan sedangkan beliau mencar ilmu di kelas.

3. Kalimat Majemuk Setara Hubungan Sebab-Akibat

kalimat beragam ini mempunyai 2 klausa yang saling berkaitan namun dapat berdiri sendiri dimana salah satu klausa merupakan akhir dari klausa lainnya. Klausa-klausa ini biasanya dihubungkan dengan konektor menyerupai Karena, Akibatnya, Sehingga dan lain-lain.

contoh:

Andi sangat rajin mencar ilmu sehingga beliau mendapat peringkat pertama di kelas.
Ani suka begadang setiap malam karenanya beliau sering terlambat pergi ke sekolah.
Dia menagis sejadi-jadinya sebab ayahnya pergi meninggalkannya.

4. Kalimat Majemuk Setara Penguat

Sesuai dengan namanya, kalimat beragam ini mempunyai klausa yang menjadi penguat suatu klausa lainnya. Biasanya kalimat beragam penguat dicirikan dengan konektor berupa Bahkan, Terlebih lagi, dan lain-lain.

contoh:

Andi sudah usang diingatkan untuk tidak pembangkang lagi bahkan ibunya sudah menghukumnya berkali-kali.
Ani merupakan anak yang berbakat didalam bidang muusik bahkan beliau dapat memainkan semua jenis alat musik. 
Ayahnya yaitu seorang yang baik terlebih lagi beliau sangat sayang kepada keluarganya.

5. Kalimat Majemuk Setara Pemilihan

kalimat beragam ini mempunyai klausa-klausa yang merupakan suatu pilihan yang harus dilaksanakan. Jenis kalimat ini biasanya dihubungkan dengan konektor  “Atau”.

contoh:

Belajar yang serius atau kamu tidak lulus dalam ujian.
Dia resah untuk pergi sendiri atau pergi dengannya.

6. Kalimat Majemuk Setara Berurutan

kalimat beragam ini mempunyai kalusa-klausa yang saling berurutan. Dengan kata lain, klausa yang satu terjadi setelah atau sebelum klausa yang lainnya. penghubung atau konektor jenis kalimat ini yaitu Kemudian, lalu, setelah itu dan lain-lain.

Contoh:

Ani harus pergi ke pasar dahulu kemudian beliau harus pergi ke kantor post.
Aku mencar ilmu dengan serius tadi malam setelah itu saya menonton televisi.
Dia tiba-tiba tiba dari arah barat kemudian beliau duduk di sebelahku.

Sumber http://www.kelasindonesia.com

√ Pengertian Dan Teladan Kalimat Beragam Bertingkat Dalam Bahasa Indonesia

Pengertian dan Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat - Kalimat beragam Bertingkat yakni kalimat yang mempunyai 2 klausa yang kedudukannya tidak setara atau sederajat dimana salah satu klausa sebagai induk kalimat dan klausa yang lain merupakan anak kalimat. klausa pada kalimat beragam bertingkat tidak dapat bangkit sendiri (Anak kalimat) klausa ini membutuhkan klausa lain (Induk kalimat) dan apabila dipisah salah satu klausa yaitu anak kalimat akan tidak mempunyai arti.

Contoh: 
Gempa yang sangat berpengaruh terjadi di Aceh sehingga memporak porandakan daerah itu.

Induk kalimat = Gempa yang sangat berpengaruh terjadi di Aceh (bisa bangkit sendiri)
Anak kalimt = Sehingga memporak porandakan daerah itu (tidak dapat bangkit sendiri)

Kedudukan anak kalimat tidak selalu berada setelah induk kalimat tetapi ia dapat juga berada di depan kalimat. contoh: Aku sakit ketika teman-temanku mengajakku bermain di luar.

Kalimat beragam bertingkat juga terkadang mempunyai 3 klausa salah satunya yakni cucu kalimat. klausa ini mempunyai kedudukan yang lebih rendah daripada anak kalimat. Contoh:
Ayah membelikan ku sebuah buku gres yang sangat elok waktu ia pulang.

Berdasarkan fungsinya anak kalimat dikelompokan ke dalam 2 jenis yaitu:

1. Anak Kalimat Sebagai Inti 


Anak kalimat ini menduduki fungsi sebagai Subjek atau predikat di dalam suatu kalimat.

