Monday, July 16, 2018

√ Pengertian Dan Pola Majas Kontradiksi Lengkap

Pengertian dan Contoh Majas Pertentangan Lengkap - Majas pertentangan ialah kelompok majas yang mempunyai ciri khas dengan gaya penuturan yang mengungkapkan sesuatu yang bertentangan dengan makna yang sesungguhnya. Penuturan dengan majas pertentangan dimaksudkan untuk memperkuat makna dari sesuatu yang diutarakan, sehinga sang lawan bicara atau pendengar akan terkesan dan tertarik pada apa yang diucapkan. Majas ini dibedakan menjadi:

 

1. Majas hiperbola


Hiperbola merupakan gaya bahasa dengan ciri khas yang suka melebih-lebihkan sesuatu dengan makna yang sesungguhnya. Pertentangan makna ini terkesan mempunyai tujuan untuk menghebatkan sesuatu yang dimaksud. Hal yang dilebih-lebihkan dalam majas ini sanggup dari segi jumlah; ukuran; atau sifatnya.

Contoh:

a. Anton telah mengelilingi dunia untuk menemukan kucingnya.
b. Wajahmu telah mengalihkan duniaku.
c. Cintamu sehangat matahari dalam hidupku, terima kasih Ibu.
d. Film-film Bollywood telah menguncang dunia perfilman Indonesia.
e. Tubuh ani kurus kering kerontang akhir penyakit kanker yang dideritanya.

 

2. Majas litotes


Litotes mempunyai gaya penuturan yang berlawanan dengan hiperbola. Dalam litotes, mengungkapkan sesuatu dengan sesuatu yang lebih rendah nilainya dibanding makna yang sesungguhnya. Pertentangan makna pada majas litotes memberi kesan dengan maksud merendahkan diri. Seperti pada hiperbola, pengunaan makna yang bertentangan akan menarik perhatian lawan bicara.

Contoh:

a. Kami sangat tersanjung kalau Bapak Presiden mau mampir ke gubuk kami.
b. Dari awal Saya cuma iseng-isengan mengikuti audisipencarian talenta ini.
c. Saya masih bocah ingusan kala itu ketika mendirikan bisnis kuliner.
d. Semoga buku-buku yang kami hibahkan sanggup menjadi seberkas cahaya bagi adik-adik.
e. Selamat menikmati sajian yang ala kadarnya ini.

 

3. Majas ironi


Dalam penuturan memakai majas ironi, penutur mengungkapkan sesuatu yang mempunyai makna yang berlawanan dengan aslinya. Hal ini bermaksud untuk menyindir seseorang secara halus.

Contoh:

a. Rapi sekali kamar kamu, buku bertebaran dimana-mana.
b. Wangi tubuhmu  sangat menyengat, apakah tak ada air di rumah?
c. Anak-anak kelas 11 sangat pandai, rata-rata mereka bisa menjawab 3 dari 10 soal dengan benar.
d. Prospek kerja kau sangat bagus, bisa menjual satu unit dari lima unit sasaran penjualan.
e. Banyak sekali porsi makanmu, pantas saja bobot tubuhmu tak pernah naik.

 

4. Majas paradoks


Kata paradoks berasal dari bahasa yunani, paradoxos, yang tersusun dari kata para berarti bertentangan dan doxa yang berarti pendapat atau pemikiran. Majas paradoks mengungkapkan dua hal yang bertentangan, saling berlawanan, namun keduanya menyatakan suatu kebenaran.

Contoh:

a. Meski dikeramaian, saya masih merasa kesepian.
b. Dalam kemarahannya tersimpan sejuta kasih sayang untuk muris-muridnya.
c. Anak-anak kelas itu sangat bandel namun tetap peduli akan tugas-tugasnya.
d. Kemiskinan semakin menggerogoti kaum lemah dikala para pemimpin itu sibuk dengan kekayaannya.
e. Walaupun rokok tidak baik untuk kesehatan ia tetap diminati oleh sebagian besar kaum pria
Advertisement

 

5. Majas oksimoron


Majas oksimoron merupakan ekspansi dari paradoks. Karakteristik yang membedakannya dengan majas paradoks ialah pada oksimoron pertentangan diucapakan dalam satu frase yang sama.

Contoh:

a. Ada cinta dalam benci yang kau sematkan padaku.
b. Pertemuan itu diwarnai dengan isak tangis bahagia.
c. Selalu ada kemudahan dalam kesulitan akan suatu perjuangan.
d. Dalam hidup dan matiku hanya Kau sajalah yang saya puja.
e. Dikala senang ataupun susah kita kan menghadapi hidup bersama-sama.

 

6. Majas antitesis


Majas antitesis merupakan gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu denganmenggunakan kata-kata yang mempunyai makna yang berlawanan. Antitesis berasal dari bahasa Yunani, Anti berarti bertentanganberarti menempatkan.

Contoh:

a. Pelamar perusahaan X mempunyai background yang berbeda-beda dari yang tua-muda, laki-laki dan perempuan.
b. Antidiskriminasi ialah usaha untuk menhapus perbedaan status antara orang kulit putih dengan kulit hitam.
c. Baik anak-anak maupun dewasa semua senang dengan perjalanan itu.
d. Siang malam, dari pagi hingga petang, ia bekerja mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
e. Surga atau neraka sangat tergantung pada perbuatan baik atau buruk yang telah dilakukan semasa hidup.

 

7. Majas pertentangan interminus


Ciri khas pada majas ini ialah menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan hal yang telah disebutkan terdahulu. Majas ini dipakai dalam kalimat penyangkalan atau pengecualian.

Contoh:

a. Siswa-siswi dihentikan masuk ruangan kepala sekola, kecuali untuk urusan penting.
b. Semua crew dihentikan masuk ke ruangan komputer, kecuali crew IT.
c. Semua laki-laki dihentikan mengunjungi kamar kost wanita, kecuali anggota keluarga.
d. Harga semua beras naik 12%, kecuali beras roro jongrang.
e. Semua santri menuju masjid untuk sholat berjamaah, kecuali para santri perempuan.

 

8. Majas anakronisme


Merupakan majas yang mengungkapkan sesuatu yang bertentangan dengan waktu insiden yang dibicarakan. (anakronisme, ana= mundur; chronos= waktu). Biasanya majas ini dipakai untuk menceritakan sesuatu yang telah terjadi (masa kemudian atau sejarah) dan menambahkan unsur-unsur yang belum ada kala itu dalam menyatakan sesuatu.

Contoh:

a. Pasukan-pasukan kerajaan majapahit memacu kuda besinya menuju peperangan. (pada kala itu belum ada kuda besi /motor)
b. Para musafir dari mekah mengandalkan kompas untuk mengambarkan arah kiblat.
c. Kemenanngan pasukan kerajaan Mughal disambut dengan orkestra musik dangdut.
d. Penari-penari balet itu diundang oleh Julius Caesar untuk meramaikan pertandingan. 
e. Shakespare sering menerima telepon untuk tampil di depan publik membacakan karya-karyanya.

Sumber http://www.kelasindonesia.com