Halo sobat faktakah.com, hari ini admin bakal menawarkan kalian 6 rujukan teks drama singkat & pendek. Dari sekian rujukan teks drama singkat yang ada dalam artikel ini, naskah-naskah drama tersebut diantaranya ada yang bertema naskah drama persahabatan, naskah drama komedi, naskah drama cinta, naskah drama pendidikan/anak sekolah dan lainnya. Kumpulan drama kumpulan naskah drama tersebut ada untuk 5 orang atau 6 orang.
Pengertian Teks Drama
Pengertian Drama ialah sebuah kisah yang dipentaskan di atas panggung (disebut teater) atau tidak dipentaskan di atas panggung (drama radio, telivisi, film). Drama dengan cara luas sanggup diartikan sebagai salah satu bentuk sastra yang isinya mengenai hidup & kehidupan yang dipertunjukkan dalam bentuk gerak yang partisipannya 2 atau lebih orang.
Dialog drama yaitu suatu percakapan antara 2 orang atau lebih yang ditulis dalam sebuah kertas/buku/media lain. Sedangkan dialog drama singkat yaitu suatu percakapan antara 2 orang atau lebih yang ditulis dengan singkat, padat dan terang dalam sebuah kertas/buku/media lain.
Sekarang kalau sobat udah tau apa itu definisi drama, jadi bacalah contoh drama singkat dari banyak sekali tema dibawah ini:
Nah jadi apa saja contoh obrolan drama yang ada dalam artikel ini? inilah kumpulan contoh naskah drama pendek terbaru 2018:
Dialog drama yaitu suatu percakapan antara 2 orang atau lebih yang ditulis dalam sebuah kertas/buku/media lain. Sedangkan dialog drama singkat yaitu suatu percakapan antara 2 orang atau lebih yang ditulis dengan singkat, padat dan terang dalam sebuah kertas/buku/media lain.
Sekarang kalau sobat udah tau apa itu definisi drama, jadi bacalah contoh drama singkat dari banyak sekali tema dibawah ini:
Nah jadi apa saja contoh obrolan drama yang ada dalam artikel ini? inilah kumpulan contoh naskah drama pendek terbaru 2018:
CONTOH NASKAH DRAMA 1
Judul drama : Wawasan Masa Depan
Jenis drama : Drama Ambisi Masa Depan
Jumlah pemain drama drama : 4 orang
Toni : Apabila kalian kelak diberikan alternatif untuk bekerja di sebuah perusahaan besar, tetapi gajinya rendah & bekerja di perusahaan kecil namun gajinya mahal, mana yang kalian pilih?
Linda : Kalau aku, lebih baik di perusahaan kecil namun gajinya mahal.
Norman : Aku tidak sepakat dengan Linda. Lebih baik di perusahaan besar meskipun gajinya kecil, alasannya yaitu kalau bekerja di perusahaan besar masa depan kita kan lebih terjamin kedepannya.
Toni : Kalau kau Ami? mana yang lebih kau pilih, di perusahaan kecil honor besar atau di perusahaan besar honor terjangkau?
Ami : Kalau bagi saya yang penting tersebut kan potensi kedepannya. Tidak mengapa honor terjangkau untuk sementara waktu, asalkan kedepannya lebih menjanapabilan.
Toni : Tersebut artinya kau lebih menentukan untuk bekerja di perusahaan besar & gajinya kecil daripada di perusahaan kecil yang gajinya mahal.
Ami : Iya, benar.
Norman : Kalau kau Toni? mana alternatif kamu?
Toni : Kalau pilihanku kekurangan lebih sama dengan alternatif Ami. Kita bekerja tersebut kan untuk jangka panjang. Kalaupun honor kita besar, tetapi tidak ada jenjang jabatan kan tersebut juga sebuah kerugian untuk masa depan kita?!
Norman : Iya, benar juga ya kata kamu. Yang paling penting tersebut kan jangka panjangnya.
Linda : Iya, contohnyanya alternatif yang paling sempurna & bijaksana tersebut ialah memperhitungkan jangka panjangnya. Kalaupun honor mahal, namun hanya bersifat sesaat atau jalan di daerah kan rugi juga kita.
Ami : Ok, kini kalian kan sudah tahu kekekuranganan & kelebihannya. Makanya, kelak kalau sudah bekerja pilihlah tipe pekerjaan & perusahaan yang sempurna untuk masa depan kalian.
