Definisi Serta Contoh Kalimat Deduktif, Induktif, dan Campuran Dalam Bahasa Indonesia - Paragraf yaitu rangkaian beberapa kalimat yang saling terjalin dan mengandung sebuah gagasan atau topik utama yang sedang dibahas di dalamnya. Ada beberapa jenis Paragraf di dalam bahasa Indonesia yaitu Paragraf deduktif, Induktif, dan campuran.
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif yaitu suatu Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal Paragraf. Paragraf ini diawali dengan pernyataan yang bersifat umum dan kemudian dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan khusus yang berupa contoh-contoh, rincian khusus, bukti-bukti dan lain-lain. Karena Paragraf deduktif dikembangkan dari suatu pernyataan umum, maka pola kalimatnya yaitu dari umum ke khusus.
Ciri-ciri kalimat deduktif:
a. Kalimat utama berada di awal paragraf.
b. Kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan-penjelasan.
Pola Paragraf deduktif:
Umum,
Khusus,
Khusus,
Khusus.
Contoh Paragraf deduktif:
Kemacetan sudah menjadi hal yang biasa di Kota Jakarta. Kemacetan tersebut diseabkan oleh beberapa faktor antara lain. Pertama, jumlah kendaraan yang ada di Jakarta tidak seimbang dengan luasnya jalan. Kedua, Kurangnya kedisiplinan bagi semua pengguna jalan raya. Ketiga, Kemunculan tempat-tempat yang menganggu kemudian lintas menyerupai pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Yang terakhir, Ketidak tegasna pegawanegeri yang berwenang dalam menindak para pelanggar kemudian lintas
2. Paragraf Induktif
Kalimat utama Paragraf induktf terletak pada kepingan final Paragraf. Paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas yang berupa fakta, contoh-contoh, rincian khusus maupun bukti-bukti yang kemudia disimpulkan atau digeneralisasikan ke dalam satu kalimat pada final Paragraf. Paragraf Induktif dikembangkan dari pola khusus ke umum.
Ciri-ciri kaliamat Induktif
a. Diawali dengan penjelasan-penjelasan khusus.
b. Kemudian, digeneralisasikan menjadi sebuah kesimpulan menurut penjelasan-penjelasan khusus.
c. Kesimpulan yang merupakan kalimat utama terdapat di final Paragraf.
Pola Kalimat Induktif
Khusus,
Khusus,
Khusus,
Umum.
Contoh Paragraf Induktif:
Paragraf Induktif terdiri dari beberapa jenis yaitu
a. Generalisasi
Setelah ujian belum dewasa di periksa, ternyata nilai mereka beragam. Sebnyak 20 siswa nilainya melebihi standar kelulusan. 10 siswa mendapat nilai sempurna pada standar kelulusan, dan tidak ada seorangpun yang mendapat nilai dibawah standar. Bisa dikatakan aktivitas mencar ilmu di kelas ini cukup berhasil.
b. Analogi
Belajar di masa bau tanah membutuhkan perjuangan yang ekstra karenakan daya tangkap yang dimiliki pada masa ini sudah sangat berkurang. Bahkan motivasi yang dimiliki juga sudah melemah alasannya yaitu terlalu banyaknya pikiran yang mengagngu. Itulah mengapa dikatakan mencar ilmu di waktu bau tanah menyerupai melukis di atas air.
c. Sebab-akibat
Saat ini kita sudah memasuki demam isu penghujan. Banyak sampah yang menumpuk akhir kita erring membuang sampah sembarangan. Terlebih lagi, mendangkalnya permukaan ketika ini. Oleh alasannya yaitu itu, tidak mengherankan banjir selalu tiba setiap hari.
d. Perbandingan
Andi suka menolong setiap orang. Dia selalu ramah kepada siapapun. Tidak menyerupai adiknya Anto yang suka menjahili orang. Anto terkanal alasannya yaitu kenakalannya daripada prestasinya. Itulah mengapa kedua saudara ini mendapat perlakuan beda dari teman-temanya.
3. Paragraf Campuran
Paragraf gabungan yaitu Paragraf yang diawali dengan mengemukakan kalimat utama kemudian di dukung oleh kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri oleh kesimpulan pada kepingan final Paragraf. Dengan kata lain Paragraf ini mempunyai 2 kalimat utama.
Ciri-ciri Paragraf campuran:
a. Memiliki kalimat utama pada awal Paragraf dan kemudian ditekankan kembali pada final paragrapah.
b. Adanya pengulangan atau variasi pada beberapa kata kunci atau keyword pada awal dan final paragraf.
Pola Paragraf campuran:
Umum,
Khusus,
Khusus,
Umum.
Contoh:
Manusia yaitu makhluk sosial. Semua pekerjaan sehari-hari kita membutuhkan insan lainnya. Misalnya saja kita ingin makan, tentu saja kita membutuhkan petani untuk mendapat nasi, nelayan untuk mendapat ikan dan peternak untuk mendapat daging. Semua aspek di kehidupan kita tidak luput dari dukungan orang lain. Bahkan untuk mati pun kita masih membutuhkan orang lain. Oleh alasannya yaitu itu, kita tidak sanggup hidup sendiri tanpa orang lain.
Semua makhluk hidup memerlukan makanan dan minuman untuk melangsungkan hidupnya. Binatang bertahan hidup dengan cara berburu makanan yang tersedia di alam. Demikian pula dengan flora dan insan yang memerlukan makanan dan minuman untuk tumbuh dan berkembang. Semua makhluk hidup akan mati kalau tidak makan dan minum. Jadi, binatang, tumbuhan, dan insan memerlukan makanan dan minuman untuk bertahan hidup.
Sumber http://www.kelasindonesia.com