Contoh:
yang akan membantu pekerjaannya telah pergi untuk waktu yang sangat lama.
Induk kalimat = Dia telah pergi untuk waktu yang sangat lama.
Anak kalimat = yang akan membantu pekerjaannya.

2. Anak Kalimat Sebagai Tambahan


Anak kalimat ini menduduki fungsi sebagai tambahan di dalam kalimat baik berupa Pelengkap maupun berupa keterangan.

a. Anak kalimat sebagai pelengkap

Contoh:
Dia telah memperlihatkan hartanya kepada yang membutuhkan.

b. Anak kalimat sebagai keterangan

Contoh:
Ayahku sudah bekerja di Bank itu semenjak saya masih kecil.

Kalimat beragam bertingkat di kelompokan menjadi 10 macam jenis yaitu:

1. Kalimat Majemuk Urutan Waktu


Kalimat ini dicirikan dengan konektor yang berupa “ketika, saat, waktu itu, kala itu, sebelum, setelah dan lain-lain”.

contoh:
Saya sudah pandai bernyanyi semenjak kecil
Ayahku pulang dari Jakarta dikala malam hari tiba.
Ibuku memintaku untuk cepat pulang sebelum hujan turun.

2. Kalimat Majemuk Atributif


Kalimat beragam ini dihubungkan dengan konektor “Yang”.

contoh:
Gadis yang berambut panjang itu yakni sahabat baik ku di kelas

3. Kalimat Majemuk Bertingkat Penjelas


Kalimat ini dicirikan dengan kata hubung “bahwa”

contoh:
Hasil ujiannya yang elok menandakan bahwa ia anak rajin.

Advertisement

4. Kalimat Majemuk Sebab Akibat


Kalimat ini mempunyai konektor berupa “Oleh alasannya itu, Sehingga, makanya”

contoh:
Ani selalu menolong orang lain oleh alasannya itu ia sangat disayangi.

5. Kalimat Majemuk Pengandaian


Kalimat ini ditandai dengan konektor “Seolah-olah, sepeti, seakan-akan, dll”

contoh:
Dia bertindak seolah-olah pemilik restoran itu

6. Kalimat Majemuk Bertentangan dengan Kenyataan


Kalimat ini dihubungkan dengan konjungsi berupa “Padahal, Kenyataanya dll”

contoh:
Dia sangat kurus padahal makannya banyak.

7. Kalimat Majemuk Hubungan Cara


Konjungsi mirip “dengan, memakai dll” menggabungkan 2 klausa pada kalimat majemuk.

contoh:
Dia mencar ilmu Bahasa Indonesia dengan sangat serius.

8. Kalimat Majemuk Perbandingan


Klausa-klausa pada kalimat ini digabungkan oleh konjungsi berupa “ibarat, dari pada, dll”

Dia bernyayi sangat indah menyerupai penyanyi aslinya.

9. Kalimat Majemuk Hubungan Tujuan


Kalimat ini digabungkan dengan konjungsi berupa “Agar, Supaya, dll”

contoh:
Andi mengunci pintu rumahnya dengan sangat rapat biar tidak terjadi kemalingan.

10. Kalimat Majemuk Bersyarat


kalimat ini mempunyai klausa “seandainya,Jika, dll”

Contoh: 
Aku akan pergi ke bali seandainya saya kaya.

Sumber http://www.kelasindonesia.com

√ Pengertian Serta Teladan Kalimat Aktif Dan Pasif Secara Detail

Pengertian serta Contoh Kalimat Aktif dan Pasif Secara Detail - Apa yang disebut dengan kalimat aktif dan kalimat pasif? Untuk menjawab pertanyaan Anda, berikut ini saya uraikan secara detail mengenai definisi dan contoh, baik untuk kalimat aktif maupun kalimat pasif.

Kalimat Aktif


Kalimat aktif ialah sebuah kalimat yang subjek (S) berperan sebagai pelaku yang secara aktif melaksanakan suatu tindakan yang dikemukakan dalam predikat (P) kepada objek (O)

contoh:
Ani menyirami bunga.
Ayah membeilkanku sebuah sepeda.
John merusak bukunya Andi.