Kawan-kawan Ami : Sip! kami sepakat dengan kamu. Sangat bijaksana berdasarkan kami.
Nah itulah contoh naskah drama singkat pekerjaan.
Nah itulah contoh naskah drama singkat pekerjaan.
CONTOH NASKAH DRAMA 2
Skenario: rujukan naskah drama 6 orang. Drama ini menceritakan sekelompok perjaka dari keluarga kaya raya yang tidak mementingkan perasaan orang lain & rutin beropini bahan ialah yang paling penting. Berikut ialah alur skenario dari drama tersebut.
1. Tema : Pengertian Kehidupan
2. Ritme :
a) Eksposisi
Brandon
Tommy
Elsa
Anna
Ivan
Helen
b) Persoalan
Brandon, Tommy, Anna & Ivan menyingkirkan Elsa begitu saja semenjak gadis tersebut menjadi miskin.
c) Komplikasi
Elsa berencana untuk bunuh diri alasannya yaitu orang tuanya gulung tikar & kawan-kawannya meninggalkan dirinya.
d) Catatan 1
Ivan & Anna menyakiti hati Elsa dengan perkataan mereka.
e) Catatan 2
Helen, abang Elsa, berbesar hati memaafkan mereka & tersebut menciptakan mereka menyadari kesalahannya.
f) Kesimpulan
Brandon, Tommy, Anna & Ivan sadar mengenai pengertian kehidupan alasannya yaitu Helen & janjkematian Elsa.
3. Karakter:
Brandon (Antagonis)
Ivan (Antagonis)
Helen (Prontagonis)
Tommy (Tritagonis)
Elsa (Tritagonis)
Anna (Tritagonis)
4. Latar
1. Tempat : Cafe & Rumah Sakit
2. Waktu : Siang Hari
Skenario (Dialog)
Brandon : Pesen yang banyak deh! Kelak saya yang bayar. Pokoknya kalian haruslah makan sampe kenyang.
Tommy : Baru gajian ya? Kok royal banget sih?
Brandon : Banyak bicara ah! Mau ditraktir nggak nih?
Anna : Ya terang mau lah! Hari ini kan giliran kau yang keluar duit.
Tidak usang kemudian Elsa tiba menghampiri meja dimana mereka duduk. Ia gres pamit dari toilet untuk mendapatkan telepon.
Anna : Elsa kenapa? Kok kecewa? Pamali loh sabtu-sabtu murung gitu!
Ivan : Iya kenapa sih, Sa? Dompetmu hilang?
Brandon & Tommy tertawa menimpali lawakan Ivan tesebut.
Elsa : Mamaku barusan telepon. Dirinya bilang papaku bangkrut. Seluruh rumah, kendaraan beroda empat & tabungan di bank ludes. (Terisak pelan) kami haruslah pindah ke daerah tinggal yang lebih kumuh. Parahnya lagi seluruh kebangkrutan ini alasannya yaitu papa terlibat permasalahan korupsi & kini dirinya menjadi buronan polisi (Menangis)
Brandon : HAH? Yang bener?!
Ivan : Berarti kau anak buronan?!
Anna : Kamu jatuh miskin sekarang, Sa?
Brandon, Ivan, Anna & Tommy memasang raut muka tegang & memandang hina terhadap Elsa yang sedang menangis.
Elsa : Aku sudah nggak punya apa-apa sekarang, namun kalian tetap mau kan temenan sama aku? Kita kan dekat semenjak lima tahun lalu.
Anna menjauhkan kursinya yang tadinya berada di dekat kursi Elsa. Ia merapat kearah Brandon yang berada disebelahnya.
Anna : Ya, kau tahu sendiri lah, Sa kita ini sekumpulan pemuda-pemuda kaya. Jadi, mana mungkin kau sanggup menuruti gaya hidup kita?
Tommy : Mending kau pulang & tengok kondisi orang tuamu, Sa.
Ivan & Brandon hanya memandang cuek kearah Elsa. Elsa pun menatap mereka dengan tatapan yang sangat kecewa.
Elsa : Kupikir persahabatan kita selama lima tahun ini berarti. Tetapi kita saya jatuh miskin, kalian menempakku begitu saja!
