Friday, June 30, 2017

√ Sendi : Pengertian, Struktur, Fungsi, Komponen

A. PENGERTIAN SENDI
Kerangka tubuh insan mempunyai kurang lebih 206 tulang yang dihubungkan oleh sekitar 230 sendi. Hubungan antar tulang itu disebut artikulasi. Atau dalam pengertian jelasnya, SENDI atau artikulasio yakni kawasan dimana dua tulang atau lebih saling berhubungan, Dimana di antara tulang-tulang ini sanggup terjadi pergerakan atau tidak. Sendi memperlihatkan adanya segmentasi pada rangka insan dan memperlihatkan kemungkinan variasi pergerakan diantara segmen-segmen serta kemungkinan variasi pertumbuhan.  Sebagian besar sendi kita yakni sendi synovial. Sendi juga diikat oleh ligamen untuk mencegah perpindahan sendi tulang. Sendi menghasilkan cairan synovial yang mnjadi pelumas dalam pergerakan sendi. Bidang ilmu yang khusus mempelajari hal ini disebut artrologi.
Kerangka tubuh insan mempunyai kurang lebih  √ Sendi : Pengertian, Struktur, Fungsi, Komponen
PENGERTIAN, STRUKTUR, FUNGSI DAN KOMPONEN SENDI
B. FUNGSI SENDI
Secara umum, fungsi dari sendi untuk melaksanakan gerakan pada tubuh. Untuk lebih jelasnya, mari simak poin-poin berikut:
  • Menghubungkan antara dua tulang sehingga membentuk rangka
  • Memungkinkan rangka tubuh bergerak bebas dan leluasa sesuai batas
  • Menanggung berat badan
C. STRUKTUR DAN KOMPONEN SENDI
Kapsul sendi terdiri dari suatu selaput epilog fibrosa padat, suatu lapisan dalam yang terbentuk dari jaringan penghubung berpembuluh darah banyak dan sinovium yang membentuk kantung yang melapisi keseluruhan sendi dan membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi. Sinovium tidak meluas sampai melampaui permukaan sendi, tetapi terlipat sehingga memungkinkan gerakan sendi secara penuh. Lapisan bursa diseluruh persendian membentuk sinovium. Periosreum tidak melewati kapsul.

Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi. Cairan ini normalnya bening, tidak membeku dan tidak berwarna. Jmlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi relative kecil. Sel darah putih pada cairan ini normalnya kurang dari 200 sel/ml dan terutama yakni sel-sel mononuclear. Asam hialuronidase yakni senyawa yang bertanggung jawab atas viskositas cairan synovial dan disintesis oleh sel-sel pembungkus synovial. Bagian cair dari cairan synovial diperkirakan berasal dari transudat plasma. Cairan ini juga berfungsi sebagai sumber nutrisi tulang rawan sendi.

Tulang rawan memegang tugas penting dalam membagi beban tubuh yang tersusun dari sedikt sel dan sebagian besar substansi dasar. Substansi dasar terdiri dari kalogen tipe II dan proteoglikan yang berasal dari sel-sel tulang rawan. Proteoglikan yang ditemukan dalam sendi sangat hidrofilik sehingga memungkinkan tulang rawan mendapatkan beban yang berat.
Tulang rawan sendi dan tulang-tulang pembentuk sendi biasanya terpisah selama gerakan selaput cairan ini juga tidak akan aus meskipun terlalu banyak dipakai.

Saraf-saraf otonom dan sensorik tersebar luas pada ligamen, kapsul sendi, dan sinovium. Saraf ini berfungsi untuk memperlihatkan sensitivitas pada struktur ini terhadap posisi dan pergerakan. Ujung-ujung saraf pada kapsul, ligamen, dan adventisia pembuluh darah sangat sensitive terhadap peregangan dan perputaran.
Kerangka tubuh insan mempunyai kurang lebih  √ Sendi : Pengertian, Struktur, Fungsi, Komponen
BAGIAN DAN STRUKTUR SENDI
Gambar 1 dan 2 telah ditunjukkan secara terang potongan bagiannya dan struktur letak dari sendi. Sendi ada disetiap bagian-bagian rangka yang berkesinambungan. Bisa dikatakan sendi juga termasuk bagain yang paling penting dalam proses sistem gerak manusia.

