Wednesday, December 26, 2018

√ Kisah Lulus Cpns Dosen Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta

Lebaran identik dengan kunjungan keluarga. Kunjungan di rumah-rumah keluarga yang dituakan merupakan tradisi yang positif. Aktivitas berkunjung biasa dipakai untuk saling bertukar kabar. Kali ini saya berkunjung ke salah satu saudara. Dia gres saja diterima menjadi dosen CPNS di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dia bercerita banyak hal perihal perjuangannya mencapai titik ini. Suatu saat ia pernah mengikuti job fair dan pribadi diterima sebagai pegawai salah satu bank BUMN. Seiring berjalannya waktu, gres diketahui jikalau ia menjadi serpihan dari anak perusahaan bank tersebut, yaitu B** Insuranse. Pekerjaan pertama itu malah menciptakan ibunya menangis. Bagaimana tidak, saudara saya ini harus membayar ke perusahaan sebesar 150 ribu setiap kali mendapat nasabah. Selain itu model penggajiannya sangat ditentukan oleh sasaran nasabah yang diperoleh. Model pekerjaan yang malah mengeluarkan uang ibarat ini menciptakan budhe saya (ibu dari saudara saya) tidak rela. Bekerja itu harusnya dibayar kok malah membayar. Ini kerja apa dikerjain. Pola kerja yang tidak biasa membuatnya bekerja di bidang lain. Saudara saya rela bekerja di bank milik pemerintah tempat yang hanya mensyaratkan kualifikasi S-1. Padahal pendidikan terakhirnya S-2.
Rencana Tuhan
Alhamdulillah usahanya berpindah-pindah pekerjaan dan bekerja tidak sesuai bidangnya berakhir indah. Kini ia menjadi dosen di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sesudah mengikuti tes CPNS tahun 2019. Bahkan sekarang sudah menikah dengan seorang dokter yang juga keterima CPNS di salah satu kabupaten di Jawa Tengah.


Tes CPNS yang dimana ia lulus merupakan tes CPNS kedua yang ia ikuti. Pada tes yang pertama tidak lulus sebab nilai hasilnya hanya berada di peringkat ketiga. Satu tingkat di bawah deretan yang dibutuhkan. Padahal jikalau nilainya sedikit lebih tinggi ia dapat menjadi salah satu dari dua orang yang kala itu lulus tes CPNS.


Hikmah dari dongeng ini yakni dibutuhkan kesabaran dan kegigihan untuk memperoleh pekerjaan yang diharapkan. Kesabaran dalam menghadapi kegagalan dan mau menikmati pekerjaan lain sambil menunggu kesempatan. Selain itu dibutuhkan kegigihan untuk senantiasa mencar ilmu dalam rangka mempersiapkan diri mengikuti tes seleksi pekerjaan yang diidam-idamkan. Sabtu, 8 Juni 2019

Sumber http://rahmahuda.blogspot.com