Brandon : Sudahlah, Sa. Pulanglah. Betul tadi apa kata Tommy. Sudah baik makananmu kubayari!
Elsa bangun berdiri dari kursinya kemudian menatap kecewa keempat kawannya. Lalu ia meninggalkan mereka & keluar dari cafe.
Ivan : Gila si Elsa, masa kita disuruh anggep dirinya mitra sih. Sementara dirinya udah melarat. Aku jadi nggak nafsu makan.
Brandon : Sama nih, ya udah minta bill aja deh!
Tiba-tiba Anna yang sudah hampir hingga ke mobilnya, berlari menghampiri Brandon & Ivan.
Anna : Guys! Barusan saya sanggup info kalo ada seorang gadis yang ciri-cirinya seakan-akan Elsa hendak lompat dari fly over!
Ivan : Serius?!
Anna : Masa kayak gini bohong? Coba cek ponsel kalian!
Brandon & Ivan menilik ponsel masing-masing & mendapatkan info yang sama dari pesan broadcast.
Brandon : Yuk, kita eksklusif ke fly over itu! Kamu bareng kita aja, Anna! Hubungi Tommy, suruh dirinya eksklusif kesana.
Anna, Ivan & Brandon masuk kedalam mobil. Brandon mengemudikan kendaraan beroda empat kearah fly over daerah dimana Elsa hendak bunuh diri. Tiba-tiba di separuh perjalanan, ponsel Ivan berbunyi & raut muka Ivan berkembang menjadi sangat tegang.
Ivan : Guys…. Kita telat. Elsa melompat dari fly over tersebut & ia tewas.
Brandon eksklusif menghentikan mobilnya. Anna menangis tersedu-sedu di jok belakang mobil.
Ivan : Kita eksklusif ke Rumah Sakit Permata Biru aja, mayat Elsa dibawa kesana.
Brandon jago nafas panjang kemudia mengemudikan mobilnya kearah rumah sakit itu.
Sesampainya disana, mereka bertiga berlari & didepan ruang mayat sudah ada bunda & Helen, abang Elsa yang duduk membisu.
Anna berlari memeluk Helen.
Anna : Kak, maafkan kami. Ini seluruh salah kami. Kalau kami kasih support ke Elsa, niscaya jadinya tidak bakal begini. Tetapi kami malah meninggalkan Elsa begitu saja ketika ia membutuhkan kami.
Helen membalas pelukan Anna & mengusap punggung Anna dengan lembut. Helen tidak sanggup menahan air matanya.
Helen : Sudahlah, kami sudah memaafkan kalian. Ini seluruh sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Aku Cuma memohon supaya kalian terus mendoakan Elsa supaya ia damai disana.
Brandon & Ivan terkesiap menatap Helen yang tidak murka terhadap mereka & malah memaafkannya.
Ivan : Kami mohon maaf sebesar-besarnya, Kak. Kami niscaya terus mendoakan Elsa.
Helen : Tidak butuh minta maaf terus menerus, Van. Elsa hanya tidak besar lengan berkuasa mendapatkan kenyataan bahwa kami seluruh jatuh miskin. Aku sangat mengerti alasannya yaitu semenjak kecil ia hidup dengan bergelimang harta.
Brandon, Ivan & Anna takjub bakal keagungan hati Helen & semenjak tersebut mereka bertekad untuk lebih menghargai orang lain & tidak menggunakan uang sebagai tolak ukur.
Itulah rujukan teks drama pendek persahabatan.
Itulah rujukan teks drama pendek persahabatan.
CONTOH NASKAH DRAMA 3
Sinpilihans: Tema kesehatan terbukti layak untuk rutin diangkat, mengingat banyak orang yang meninggal dunia dengan mengalami sakit parah. Hal ini niscaya menawarkan kita perhatian, alasannya yaitu akhir ditinggalkan orang terkasih melewati serangan penyakit. Pastinya memiliki kualitas trauma tersendiri bagi orang terdekat yang ditinggalkan.
Tema : Pendidikan
Judul : Kesehatan Sang Ibu
Pemeran :
1. Ibu
2. Fensa
3. Noftavia
4. Dokter
Naskah:
Suatu ketika ponsel Fensa bergetar di pagi hari, sebuah hal yang tidak lumrah alasannya yaitu nomor yang etrtera ialah nomor kakanya, Noftavia. Merasakan ada hal yang aneh, di pagi buta sudah menelfon padahal biasanya tidak mengecewakan mengirimkan pesan singkat. Fensa eksklusif membawa pada deringan yang pertama.