Ciri-ciri kalimat aktif:

1. Pada kalimat aktif subjek melaksanakan suatu tindakan yang pribadi mengenai objeknya.
2. Predikat kalimat aktif selalu diawali dengan imbuhan Me- atau Ber-
3. Ada kalimat aktif yang memerlukan objek
4. Ada kalimat aktif yang tidak memerlukan objek. Setelah mendapat predikat subjek ditambah tambahan atau keterangan.
5. Kalimat Aktif mempunyai pola S-P-O-K atau S-P-K

Jenis-jenis kalimat aktif:

1. Kalimat aktif Intransitive

Kalimat aktif intransitive ialah kalimat aktif yang memerlukan sebuah objek yang mendapat tindakan dari subjeknya.

contoh:
Ayahku memberi Andi uang saku sebesar Rp. 10.000,-
Ayahku= Subjek
Memberiku= Predikat
Objek= Andi
pada kalimat diatas, “Ayah” yang merupakan subjek melaksanakan tindakan kepada “Andi” yang merupakan objek.

2. Kalimat aktif ekatransitive

Kalimat ini memerlukan objek namun tidak mempunyai pelengkap. Dengan kata lain, Kalimat ini hanya mempunyai 3 unsur yaitu Subjek, Predikat dan Objek. 

Contoh: 
Andi membaca sebuah majalah
Ayah memperbaiki motor
Ibu menanak nasi. 

3. Kalimat aktif Intransitive

Kalimat ini objeknya tidak dimunculkan sebagai akseptor perbuatan subjek. Namun biasanya kalimat ini diikuti oleh tambahan dan keterngan.  Kalimat ini biasanya mempunyai Pola S-P atau S-P-K 

Contohnya:
Iwan sedang menulis di dalam kamar.
Nenek sedang menjahit dengan sangat hati-hati.
Ani berguru dengan giat.

4. Kalimat aktif dwitransitif

Kalimat ini mempunyai satu predikat  dan mengharuskan kehadiran objek dan pelengkap. kalimat aktif dwitransitif mempunyai empat unsur Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), dan Pelengkap (Pel). Jika salah satu dari ke empat unsur ini tidak terenuhi, maka kalimat menjadi rancu atau kehilangan makna. 

Contoh:
Ayah mengirimi uang kepada neneak setiap bulan.
Budi selalau mengunjungi ibunya yang ada di luar negeri. 
Kakakku menguras kolam air seminggu sekali.

Merubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif

1. Subjek pada kalimat aktif bermetamorfosis objek pada kalimat pasif.

Andi Menabrak Budi di depan ruang kelas.(Aktif)
Budi ditabrak oleh Andi di depan ruang kelas. (Pasif)

2. Predikat yang berawalan me- bermetamorfosis berawalan di-/ter-

Ani mengabaikan kebun bunga yang bagus itu.(Aktif)
Kebun bunga yang bagus itu terabaikan oleh Ani. (Pasif)

3. Kalimat aktif tidak berobjek tidak sanggup diubah menjadi kalimat pasif.

Advertisement

Kalimat Pasif


Kalimat pasif ialah kalimat yang subjeknya mendapat/dikenai suatu tindakan yang berupa predikat oleh objek.

Contoh: 
Tanaman disirami oleh ibu.
Kakak dibelikan sebuah jam tangan oleh ayah
Bajuku dicuci oleh ibu.

Ciri-ciri kalimat pasif:

1. Subjek pada kalimat aktif menjadi objek pada kalimat pasif. 

2. Predikat memakai awalan di-, ke-an  atau ter-

Contoh: Rumahnya terbakar oleh si ahli merah.
Ruangan kelas disapu oleh kami. (aktif)
Rumahku kemasukan Maling tadi malam. (pasif) 

Kata kerja yang mempunyai awalan ter- mengandung unsur ketidaksengajaan.

3. Pada umumnya kata kerja didahului dengan kata ganti orang ku- dan kau-.

Contoh: Buku itu telah kurapikan.

