Definisi dan Contoh Majas Metafora Lengkap - Majas atau gaya bahasa ialah penggunaan dua kalimat atau lebih untuk mengungkapkan maksud secara implisit. Prof. H. G. Tarigan seorang pakar linguistik mengartikan majas sebagai suatu cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang khas secara verbal atau tertulis yang sanggup memperlihatkan jiwa dan kepribadian penuturnya. Dapat dikatakan bahwa majas merupakan kata kiasan untuk melukiskan atau menerangkan suatu maksud secara tak eksklusif (implisit). Dengan demikian tidak semua orang saja yang sanggup mengerti arti atau maksud dari perkataannya. Majas biasanya dipakai oleh penyair, penulis lagu, kritikus pemerintah, penasehat, atau bahkan sanggup dipakai oleh “kamu yang sedang ngegombalin dia”. Meski demikian, dalam bermajas harus mempertibangkan beberapa hal. Menurut Keraf, menyampaikan bahwa suatu majas harus mempeertimbangkan tiga hal, jujur, sopan, dan menarik. Dengan demikian, majas menjadikan bahasa yang khas, memperlihatkan kesan yang imajinatif, dan memperlihatkan dampak yang besar lengan berkuasa bagi pendengarnya. Dalam bahasa inggris majas dikenal dengan istilah idiomatic phrase. Berdasarkan penggunaanya, majas dibedakan menjadi majas perbandingan; perulangan; kontradiksi dan pertentangan. Pada artikel ini akan dibahas mengenai salah satu bab dari majas perbandingan.
PENGERTIAN MAJAS PERBANDINGAN
Majas perbandingan ialah majas yang dipakai untuk menggungkapkan sesuatu dengan membandingkannya dengan adonan dua kata atau lebih.
MAJAS METAFORA
Metafora berdasarkan kamus besar bahasa indonesia (KBBI) ialah penggunaan kata atau adonan kata yang bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan untuk menggambarkan atau melukiskan suatu maksud. Majas metafora dipakai ketika ingin menunjukan suatu maksud terhadap sesuatu dengan membandingkannya dengan sesuatu yang lain yang sanggup sesuai untuk melukiskan maksudnya. Majas metafora berbeda dengan majas perumpamaan (simile). Pada majas simile sesuatu yang sedang dibicarakan dibandingkan dengan sesuatu yang lain dengan memakai kata pembanding (seperti, layaknya, bagaikan). Sedangkan pada majas metafora tidak memakai kata pembanding, meskipun tergolong dalam majas perbandingan. Keduanya majas ini akan memiiki makna yang berbeda dengan konsep dasar yang demikian. Contoh :
“ andi menyerupai buaya darat” (simile)
“ andi memang buaya darat”(metafora)
Penggunaan kata buaya darat bukan menujukkan arti bergotong-royong melainkan untuk menggambarkan sesosok lelaki yang suka menarik hati perempuan sama halnya dengan penggunaan kata hidung belang, mata keranjang, dll. Pada majas simile penggunaan kata “seperti” mengartikan bahwa andi tak sepenuhnya buaya darat. Sedangkan makna pada majas metafora menyatakan bahwa seutuhnya andi ialah buaya darat.
Para pakar linguistik setuju menyampaikan bahwa majas metafora sebagai “ratu”nya majas hal ini alasannya ialah banyak majas lain yang pembentukannya berawal dari majas metafora. Orrecchioni membagi majas metafora menjadi dua (dilihal dari pembentukannya),
a. Majas metafora in praesetia
Pada majas jenis ini, apa yang hendak dibandingkan disandingkan bersamaan dengan pembandingnya. Sehinggga maknanya sangat eksplisit.
Contoh: Aleea ialah kembang desa di desa ini
Pada kalimat ini secara terang-terangan mengungkapkan bahwa aleea ialah gadis yang paling elok di desa tersebut.
b. Majas metafora in absentia
Berbeda dengan kelompok sebelumnya, majas metafora in absentia mengungkapkan sesuatu secara implisit. Perbandingan tidak merujuk objek yang sedang dibicarakan. Sehingga terkadang galau dengan maksud dari pembicaraanya.
Contoh: para lelaki di desa takjub akan kepintaran bunga desa itu.
Tidak tau siapa yang dimaksud dengan bunga desa oeh si pembicara.
CONTOH PENGGUNAAN MAJAS METAFORA
Berikut uraian pola penggunaan majas dalam kehidupan beserta artinya.
“Dalam tiap doaku, ku selalu menyebut namamu semoga menjadi tulang rusuk-ku yang selama ini saya inginkan”. Pengertian dari tulang rusuk pada kalimat di atas ialah pasangan hidup.
Dalam percakapan film jodha akbar (nasihat Ratu Meinawati kepada Ratu Jodha )
“ Jangan membangun dinding terlau tinggi yang kau pun tak bisa menggapainya”.
Merupakan jenis metafora in absentia, kata dinding pada kalimat tersebut untuk menunjukkan suatu prinsip hidup. Maksud dari pesan yang tersirat tersebut ialah janganlah terlalu keras dalam memilih sesuatu yang sangat berbeda dengan prinsip hidup.
Dalam lirik lagu “Lost – coldplay”
“You might be a big fish in a little pond doesnt mean you’ve won ‘cause along may come a bigger one and you’ll be lost”. (kau mungkin ialah ikan besar dalam kolam kecil, namun hal itu tidak berarti bila kau telah menang, alasannya ialah akan tiba ikan yang lebih besar dan pada ketika itu kau akan kalah).
Penggunaan frase big fish (ikan besar) merupakan bukan makna yang bergotong-royong melainkan mempunyai maksud seseorang yang mempunyai kekuasaan atas suatu kawasan atau terhadap suatu kaum yang lemah.
Contoh lain:
1. Anggi memang mempunyai kepala kerikil (keras kepala)
2. Para tangan-tangan kotor itu tak pantas menjadi pemimpin negeri ini (penipu)
3. Kamu ialah tulang rusukku yang hilang (#eeaaaa) (pasangan hidup)
4. Ibu ialah cahaya dalam hidupku (pembimbing)
5. Aku terjebak dalam lilitan lintah darat (rentenir)
6. Menuntut ilmu hingga ke liang lahat (seumur hidup)
7. Rendi selalu menjadi bintang di sekolahnya (juara)
8. Edi mencintainya setengah mati (sangat mencintai)
9. Kenapa selalu saya yang menjadi kambing hitam? (disalahkan)
10. Para perjaka sadarlah, kau ialah tulang punggung negeri ini (harapan)
Sumber:
aciknadzirah.blogspot.com/search?q=pembagian-majas-dalam-bahasa-indonesia
Sumber http://www.kelasindonesia.com