Fensa:"Halo.. Assalamu'alaikum.."
Noftavia:"Wa'alaikumsalam.. Dek, sanggup pulang ke rumah sekarang?"
Fensa:"Ada apa mbak?"
Noftavia:"Pulang sanggup pagi ini juga?"
Fensa:"Ada apa dulu, saya haruslah pergi kerja. Kalau alasan tidak masuk tidak terang sanggup dikeluarkan!"
Noftavia:"Ibu dek, bunda masuik rumah sakit. Diabetesnya nyatanya belum sembuh total. Pulang dulu, tengok ibu. Barangkali keadaanya sanggup lebih baik."
Sesaat tumpah air mata Fensa medengar sang ibu, yang merupakan pecutnya bekerja dengan giat. Saat ini terbaring di rumah sakit, ketakutan tersebut sesaat muncul. Tetapi fensa berusaha menepis dengan kuat.
Fensa:"Iya, saya pulang sekarang…!"
Telepon ditutup segera, Fensa eksklusif menymbar tas punggungnya ia masukkan sepasang baju yang gampang diraih. Membawa barang sebutuhnya, & bergegas menuju ke halte bus terdekat. Sepanjang perjalanan, air mata tak bis adibendung misalnya air bah banjir Jakarta yang turun dari wilayah Bogor. Fensa sudah tidak peduli dengan sekeliling yang terus mengamati, alasannya yaitu dalam benaknya hanya ada ibu, ibu, & ibu. Tidak ada yang lain lagi.
Sesudah tiga jam perjalanan yang melelahkan & panjang, jadinya Fensa hingga di rumah sakit di kabupaten kota kelahirannya. Ia bergegas memencet nomor kakaknya, Noftavia menanyakan ruang rawat sang ibu.
Noftavia:"Di ruang manggis, kamar no 4 ya dek. Disini ada dokter yang tetap menilik ibu.."
Fensa:"Iya kak.."
Sampailah Fensa di kamar sang ibu, di samping ranjang ada dokter & perawat serta kakanya tersayang. Sementara di ranjang pesakitan, ketika ini terbaring tubuh malaikat penyemangatnya selama ini. Kaget Fensa melihat kondisi ibunya, tetapi sang bunda bukannya tampak sakit tak berdaya. Justrus eulas senyum tersungging penuh tulus & penawar rasa khawatir.
Fensa:"Ibu wajahnya kok sanggup begini?"
Ibu:"Tidak apa-apa.."
Fensa:"Dok, bunda kok sanggup begini kenapa?"
Dokter:"Ada komplikasi yang tidak mengecewakan kompleks dari diabetes yang diderita bunda anda."
Fensa:"Apa itu?"
Dokter:"Ada komplikasi di terusan pencernaan, yakni usus & lambung. Paling para komplikasi di ginjal. Kaprikornus menciptakan bunda kita sukar membuang sampah dlaam tubuhnya mbak."
Noftavia:"Sudah 2 hari kemarin bunda tidak sanggup buang air kecil maupun besar, tidak juga sanggup keluar keringat dek.."
Dokter:"cairan yang tidak sanggup keluar, baik keringat maupun air seni karen aginjal yang terganggu. Mengakibatkan kulit bunda kita menggembung berisi cairan. Untuk sementara mengguankan infus khusus supaya sanggup kencing & berkeringat."
Fensa:"Apakah sanggup diatasi dok?"
Dokter:"Untuk sementara sanggup dengan infus ini. Tetapi selebihnya semoga diberikan fasilitas dari-Nya!"
Noftavia:"Saya tetap bimbang dok, apa penyebab komplikasi ginjal ini?"
Dokter:"Dari hasil pemeriksaan, bunda saudara contohnyanya sering mengkonsumsi minuman instan. Padahal tidak baik bagi penderita diabetes, penumpukan ini berakibat pada ginjal bunda anda."
Terkejut sudah pasti, tetapi tetap saja hanya sanggup tabah & berusaha menjalani cobaan ini dengan rutin berhusnuzdon pada-Nya. Sang dokter meninggalkan ruangan, beserta perawatanya.