4. Kata “oleh” dalam kalimat pasif sanggup dihilangkan dan tidak merubah makna.

contoh:
Andi ditegur oleh Ibu guru alasannya ribut.   (aktif)
Andi ditegur Ibu guru alasannya ribut.     (pasif)

Merubah kalimat pasif menjadi kalimat aktif:

1. Subjek pada kalimat pasif diubah menjadi objek pada kalimat pasif.

contoh:
Kejuaraan itu dimenangkan oleh mereka.   (aktif)
Mereka memenangkan kejuaraan itu.    (pasif)

2. Awalan prediket di-/ter-/ke-an diubah menjadi ber-  atau me-

contoh:
Bunga itu ditanam oleh ibuku.    (aktif)
Ibu menanam bunga itu.(pasif)

3. Kata ganti ku- dirubah menjadi Aku.

contoh:
Buah itu sudah kumakan.(aktif)
saya sudah memakan buah itu. (pasif)

Sumber http://www.kelasindonesia.com

Saturday, July 28, 2018

√ Pengertian Dan Pola Kalimat Konjungsi Korelatif Dalam Bahasa Indonesia

Pengertian dan Contoh Kalimat Konjungsi Korelatif dalam Bahasa Indonesia - Apa itu kalimat konjungsi korelatif? Sebelum mengetahuinya lebih jauh, marilah kita mencari tahu apa itu konjungsi korelatif! 

Konjungsi korelatif yaitu suatu jenis kata penghubung atau konjungsi yang menghubungkan 2 buah unsur kalimat yang berupa prase, kata, atau klausa ke dalam satu kalimat. Hubungan kedua unsur kalimat ini mempunyai kedudukan yang sintaksis dimana kekerabatan antara suatu klausa,/prase/kata dengan yang lain yaitu setara atau sederajat. 

Jadi, kalimat konjungsi korelatif yaitu kalimat-kalimat yang memakai konjungsi atau penghubung korelatif. Kalimat yang dibuat biasanya merupakan kalimat beragam setara yang agak rumit dan bervariasi bahkan sanggup juga mempunyai 2 buah subjek dan satu predikat.  

Sebagaimana fungsinya untuk mengabungkan 2 unsur kalimat atau lebih. Berikut yaitu proses pembentukan kalimat konjungsi korelatif:

klausa 1 :Penjahat itu terlibat dalam kasus perampokan
klausa 2 :Penjahat itu terlibat juga dalam kasus pembunuhan

Berdasarkan klausa-klausa diatas, konjungsi yang diharapkan yaitu konjungsi yang berarti menambah atau memperjelas apa yang telah dilakukan oleh si penjahat itu. 

Makara kalimat konjungsinya adalah:

Penjahat itu tidak hanya terlibat dalam kasus perampokan, tetapi juga kasus pembunuhan. 

Kedua klausa tersebut digabungkan menjadi satu dengan konjungsi “….tidak hanya…., tetapi juga….” namun, subjek pada klausa kedua tidak ditulis kembali alasannya yaitu subjeknya merupakan orang yang sama.  

Ada beberapa macam kata yang sanggup dipakai sebagai konjugsi korelatif. Berikut ini yaitu contoh-contoh Konjungsi korelatif:

tidak hanya …, tetapi juga
baik … maupun
jangankan …, … pun
bukan hanya …, melainkan juga
apa(kah) … atau
sedemikian rupa … sehingga
demikian … sehingga
bukannya …, melainkan
Entah….entah

Advertisement

Agar lebih gampang untuk dipahami, di bawah ini merupakan banyak sekali macam teladan kalimat konjungsi korelatif menurut konjungsinya masing-masing.

Tidak hanya  …,  tetapi   (…)   juga     …

Contoh : 

Tidak hanya kehilangan Anaknya, tetapi ia juga kehilangan seluruh hartanya dalam peristiwa alam itu.
Tidak hanya sebagai guru yang baik, tetapi ia juga sanggup menjadi sobat yang baik.
Sukses tidak hanya membutuhkan kerja keras, tetapi juga membutuhkan kesabaran.  

