Kepala s3ki Bina GTK MI/MTs Musthofa Fahmi menuturkan bahwa tahun ini, jumlah penerima seleksi akademik PPG dalam jabatan mencapai 138.234 guru. Seleksi PPG akan dilaksanakan 20 - 25 Mei 2019.
"Untuk PPG dalam jabatan, Kemenag hanya menyediakan 6.800 kuota, terbagi dalam 6.000 guru mata pelajaran agama dan 800 guru mata pelajaran umum," ujar Fahmi dalam rapat Koordinasi Teknis Seleksi Akademik PPG Dalam Jabatan Tahun 2019 di Bogor, Rabu (15/05).
Dikatakan Fahmi, seleksi akademik PPG 2019 akan memakai sistem yang serupa dengan sistem UNBK di madrasah, adalah CBT. "Sistem ini dirasa cocok, mengingat sangat efektif ketika digunakan ketika UNBK," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag M Nur Kholis Setiawan, berpesan bahwa PPG jangan hanya sebagai upaya melegitimasi profesi guru saja. Lebih dari itu, PPG harus dijadikan sebagai piranti mengarusutamakan moderasi beragama.
"PPG harus dilaksanakan serius, sehingga melahirkan guru-guru yang moderat, sebab guru akan bersinggungan eksklusif dengan penerima didik," tutur Guru Besar UIN Sunan Kalijaga.
Menurut Sekjen, sebab PPG sebagai unsur yang mendukung pengarusutamaan moderasi beragama, maka LPTK harus menginjeksi moderasi beragama ke dalam bahan atau modul PPG.
"Moderasi beragama mutlak disebarluaskan dan diinjeksi dalam modul PPG, untuk melahirkan penerima didik yang moderat, tidak ekstrem kanan maupun kiri," sambungnya.
"Peserta didik yang moderat lahir dari guru yang moderat pula," pungkasnya.
Kegiatan yang berlangsung tiga hari, 15-17 Mei 2019, ini diikuti Kepala s3ki PTK dan Admin Simpatika Kanwil Kemenag Provinsi seluruh Indonesia.
Sumber :kemenag.go.id