Noftavia:"Tadinya ingin rawat jalan saja supaya lebih hemat, namun dokter tidak mengijinkan. Kondisi bunda tidak stabil dek, obat infus ini mahalnya luar biasa. Bunda juga tidak mau makan nasi, hanya mau makan buah. Itupun tidak seberapa jumlahnya."
Tangisan ketika ini berderai makin deras, Fensa tidak kuasa untuk tidak menahannya. Merasa bersalah, membiarkan ibunya memperkurang baik kesehatan yang sudah kekurangan baik sedari dulu oleh diabetes. Sang bunda terbukti gemar minum minuman yang manis, apalagi apabila minum minuman instan yang mudah cara membuatnya. Tetapi nasi sudah menjadi bubur, berharap ibunya sanggup bersi kukuh & melewati ini seluruh ialah jalan yang paling baik.
Fensa:"Soal anggaran kelak dipikirkan, kini agar bunda sehat dulu."
Noftavia:"Iya dek, namun mau sanggup uang darimana? Seharuslahnya kita ikutkan bunda asuransi kesehatan supaya tidak tunggang langgang begini."
Fensa:"Sudah kak, jangan disesali. Kalau sudah rezeki tidak bakal kemana, toh ini bunda kita, bunda yang baik.rutin berinfak dengan sesamanya. Pasti kita diberikan jalan.
Noftavia:"Semoga saja"
Siang ini kedua saudara saling menguatkan satu sama lain, saling berjanji ketika bunda sudah sehat mereka bakal memperhatikan hal remeh sekalipun. Tanpa terkecuali wacana minuman yang dianggap sepele.
Ibu:"Kapan hingga sa?"
Fensa:"Barusan bu.. bunda kenapa tidak mau makan? Kelak gak sanggup minum obat, kapan sembuhnya?"
Ibu:"gak apa-apa."
Fensa:"Ibu rutin saja bilang 'gak apa-apa'. Yang sakit apa bu? Perutnya sakit kalau makan?"
Pertanyaan ini hanya dijawab dengan gelengan, Fensa terus kecewa. Wajah & sekujur tubuh ibunya tampak penuh keriput. Karen akulit yang tadinya menggembung alasannya yaitu penumpukan cairan ketika ini tepah kempis & meinggalkan bekas. Bekas yang sangat menyakitkan, mencerminkan penderitaan ibunya yang tidak perbah diungkapkan terhadap kedua putrinya.
Sesudah seminggu di rumah sakit, jadinya sang bunda boleh pulang. Tetapi setelah meperbuat permohonan dengan sangat terhadap tim dokter. Sebab keterbatasan biaya, yang menciptakan memelihara di rumah sakit menjadi amat sangat berat. Keputusan yang diambil sudah bulat, bunda bakal dirawat di rumah oleh Noftavia. Sebab fensa haruslah ebkerja untuk mencari anggaran berobat sang bunda setiap bulannya. Terus hari kondisi bunda terbukti terus membaik, meskipun semenjak keluar dari rumah sakit. Sang bunda suda tidak sempat lagi berpijak di tanah dengan kedua kakinya. Kesehatan tersebut mahal harganya, sakit berat seharuslahnya tetap dijaga asupan konsumsi hariannya.
Itulah rujukan teks drama pendek kesehatan.
CONTOH NASKAH DRAMA 4
Suatu ketika disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian semester. Adi & Banu duduk sebangku, Sita & Dini duduk sebangku di depannya, sedangkan Budi duduk sendiri disamping Banu.
Mata pelajaran yang sedang di ujiankan ialah matematika, seluruh murid tampak kebingungan & kewalahan melihat soalnya.terjadi lah perbincangan antara 5 sekawan, Adi, Budi, Banu, Sita & Dini.
Dialog:
Banu: "Din, saya minta balasan soal nomor 5 & 6!"
Dini: "A & C"
Sita: "kalau soal nomor 10,11 & 15 jawabannya apa Ban?
Banu: "10 A, 11 D, nomor 15 saya belum"
Adi: "Huss, jangan kencang-kencang kelak gurunya dengar"
Sita: "soalnya susah sekali, tetap banyak yang belum saya kerjakan"
Mereka berempat saling contek-mencontek misalnya pelajar lainnya. Namun tidak dengan Budi, ia tampak rileks & mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Banu: "Bud,kamu sudah berakhir?"