Baik    …  maupun  …

Contoh : 

Baik Anto maupun Andi ingin menjadi seorang pianis terkenal.
Baik bersama ibunya maupun bersama ayahnya beliau tidak mau pergi
Baik salah ataupun maupun benar beliau tidak sanggup mempertahankan argumennya.

Jangankan  …,     …   pun   …

Contoh : 

Jangankan tidur, duduk pun badanku rasanya pegal sekali. 
Jangankan kendaraan beroda empat bagus, motor buruk pun saya tak punya.
Jangankan 30 menit, seumur hidup pun saya sanggup menunggunya.

Bukan hanya    …,   melainkan   …

Contoh :  

Bukan hanya peralatan memasak yang beliau bawa, melainkan juga membawa perkakas rumah.
Bukannya saya tidak mau datang, melainkan saya harus pergi dengan ayahku.
Dia bukan hanya pandai berbicara, melainkan pandai dalam menjaga rahasia.

(se)demikian  (rupa)   …        sehingga          …

Contoh : 

Adiknya berguru demikian tekun, sehingga ia sanggup menjadi juara kelas.
Dia telah berusaha sedemikan rupa, sehingga ia sanggup menyelesainkan tugasnya.
Dia mengerjakan tugasnya demikian rapih, sehingga beliau dipuji oleh bosnya.

Apa(kah)   …    atau     …

Contoh : 

Apakah beliau berkata jujur atau tidak?
Apakah kamu mengerti maksudku atau tidak?
Apakah ibu guru Ani sanggup tiba atau tidak besok pagi?

Entah      …     entah   …

Contoh : 

Entah diterima entah tidak, ia akan mengajukan surat pengunduran diri itu.
Entah ia entah tidak, beliau berkata pernah ke luar negeri.
Entah benar entah salah, saya tetap mengerjakan soal-soal itu.

Sumber http://www.kelasindonesia.com

√ Pengertian Kalimat Deklaratif, Contoh, Dan Pola Kalimatnya Dalam Bahasa Indonesia

Pengertian Kalimat Deklaratif, Contoh, dan Pola Kalimatnya dalam Bahasa Indonesia - Kalimat deklaratif yaitu sebuah kalimat yang berupa statement dan bersifat fakta, atau opini. kalimat deklaraatif disebut juga dengan kalimat berita. 

Kalimat deklaratif berfungsi untuk menunjukkan suatu informasi, isu atau insiden kepada seseorang tanpa mengharapkan respon khusus. Tipe kalimat ini juga tidak memberi perintah, undangan atau menanyakan sesuatu.

Dari ke tiga jenis kalimat yang lain (Interogratif, imperative dan eklslamatif) kalimat jenis ini yaitu kalimat yang paling sering kita gunakan lantaran Kalimat deklaratif merupakan kalimat yang paling sederhana dan harus mempunyai minimal satu subjek dan predikat yang diakhiri dengan tanda titik. 

Bentuk Umum


Kalimat deklaratif memilik sebuah subjek yang sederhana atau berupa phrasa, predikat dan terkadang juga mempunyai pelangkap atau keterangan. 

Contoh:

Aku tidak tiba ke sekolah hari ini.

Subjek  = Aku
Predikat = Tidak datang
Keterangan = Ke sekolah hari ini

Semua yang diinginkannya telah dipenuhi oleh ayahku.

Subjek  = Semua yang diiinginkan olehnya
Predikat = telah dipenuhi
Objek      = Oleh ayahku

Subjek dan predikat di dalam kalimat deklaratif mempunyai susunan yang normal berupa S + P + O + K. namun susunan polanya terkadang juga sanggup berubah.

contoh:

S + P + K
Ibu pergi ke pasar pada hari minggu

Bisa berubah menjadi:

K + S + P
Pada hari ahad ibu ke pasar

K + P + S
Di akrab pintu itu berbaring seorang perempuan tua

Advertisement

Jenis dan Contoh Kalimat Deklaratif


Dilihat dari segi bentuknya, kalimat declarative mempunyai majemuk bentuk, ada yang berbentuk aktif, pasif, inversi, dan sebagainya, tetapi dilihat dari  fungsi komunikatifnya, kalimat-kalimat ini mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk memberikan berita.

