Jakarta (Kemenag) - Kementerian Agama menggelar ujian final berstandar nasional untuk satuan Pendidikan Diniyah Formal (PDF). Ujian yang disebut dengan istilah Imtihan Wathani ini merupakan gelaran perdana.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Ahmad Zayadi menyampaikan bahwa ujian ini kali merupakan gelaran perdana. Ujian ini digelar untuk siswa PDF tingkat Ulya (setingkat MA/SMA).
"Imtihan Wathani tahun 2018 ini diikuti 836 santri, terdiri dari 431 santri putra dan 405 santri putri," jelas Ahmad Zayadi di Jakarta, Sabtu (10/03).
"Imtihan Wathani ini berlangsung tiga hari, 10-12 Maret 2018," sambungnya.
Menurut Zayadi, ketika ini ada 59 PDF yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, Imtihan Wathani tahun ini gres digelar di 14 satuan PDF Ulya, yaitu:
1. PDF Dayah Babussalam Aceh Utara (109 penerima didik),
2. PDF PP Al Masturiyah Sukabumi (36 penerima didik),
3. PDF PP Darussalam Ciamis (35 penerima didik),
4. PDF PP Al Mubaarok Wonosobo (90 penerima didik),
5. PDF PP APIK Kauman Kendal (49 penerima didik),
6. PDF PP Zainul Hasan Genggong Probolinggo (43 penerima didik),
7. PDF PP Nurul Qodim Probolinggo (49 penerima didik),
8. PDF PP Assalafi Al Fitrah Surabaya (240 penerima didik),
9. PDF PP Cokrokertopati Takeran Magetan (51 penerima didik),
10. PDF PP Al Mahrusiyah Lirboyo Kediri (36 penerima didik),
11. PDF PP Nurul Kholil Bangkalan (20 penerima didik),
12. PDF PP As'adiyah Sengkang Wajo (48 penerima didik),
13. PDF PP Nahdlatul Ulum Maros (27 penerima didik), dan
14. PDF PP Al Khairat Tanjung Selor Bulungan (17 penerima didik).
Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 wacana Pendidikan Keagamaan Islam mengatur bahwa PDF merupakan forum pendidikan yang diselenggarakan oleh dan berada di dalam pesantren secara terstruktur dan berjenjang pada jalur pendidikan formal, sebagai ratifikasi terhadap lulusan pesantren.
PDF setara dengan jenjang pendidikan formal lainnya. Jenjang pendidikan dasar ditempuh pada PDF Ula selama 6 (enam) tahun, dan PDF Wustha selama 3 (tiga) tahun. Jenjang pendidikan menengah ditempuh pada PDF Ulya selama 3 (tiga) tahun.
"PDF merupakan bab dari upaya peningkatan kapasitas kelembagaan dunia pesantren, di samping sebagai ikhtiar konservasi tradisi akademik tafaqquh fiddin dan pengembangan disiplin ilmu-ilmu keagamaan Islam," ujar Zayadi.
Kurikulum yang dikembangkan PDF, kata Zayadi, terdiri atas pendidikan umum sekitar 30% dari seluruh beban pelajaran yang terdiri dari Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Untuk PDF tingkat ulya ditambah dengan pelajaran Seni dan Budaya.
Sedangkan pendidikan keagamaan Islam berbasis kitab kuning (kutub al-turats) setidaknya 70% dari seluruh beban pelajaran. Sebaran mata pelajaran keagamaan Islam sampai di tingga ulya meliputi: Al-Qur’an, Tauhid, Tarikh, Hadist-Ilmu Hadits, Fiqh-Ushul Fiqh, Akhlaq-Tasawuf, Tafsir-Ilmu Tafsir, Bahasa Arab, Nahwu-Sharf, Balaghah, Ilmu Kalam, Ilmu Arudh, Ilmu Mantiq, dan Ilmu Falak yang semuanya berbasis kitab dan berbahasa Arab.
"Imtihan Wathani menjadi instrumen penjaminan mutu untuk memastikan bahwa penyelenggaraan pendidikan di PDF sanggup memenuhi sasaran pencapaian kompetensi lulusan dan barometer keberhasilan pendidikan di pesantren," tegas Zayadi.
Materi yang dujikan dalam Imtihan Wathani PDF tingkat Ulya ini meliputi Hadist-Ilmu Hadits, Fiqh-Ushul Fiqh, Tafsir-Ilmu Tafsir, Bahasa Arab, dan Nahwu-Sharf. "Keseluruhan bahan tersebut disusun memakai bahasa Arab," tuturnya.
"Bagi penerima didik yang telah menuntaskan proses pendidikan dan dinyatakan lulus ujian satuan pendidikan serta Imtihan Wathani sanggup diberi ijazah yang dijamin oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama mengenai kesederajatannya dengan pendidikan formal lainnya," tandasnya. (Dodi). (sumber : kemenag.go.id)
Sumber http://mialislamiyahkroya.blogspot.com