Budi: "Belum, tinggal 3 soal lagi"
Banu: "Aku minta balasan nomor 15 hingga 20 Bud!"
Budi: "Tidak Bisa Ban,"
Banu: "Kenapa? Kita sahabat bud, kita haruslah kerjasama"
Dini: "Iya Bud, kita haruslah kerja sama"
Adi: "Iya, kau kan yang paling bakir disini bud"
Budi: "tapi bukan kerjasama misalnya ini kawan-kawan"
Sita: "Kenapa terbukti Bud? Hanya 5 soal saja!"
Budi: "Mencontek atau pun memberi contek ialah hal kurang baik, yang dosa nya sama. Aku tidak mau mencotek alasannya yaitu dosa, begitu pula member contek ke kalian. Aku minta maaf"
Sita: "Tapi ketika ini, sangat mendesak Bud"
Dini: "Iya Bud, bantu kami"
Budi: "tetap tidak bisa"
Adi: "yasudah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Bud, & kami urus diri kami sendiri." (marah & kesal)
Banu: "biarkan, kita lihat di buku saja"
Banu kemudian mengeluarkan buku dari kolong bangkunya dengan cara diam-diam, kemudian melihat rumus & balasan di dalamnya. Lalu Sita menanyakan hasilnya.
Sita: "Bagaimana Ban? Ada tidak?
Banu: "ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C"
Sebab bunyi Banu yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya & menghampiri mereka berempat.
Guru: "Kalian ini, mencontek terus. Keluar kalian"
Mereka berempat di aturan di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Banu: "Aku tidak menyangka bakal misalnya ini"
Dini: "Aku juga tidak menyangka, bakal dihukum"
Sita: "Seharuslahnya kita mencar ilmu ya"
Adi: "Iya, Budi benar"
Banu: "Disaat misalnya ini, gres kita menyadarinya yah!"
Sita: "Aku rugi!"
Adi,Dini&Banu: "Aku juga" bersama
Sesudah tersebut Budi keluar dari kelas & menghampiri mereka. Lalu Budi ikut berdiri hormat misalnya yang lain.
Dini: "kenapa bud? Kamu di aturan juga?"
Budi: "Tidak, saya ingin menjalani eksekusi kalian juga.
Kita sahabat kan? Aku ingin kita bersama"
Sita: "aku berharap ini menjadi pelajaran kita semua"
Dini: "dan tidak kita ulangi lagi"
Adi: "Kita sahabat sejati"
Lalu mereka seluruh menjalani eksekusi dengan penuh senyum & tawa. Persahabatan bakal mengalahkan segala kekurang baikan.
Itulah rujukan teks drama singkat persahabatan.
Itulah rujukan teks drama singkat persahabatan.
CONTOH NASKAH DRAMA 5
Judul : Patuh pada orangtua.
Tema : Sosial.
Jumlah pemain drama : Drama 3 orang.
1. Tomy
2. Lisa
3. Sinta
Dialog drama:
Tomy sedang ngobrol dengan Lisa disebuah taman yang tidak jauh dari rumah mereka. Tomy & Lisa ialah dua cukup umur yang sangat patuh pada orangtua. Tidak usang kemudian datanglah Sinta. Sinta ialah sosok cukup umur yang kekurangan memperhatikan perintah orangtua & sering melanggarnya.
Sinta : Eh.. ada apa kok kelihatannya lagi pada serius gitu?
Tomy :Eh kau Sinta.. nggak kok, Lisa kisah ke saya kalau dirinya kemarin disuruh Ibunya untuk beli barang kebutuhan dapur, namun dirinya kelupaan.
Lisa : Iya, Sinta.
Sinta : Terus? Kenapa gitu aja kok kayak jadi duduk kasus serius gitu buat kau Lisa?
Lisa : Ya iya dong, tersebut namanya kan saya nggak ngendahin perintah Bunda aku. Kan nggak baik kalau seorang anak sering nggak memperhatikan perintah orangtuanya.
Tomy : Betul tu.. haruslahnya Lisa nggak suka lupa gitu.
Sinta : Yea elah.. kalau cuman gutu aja mah saya sering. Ngapain juga urusan kecil gitu aja kalian pikir ampe segitunya.
Tomy : Kok kau misalnya tersebut sih Sinta? Ya sudah seharuslahnya dong Lisa rugi, kan tersebut nggak baik namannya. Nggak memperdulikan perintah orangtua.