1. Kalimat deklaratif aktif

Kalimat ini merupakan kalimat deklaratif yang bersifat aktif dimana subjek (S) melaksanakan tindakan kepada objeknya (O)

Contoh:

Sebuah kendaraan beroda empat menabrak pengendara sepeda motor pagi tadi pukul 07.00.
Aku dan keluargaku mengunjungi Borobudur setahun yang lalu.
Budi dan Ani menerima beasiswa mencar ilmu di Amerika Serikat selama 3 tahun.

2. Kalimat deklaratif pasif

Kalimat jenis ini bersifat pasif yaitu subjeknya (S) dikenai tindakan oleh Objek (O).

Contoh:

Sebuah kendaraan beroda empat dirampok oleh sejumlah penjahat yang membawa senjata api kemarin malam.
Sejumlah Pertokoan habis terbakar di jalan Pagar Alam.
Pejalan kaki naas itu tertabrak kereta yang sedang melaju kencang.

3. Kalimat deklaratif inversi

Kalmat deklaratif inversi yaitu kalimat deklaratif yang predikatnya mendahului subjek.

Contoh:

Dicurinya uang itu dari dalam lemari. 
Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.
Sudah saya rapihkan buku itu.
Ambilkan ayah Koran diatas meja !
Setuju kami untuk pergi bersama- sama.

4. Kalimat deklaratif langsung

Kalimat deklaratif pribadi adlalah kalimat deklaratif yang berupa hasil kutipan pembicaaraan seseorang persis menyerupai apa yang dikatakannya.

Contoh:

Budi berkata,”Saya melihat Andi sedang membolos sekolah hari itu.”
“Paman akan tiba mengunjungi kita esok.” Kata ibuku.
Ibu guru berkata,”kita akan pergi study tour ke Jakarta selesai semester ini.”

5. Kalimat Deklaratif tidak langsung.

Kalimat jenis ini yaitu kalimat deklaratif yang melaporkan ucapan atau ujaran orang lain.

Contoh:

Budi berkata bahwa Andi sedang dirawat di rumah sakit Mitra Husada.
Ani menyampaikan bahwa kebakaran itu disebabkan oleh punting rokok.
Ibu menyampaikan bahwa beliau akan pergi ke pasar bersama ayah pagi ini.

Sumber http://www.kelasindonesia.com

Friday, July 27, 2018

√ Pengertian & Pola Kalimat Utama Dan Kalimat Penjelas Dalam Paragraf Bahasa Indonesia

Pengertian & Contoh Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas dalam Paragraf Bahasa Indonesia - Apa yang dimaksud dengan kalimat utama dan penjelas? Dan bagaimana menemukan kaliamat-kalimat tersebut di dalam sebuah paragraf? Berikut penjelasannya lebih jauh mengenai ke 2 kalimat ini.

Kalimat Utama


Kalimat utama atau disebut juga dengan kalimat topik yaitu kalimat yang mengandung gagasan utama mengenai suatu topik yang sedang dibahas di dalam sebuah paragraf. Kalimat utama menjadi contoh untuk menyebarkan suatu paragraf. 

Ciri-ciri kalimat utama:

1. Kalimat utama mengandung suatu permasalahan yang sanggup dikembangkan secara terperinci.
2. Kalimat utama merupakan suatu kalimat yang utuh atau sanggup bangun sendiri tanpa adanya penghubung baik penghubung antar kalimat maupun penghubung intra kalimat.
3. Biasanya kalimat utama terletak di awal paragraf. Namun pada kalimat induktif kalimat utama terletak di tamat suatu paragraf dan biasanya memakai kata-kata berupa: “Sebagai kesimpulan, Jadi…, Dengan demikian…”
4. Mempunyai arti yang terperinci walaupun tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.

Kalimat Penjelas


Kalimat penjelas yaitu kalimat-kalimat yang isinya merupakan penjelasan, uraian, atau berupa rincian-rincian detail perihal kalimat utama suatu paragraf. 

Lalu bagaiman cara membedakannya? Untuk sanggup membedakan kalimat utama dan penjelas, Pahamilah ciri-ciri kalimat berikut.

