Monday, December 10, 2018

√ Biografi Khulafaur Rasyidin (Umar Bin Khattab)


UMAR BIN KHATTAB



Umar bin Khattab merupakan salah satu sahabat terdekat nabi Muhammad saw yang sangat pemberani, besar lengan berkuasa pendirian dan pembela nabi saw. Beliau lahir pada tahun 40 SH, di kota Mekkah. Ayah dia ialah Khattab bin Nufail bin Abdil Uzza dari suku Bani Adi, salah satu kabilah dari suku Quraisy. Sedangkan ibunya yaitu Hantamah binti Hasyim bin al Mughhiroh.

Umar bin Khattb mempunyai keahlian bergulat dan berkuda. Secara fisik, badan Umar kekar, kulinya putih kemerah-merahan dan kumisnya lebat. Seperti cowok pada masa jahiliyyah, Umar bersahabat dengan minuman keras dan perempuan. Selain itu, Umar sangat gigih membela agama nenek moyangnya. Maka saat Rasulullah saw mendakwahkan Islam, Umar merupakan seseorang yang sangat getol memusuhi Rasulullah saw. 

Pada masa awal dakwah Islam di Mekkah, bersama Abul Hakam bin Hisyam (Abu Jahal), Umar merupakan tokoh Quraisy yang sangat ditakuti oleh kaum muslimin, alasannya ialah kekejaman dan permusuhannya terhadap Islam. Umar pernah menghajar seorang budak wanita alasannya ialah budak  tersebut memeluk agama Islam. Sang budak jadinya dibeli oleh Abu Bakar Ash Shiddiq dan dibebaskan. Karena begitu berbahayanya kedua orang tersebut (Umar bin Khattab dan Abu Hakam bin Hisyam), Rasulullah saw pernah berdo’a kepada Allah biar salah satu dari keduanya masuk Islam. “Allahumma ya Allah, perkuatlah Islam dengan Abul Hakam bin Hisyam atau Umar bin Khattab”, demikian do’a nabi saw.

Do’a nabi saw terkabul dengan masuknya Umar ke dalam agama Islam. Keislaman Umar berawal dari rencananya untuk membunuh nabi saw. Dalam perjalanan Umar bertemu dengan Nuaim bin Abdullah, lalu ia menyindir Umar bin Khattab dengan mengatakan, “kalau hendak membunuh Muhammad, maka bunuhlah keluargamu dulu.”yang dimaksud ialah adiknya dan adik iparnya yaitu Fatimah dan Said bin Zaid. Umar sangat marah. Tujuan untuk membunuh nabi saw ditunda dulu lalu menuju rumah Fatimah. Sesampainya di rumah Fatimah, ia hendak menyerang Said suami Fatimah, tetapi ia mendapati Fatimah sedang membaca ayat-ayat al Qur’an. Hatinya bergetar dan lalu meminta lembaran-lembaran ayat al Qur’an dan segera mencari nabi saw untuk menyatakan masuk Islam.

Ketika Umar menyatakan niatnya itu, guru mengaji Fatimah yang berjulukan Habab segera keluar seraya berharap biar Allah menentukan Umar untuk meneguhkan kekuatan Islam sebagaimana do’a nabi saw. Ke-islaman Umar terbukti membawa kemajuan pesat bagi Islam. kaum muslimin menjadi berani terang-terangan melaksanakan shalat dan thawaf. 

Umar juga tidak takut menentang pamannya sendiri, Abu Jahal, seorang yang paling membenci Islam. Ia menemui Abu Jahal dan terang-terangan mengaku telah memeluk agama Islam, alasannya ialah ketegasannya itu, Umar menerima julukan “al Faruq” yang artinya pembeda antara yang baik dan yang buruk. Dengan ke Islaman Umar bin Khattab memepunyai imbas yang sangat besar bagi perkembangan dakwah Islam, baik saat di Mekkah maupun di Madinah.

Pengaruh Umar bin Khattab pada periode Mekkah antara lain sebagai berikut:
  • Meningkatkan semangat dan keberanian umat Islam dalam berdakwah
  • Umat Islam tidak takut menampakkan ke Islamannya di depan umum
  • Islam semakin kokoh dan kuat. Setidaknya terlindung dari gangguan kaum Quraisy


Sedangkan kiprah Umar bin Khattab pada periode Madinah antara lain sebagai berikut:
  • Tidak pernah ketinggalan dalam setiap peperangan besar, mislanya perang Badar, Uhud, Khandak, Tabuk, Hunaian dan lain-lain.
  • Berani mengutarakan pendapat kepada nabi saw, sementara sahabat yang lain tidak berani. Misalnya saat Abdullah bin Ubay tokoh munafik meninggal dunia. Anak Abdullah memohon kepada nabi saw biar mayat ayahnya dishalatkan. Nabi saw setuju, tetapi segera ditentang oleh Umar. Dengan masukan Umar ini Allah swt menurunkan wahyu Q.S at Taubah ayat 84.
  • Umar bin Khattab meminta biar nabi saw dan kaum muslimin dihentikan bermabuk-mabukkan dan minum arak. Usulan Umar itu disambut baik dengan turunya wahyu surat al Maidah ayat 90.
  • Di kota Madinah, Umar bin Khattab dipersaudarakan dengan Utban bin Malik. Seperti halnya Abu Bakar, Umar juga ikut menggarap tanah subur di Madinah. 

Ibnu Mas’ud menyatakan bahwa masuknya Umar bin Khattab ke dalam Islam merupakan pembukaan, hijranya merupakan suatu kemenangan dan kepemimpinannya ialah rahmat. Umar merupakan langsung yang tegas serta menyimpan sifat lembut dan perasa. Hatinya muda tersentuh hingga menangis terharu. Tak jarang para sahabat menyaksikan Umar menangis sesudah shalat alasannya ialah teringat dosa-dosanya pada masa jahiliyyah.

Demikian biografi Umar bin Khattab, salah satu sahabat terdekat nabi Muhammad saw dan merupakan khalifah kedua sesudah Abu Bakar Ash Shiddiq. Semoga dengan membaca  biografi Umar bin Khattab ini kita senantiasa sanggup meneladani sifat-sifat dia dalam kehidupan sehari-hari, amin.

Sumber Refrensi:


  • Kementrian Agama Republik Indonesia. 2014. Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam; Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Madrasah Aliyah X. Jakarta: kementrian Agama RI
  • MGMP Guru PAI Madrasah Aliyah. 2018. Modul Hikmah; Membina Kreatifitas dan Prestasi Sejarah Kebudayaan Islam






Sumber http://nderesmaning.blogspot.com