Sinta : Kalau saya sih, bukan sekali-dua kali saja begituan. Lagian yang namanya nggak ingat mau gimana lagi. Masak setiap orangtua nyuruh kita haruslah dipenuhin, nggak juga kan?
Lisa : Ya haruslah dong Sinta. Yang namanya orangtua kalau udah nyuruh kita yang kita haruslah kerjakan.
Tomy : Ah.. saya sih kalau sempat yang saya kerjain, kalau nggak yang nggak.
Lisa : Tersebut nggak baik Sinta. Tersebut namanya kau anak yang tidak patuh pada perintah orangtua. Kamu haruslah sanggup mengubah sikap kamu, ntar kau jadi anak yang durhaka lagi.
Tomy : Betul kata Lisa tersebut Sinta. Kamu haruslah berubah. Jangan membiasakan diri meremehkan perintah Ibu/Ayah kamu. Nggak baik itu.
Sinta : Iya deh.. saya ngerti.
Itulah rujukan teks naskah drama keluarga.
Itulah rujukan teks naskah drama keluarga.
CONTOH NASKAH DRAMA 6
Sebuah nuansa pagi hari yang tidak mengecewakan cerah. Jenitama & Voni, dua orang siswa kelas VII sedang asyik membaca buku Biologi diperpustakaan sekolah. Pasalnya kelak siang bakal ada ulangan harian mata pelajaran tersebut. Lalu datanglah Anggira, salah satu sahabat mereka.
Anggira: "Mit, Von, rajin sekali kalian berdua!"
Jenitama: "Iya lah, kiprah kita sebagai pelajar kan terbukti haruslah belajar. Hehehe…"
Anggira: "Iya juga sih. Eh Oya kalian tahu tidak, ada siswa gres yang bakal masuk ke kelas kita hari ini."
Voni: "Oh ya, siapa namanya? Lelaki atau perempuan?"
Anggira: "Lelaki, namun saya juga belum tahu siapa namanya & misalnya apa rupanya."
[Bel sekolah berbunyi]
Jenitama: "Eh ayo masuk kelas!"
[Ketiganya memasuki ruang kelas. Bu Guru masuk bersama seorang siswa baru.]
Bu Guru: "Selamat pagi, anak-anak. Hari ini kita kedatangan mitra gres dari Sulawesi, ia bakal menjadi mitra sekelas kalian. Silakan perkenalkan dirimu, nak!"
Wantara
Wantara: "Selamat pagi, sahabatku. Nama saya Muhammad Wantara. Saya berasal dari Sulawesi."
Jenitama [berbisik pada Anggira]: "Jauh sekali ya, dari Sulawesi pindah ke Bandung!"
[Anggira hanya mengangguk petanda setuju]
Bu Guru: "Wantara, kau duduk di belakang Voni ya [menunjuk sebuah meja kosong]. Untuk sementara kau duduk sendiri dahulu alasannya yaitu jumlah siswa di kelas ini ganjil."
[Wantara segera duduk di kursi yang disediakan]
Bu Guru: "Ya baiklah, kini kita mulai pelajaran hari ini. Buka buku kalian di halaman 48…."
[Pelajaran pun dimulai]
Tiba saatnya jam istirahat. Wantara, yang belum memiliki kawan, diam saja duduk di kursinya sambil menunduk. Rupanya belum ada yang mau mendekati Wantara. Seluruh siswa di kelas tersebut tetap sungkan & hanya mau tersenyum saja padanya tanpa berani mengundang ngobrol lebih lanjut.
Voni: "Psst, Mit, Nggi, coba lihat anak gres itu, sendirian saja ya!" [berbisik pada Jenitama & Anggira ketika mereka gres kembali dari kantin]
Jenitama: "Ayo kita dekati saja." [Ketiganya menghampiri Wantara]
Anggira: "Hei, Wantara. Kenalkan, saya Anggira, ini Wantara & Jenitama [menunjuk kedua kawannya]."
[Ketiganya duduk di sekeliling Wantara]
Wantara: "Hai, salam kenal."
Voni: "Kamu kok tidak jajan ke kantin?"
Wantara: "Aku… Aku bawa bekal kuliner [pelan sekali, sambil tertunduk]."
Jenitama: "Oh begitu, rajin sekali kamu, Wan!