Ciri-ciri kalimat penjelas:

1. Berupa pendukung suatu kalimat utama yang menyajikan deskripsi, contoh, perbandingan, alasan dan klarifikasi mengenai topic yang dibahas.
2. Merupakan kalimat yang tidak sanggup bangun sendiri.
3. Kalimat penjelas memerlukan kata-kata penghubung menyerupai “Bahkan, contohnya, terlebih lagi, misalnya, contohnya dan lain-lain”. kalimat-kalimat penjelas membutuhkan kata penghubung semoga suatu paragraf menjadi Koherence atau berkesinambungan antar kalimat.

Advertisement


Contoh Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas


Setelah memahami pengertian dan ciri dari kalimat utama dan penjelas berikut yaitu contoh menemukan kalimat utama dan penjelas dalam sebuah paragraf.

Paragraf 1


Demam berdarah merupakan bahaya bagi insan di seluruh belahan dunia. Banyak kasus demam berdarah yang terjadi di seluruh dunia. Jumlah kasus demam berdarah yang paling tinggi di tempati oleh Asia terutama di Asia timur dan selatan. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi sehingga memungkinkan nyamuk dengue berkembang. Sedangkan Australia dan Amerika menempati peringkat ke 2 dan ke 3 dalam kasus demam berdarah. Jumlah kasus demam berdarah di benua ini lebih kecil lantaran letak geografis dan iklimnya yang menciptakan nyamuk dengue susah untuk berkembang.

Pada paragraf di atas semua kalimat membicarakan perihal demam berdarah. Berdasarkan ciri-ciri yang telah kita pelajari sebelumnya. kita sanggup melihat kalimat pertama merupakan sebuah kalimat yang utuh. sedangkan kalimat-kalimat setelahnya bersifat mendukung dengan menunjukkan contoh, alasan, dan bukti yang merupakan ciri dari kalimat penjelas.

Kaprikornus sanggup di pastikan bahwa kalimat utama pada paragraf di atas ada pada kalimat pertama sehingga paragraf ini disebut paragraf deduktif.

Kalimat utama: Demam berdarah merupakan bahaya bagi insan di seluruh belahan dunia.
Kalimat Penjelas: Ada di kalimat ke 2 sampai ke 6.

Paragraf 2


Banyak faktor yang sanggup mempengaruhi tingginya kolesterol di dalam tubuh. Sebagai pemicunya yaitu banyaknya lemak yang kita konsumsi salah satunya yaitu dari minyak goreng. Kolestrol yang menumpuk ini akam meyumbat alairan darah kita sehingga akan menggangu kerja jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga akan menyebabkan penyumbatan darah. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.

Paragraf di atas membicarakan perihal Bahaya kolesterol bagi tubuh. kalimat pertama, sampai kalimat keempat merupakan kalimat penjelas. Pada kalimat pertama penulis mengajukan sebuah fakta dan di djelaskan oleh kalimat-kalimat selanjutnya. lalu di belahan tamat penjelasan-penjelasan tersebut dirangkum dalam satu kaliamt di kalimat terakhir dicirikan dengan adanya kata “Dengan demikian”

Berdasarkan klarifikasi dan contoh di atas, kalimat utama dari paragraf tersebut terletak di tamat paragraf sehingga paragraf ini disebut dengan paragraf Indukif.

Kalimat utama:   Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
Kalimat penjelas: ada pada kalimat 1 sampai kalimat 4.


Sumber http://www.kelasindonesia.com

√ Pengertian Serta Teladan Kalimat Kompleks Dan Simpleks Lengkap

Pengertian Serta Contoh Kalimat Kompleks dan Simpleks Lengkap Dengan Pola Kalimat - Ada 2 macam tipe kalimat di dalam Bahasa Indonesia yaitu kalimat kompleks dan kalimat simple. Berikut ialah pengertian dan contoh-contohnya.


Kalimat kompleks ialah kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan satu verba utama alasannya di dalam kalimat ini terkandung lebih dari satu agresi (Predikat), peristiwa, atau keadaan.

Sedangkan kalimat simple hanya terdiri dari satu struktur dengan satu verba utam. Biasanya kalimat simple hanya memilki pola S P O atau S P O K.

