Tuesday, September 11, 2018

√ Perkawinan Anak Di India, Tradisi Yang Dapat Langgengkan Kekerasan S3kual

Indramayu, Jawa Barat tengah digemparkan dengan isu janjkematian seorang gadis cukup umur berusia 15 tahun yang tewas dianiaya oleh suaminya sendiri. Korban dan sang suami diketahui dinikahkan secara dini atau terlibat dalam perkawinan anak.


Setelah empat bulan menikah, korban hamil dan lalu melahirkan operasi caesar. Namun sebulan kemudian, bayi tersebut meninggal. Sekitar dua tahun semenjak janji nikah itu, korban mengalami kekerasan dalam rumah tangga.


Baca Juga: Ritual Sati, Refleksi Pengorbanan Perempuan yang Kini Dikecam di India




Kasus di atas yakni satu pola dari sekian cerita kelam perkawinan anak. Perkawinan anak termasuk bab dari kekerasan secual. Berbagai risiko mulai dari permasalah reproduksi, ekonomi, psikologis, bahkan nyawa hadir pada ancaman adanya perkawinan anak.


Pernikahan anak telah menjadi musuh bersama yang mesti tuntas tercerabut sampai ke akar-akarnya. Namun tidak halnya dengan salah satu komunitas di Gujarat, India.


Tradisi perkawinan anak di India


 Jawa Barat tengah digemparkan dengan isu janjkematian seorang gadis cukup umur berusia  √ Perkawinan Anak di India, Tradisi yang Bisa Langgengkan Kekerasan s3kual

Prosesi janji nikah anak yang banyak dikecam banyak sekali pihak (Foto/Fawzan Husain)


Perundangan India sudah melarang janji nikah anak, namun sebuah komunitas di negara bab Gujarat masih terus mengawinkan anak-anak di belum dewasa ini.


Praktik ini terjadi terutama di kalangan minoritas agama. Dan tradisi mengawinkan anak di belum dewasa masih dijalankan di kalangan suku budbahasa Rabari di daerah Kutch, negara bab Gujarat.


Fotografer Fawzan Husain mengabadikan tradisi mengawinkan anak yang masih mengakar oleh salah satu komunitas di Gujarat, India ini.


 Jawa Barat tengah digemparkan dengan isu janjkematian seorang gadis cukup umur berusia  √ Perkawinan Anak di India, Tradisi yang Bisa Langgengkan Kekerasan s3kual

Prosesi janji nikah anak yang banyak dikecam banyak sekali pihak (Foto/Fawzan Husain)


Pada sebuah program pernikahan, tampak seorang pengantin, bocah lelaki, datang dengan kendaraan beroda empat di kampung mempelai, bocah, wanita yang lebih muda lagi, di suatu pagi buta.


Tampak pula sang ayah mempelai bocah lelaki yang memersiapkan segala kebutuhan sang anak, mulai dari menemani, merias dan lain sebagainya.


 Jawa Barat tengah digemparkan dengan isu janjkematian seorang gadis cukup umur berusia  √ Perkawinan Anak di India, Tradisi yang Bisa Langgengkan Kekerasan s3kual

Prosesi janji nikah anak yang banyak dikecam banyak sekali pihak (Foto/Fawzan Husain)


“Bukti-bukti menunjukkan, perkawinan anak menciptakan bocah wanita rentan terhadap kekerasan penganiayaan dan eksploitasi,” papar sebuah laporan pemerintah India. Namun di negara bab menyerupai Rajasthan dan Gujarat, perkawinan anak sering dikaitkan dengan kasta dan suku.


Sang mempelai bocah pun didampingi oleh ayahandanya, menuju ritual pernikahan. Setelah tamat upacara pelantikan janji nikah tuntas, hidangan pun disajikan bagi para tamu.


 Jawa Barat tengah digemparkan dengan isu janjkematian seorang gadis cukup umur berusia  √ Perkawinan Anak di India, Tradisi yang Bisa Langgengkan Kekerasan s3kual

Prosesi janji nikah anak yang banyak dikecam banyak sekali pihak (Foto/Fawzan Husain)


Baca Juga: Mengenal Suku Sentinel di Pedalaman Pulau Andaman, Samudera Hindia


Sasaran pembangun berkelanjutan PBB menetapkan tahun 2030 sebagai tahun pembatalan perkawinan anak.


Pemerintah India sendiri menyampaikan mengatakan bahwa praktik perkawinan anak merupakan ‘hambatan untuk hampir setiap tujuan pembangunan: mengentaskan kemiskinan dan kelaparan; mencapai pendidikan dasar universal, mempromosikan kesetaraan gender, melindungi khidupan anak-anak, dan meningkatkan kualitas kesehatan perempuan.



Sumber https://phinemo.com