[Keempat siswa ini mulai terlibat obrolan ringan jadi Wantara merasa dikawani]
Saat jam pulang sekolah, Bu Guru memAnggiral Anggira & Voni yang hendak pulang ke rumah.
Bu Guru: "Anggira, Voni! Ke sini sebentar. Bunda mau menanyakan sesuatu."
[Anggira & Voni menghampiri Bu Guru]
Voni: "Ada apa, Bu?"
Bu Guru: "Itu, gimana sikap Wantara di kelas? Apakah ia sanggup membaur?"
Voni: "Dia agak pendiam, Bu.suka menunduk ketika berbicara."
Anggira: "Tadi di jam istirahat, kami berdua & Jenitama berusaha mendekatinya. Kami mengobrol tidak mengecewakan lama, ia anak yang baik kok, hanya saja ia misalnya agak kekurangan percaya diri & muram."
Bu Guru: "Hmm… begitu ya. Anak-anak, Wantara ialah salah satu korban selamat peristiwa tsunami Sulawesi banyak sekali bulan yang lalu. Kedua orang tuanya tewas terhempas ombak. Saat ini hanya tinggal ia & adik perempuannya, Annisa. Annisa tetap duduk di kelas 4 SD, di SD V kota kita ini."
Anggira: "Ya Tuhan, sungguh berat cobaan yang menimpanya…"
Bu Guru: "Iya. Untungnya, seorang pamannya tinggal di Bandung jadi ia & adiknya tinggal di sini. Mereka termasuk masyarakat prasejahtera, jadi Wantara sangatlah haruslah berhemat. Pamannya menyampaikan pada Bunda tadi pagi, ia tak sanggup memberi uang jajan yang tidak mengecewakan untuk Wantara jadi Wantara haruslah bekal nasi setiap hari supaya tidak lapar di sekolah."
Voni: "Oh layak saja tadi jam istirahat ia tidak ke kantin."
Bu Guru: "Ya sudah, Bunda cuma mau bilang begitu. Kalian berbaik-baiklah dengannya. Kawani dirinya supaya tak merasa keseian & terus berduka."
[Anggira & Voni pamit kemudian pulang]
Di rumahnya, Voni terus menerus memikirkan mitra barunya, Wantara. Akhirnya ia memperoleh sebuah ide. Diberitakannya Anggira & Jenitama melewati SMS. Keesokan harinya di jam istirahat….
Voni: "Eh, kalian membawa apa yang saya bilang kemarin, kan?"
Jenitama: "Bawa lah. Yuuuk kita dekati Wantara."
Anggira: "Wantara, bolehkah kami bertiga makan bersama kamu?"
Wantara: [kikuk & kebingungan] "Eh, eemm.. boleh saja.."
Voni, Anggira, & Jenitama mengeluarkan kuliner mereka. Ketiganya juga membawa kuliner cemilan untuk dimakan dengan cara bersama-sama, niscaya saja Wantara juga kebagian. Dengan makan bersama setiap hari, mereka berharap sanggup menciptakan Wantara lebih ceria. Sesudah makan…
Wantara: "Terima kasih, sahabatku. Kalian tidak mengecewakan baik kepadaku."
Jenitama: "Kamu ini bicara apa, sih? Kita kan kawan, masuk akal saja apabila kita saling bersikap baik."
Semenjak ketika tersebut Wantara menjadi terus besar lengan berkuasa alasannya yaitu menerima pinjaman dari sahabat barunya. Siswa-siswi lain di kelas tersebut pun banyak yang bergabung membawa bekal untuk dimakan tolong-menolong pada jam istirahat, & suasana terus terasa tidak mengecewakan menyenangkan.
Itulah contoh dialog drama pendek anak sekolah.
Kumpulan naskah drama bahasa Indonesia selanjutnya no.7-no.10 klik disini.
Itulah contoh dialog drama pendek anak sekolah.
Kumpulan naskah drama bahasa Indonesia selanjutnya no.7-no.10 klik disini.
Nah itulah artikel kumpulan naskah drama pendek bahasa Indonesia, sanat cocok untuk PR bahasa indonesia kamu, jadi silahkan copy paste contoh naskah drama singkat diatas.
Terima kasih telah membaca artikel contoh kumpulan drama dalam bentuk dialog.
Sumber http://www.faktakah.com