Di dalam kalimat komplek ada 2 struktur kalimat yang biasanya dihubungkan dengan konjungsi, tetapi terkadang struktur tersebut hanya dihubungkan dengan tanda koma bahkan tidak ditunjukan oleh tanda baca atau konjungsi apapun.

Contoh perbedaan Kalimat kompleks dan kalimat simple:

1. Tomat dan terung tergolong ke dalam jenis sayur-sayuran.
2. Tomat dan terung yang ada di kebun itu tergolong ke dalam jenis sayur-sayuran.
3. Kamu akan mendapat nilai yang baik apabila berguru dengan giat.
4. Apel yang berukuran kecil itu jenis apel Indonesia dan yang besar tergolong dalam jenis apel Amerika.

Kalimat no 1 dan 2 merupakan rujukan kalimat simple alasannya hanya mempunyai satu verba utama yaitu “tergolong “ sedangkan kata “yang ada di kebun itu” pada kalimat no.2 bukanlah verba utama namun hanya sebagai penjelas nomina yang ada di depannya sehingga kalimat tersebut sanggup dibuang.

Tomat dan terung   tergolong ke dalam   jenis sayur-sayuran.
            S                       P(V)                            Ket.

Sedangkan kalimat no 3 dan 4 merupakan kalimat kompleks alasannya pada kalimat tersebut terdapat 2 struktur kalimat yang dihubungkan dengan konjungsi . Pada kalimat pertama Verba utamanya ialah “Mendapat” dan “Belajar” dan konjungsi “apabila”. kemudian pada kalimat no 4 verba utamnya ialah “jenis” dan “tergolong” dan dihubungkan dengan konjungsi “dan”.

Kamu   akan mendapat    nilai yang baik  apabila  kamu   belajar   dengan giat.
    S                P(V)             O                                    S            V               Ket.

Kalimat komplek terbagi menjadi 2 jenis yaitu Kalimat komplek paratataik dan kalimat komplek hipotaktik. Berikut ialah jenis-jenis kalimat komplek:

1. Kalimat Komplek Paratatik

Kalimat komplek paratatik ialah kalimat kompek yang  terdir dari 2 struktur yang mempunyai makna setara atau sejajar rujukan konjungsi kalimat komple paratatik ialah “dan”, “tetapi” dan “atau”.

Advertisement

Contoh -contoh kalimat komplek paratatik:

  1. Ia menanam bunga mawar dan ia sangat rajin menyiraminya.
  2. Pakailah pakaian yang kau miliki tetapi harus sopan.
  3. Alam akan menjadi Indah bila kita rawat dan selalu kita jaga dengan baik.
  4. Hanya kita sebagai perjaka yang sanggup menjaga dan juga memelihara kemerdekaan ini.
  5. Budi tidak tiba ke sekolah, tetapi ia terbaring di rumah sakit.
  6. Semua orang panik alasannya ada gempa bumi.
  7. Kamu sanggup menungu atau menemuinya langsung.
  8. Yang pertama disebut paragraph pembuka dan yang kedua disebut paragraph penutup.


2. Kalimat Kompleks Hipotaktik

Kalimat komplek hipotaktik ialah kalimat yang mempunyai 2 struktur yang maknanya bersifat tidak setara atau sejajar yang digabungkan menjadi satu kalimat dengan memakai konjungsi menyerupai “Apabila, “Jika, “Karena”, dan  “Ketika”.

Contoh-contoh kalimat komplek hipotaktik:

  1. Apabila Kau menuruti nasehat orang tuamu maka hidupmu akan baik-baik saja.
  2. Rawatlah dan siramlah flora itu biar tidak menjadi layu.
  3. Siapa lagi yang akan menjaga alam ini melainkan kita yang tinggal menumpang di dalamnya.
  4. Jangan membuang sampah di sungai sembarangan alasannya akan menjadikan banjir di trend hujan.
  5. Banyak orang yang tak bertanggung jawab menebang pohon sembarangan hanya alasannya ingin mendapat keuntungan
  6. Aku sudah akan pergi ke Singapura jikalau mempunyai cukup uang liburan nanti.

Sumber http://www.kelasindonesia.com