Perbedaannya ada pada pengeroposan / pengapuran tulang rawan pada sendi atau biasa disebut osteoarthritis. Hal inilah yang mengakibatkan rasa sakit pada sendi. Pengapuran sendi banyak terjadi pada orang gemuk dari pada yang bertubuh kurus maupun ideal.  Juga orang yang terlalu banyak berolah raga, serta orang yang terlalu sering jongkok, bangun maupun duduk. Gangguan sendi ini tidak sanggup dihindari lantaran bagain dari proses penuaan tubuh dan sering terjadi pada tulang belakang, lutut, tangan dan kaki.
Sendi pada tubuh insan mempunyai komponen dengan fungsinya sendiri yaitu :
  • Ligamen, jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut liat yang menghubungkan tulang biar menyatu dengan sendi dan mencegah terjadinya dislokasi sendi dan tulang dikala bergerak.
  • Kapsula Sendi, lapisan berserabut yang melapisi sendi juga berfungsi sebagi penghubung dua tulang pada sendi.
  • Tulang Rawan, jaringan tulang yang menutupi kedua ujung tulang berfungsi untuk menjaga tulang dari benturan maupun tabrakan dikala bergerak.
  • Selaput Sinovial, menjaga cairan synovial tetap pada tempatnya.
  • Cairan Sinovial, berfungsi sebagi peredam kejut (shock absorber) dan pelumas yang memungkinkan sendi untuk bergerak secara bebas dalam arah yang tepat.
Kerangka tubuh insan mempunyai kurang lebih  √ Sendi : Pengertian, Struktur, Fungsi, Komponen
KOMPONEN SENDI

D. JENIS SENDI
Sendi secara umum terbagi atas 3, tetapi dalam ketiga potongan itu, terdapat jenis lain yang termasuk kedalamnya. Berikut pembagian jenis sendi :
1. Sendi Fibrosa (sendi mati) (Synarthrosis)
Sendi Fibrosa merupakan persendian dimana permukaan tulang yang bersendi dihubungkan oleh selapis jaringan fibrosa, sehingga kemungkinan geraknya sangat sedikit. Contoh potongan sendi ini yakni Sutura yang menghubungkan tengkorak dan art. Tibio fibularis inferior.
Berdasarkan komponen penghubung antar tulang, sanggup dibedakan menjadi :
  1. Sinartrosis sinfibrosis, dihubungkan oleh serabut jaringan ikat, contohnya pada kekerabatan antar tulang tengkorak.
  2. Sinkordosis, dihubungkan tulang rawan misal, kekerabatan antara tulang rusuk dengan ruas tulang dada.
  3. Gomposis, sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk ke dalam kantong tulang . contohnya gigi yang tertanam pada alveoli tulang rahang.
2. Sendi Kartilagenosa (sendi dengan pergerakan terbatas) (Amphiarthrosis)
Sendi ini tidak mempunyai rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan kartilago. Pergerakannya cukup terbatas lantaran tulang-tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan hialin.
Sendi ini terbagi atas :
  1. Sendi Kartilaginosa primer yang merupakan suatu persendian yang tulang-tulangnya disatukan oleh suatu lempeng atau potongan rawan hyaline. Pada persendian ini tidak terdapat pergerakan yang mungkin dilakukan. Contohnya persatuan antara epifise dan diafase juga antara iga I dan manubrium sterni.
  2. Sendi Kartilaginoso sekunder yang merupakan persendian dimana tulang-tulangnya disatukan oleh suatu lempeng rawan fibrosa dan permukaan sendi ini diliputi oleh lapisan rawan hialin yang tipis. Pergerakan pada sendi ini mungkin dilakukan, tetapi tergantung pada sifat fisik rawan fibrosa. Contohnya Art. Intervertebralis juga Symphisis osis pubis.
3. Sendi Sinovial (sendi dengan pergerakan bebas) (Diarthrosis)
Sendi synovial yakni persendian yang mempunyai kemungkinan untuk banyak bergerak, lantaran pada sendi ini terdapat diskontinuitet diantara tulang-tulang yang bersendi (adanya rongga sendi). Ciri-ciri sendi ini yakni :
  • Ujung tulang bersendinya dibedakan atas caput artilacularis dan cavitas glenoidales
  • Memiliki cavum articularis yang merupakan rongga yang terdapat diantara ujung-ujung tulang
  • Rongga sendi dibatasi oleh membrane synovial yang berjalan dari permukaan sendi yang satu ke yang lainnya
  • Disebelah luar membrane synovial dilindungi oleh kapsula sendi (articularis)
  • Permukaan sendi dilimasi oleh cairan kental yaitu cairan synovial.
  • Memiliki alat-alat khusus yang membantu menyerupai discus/meniscus articularis, alas lemak, bursa mukosa, selubung synovial, dan ligamen
Terdapat enam jenis dari pembagian diartrosis, yaitu :
a. Sendi datar atau geser (gliding, atrhrodial)
Berupa pergeseran pada tulang. Dua permukaan datar dari tulang saling meluncur satu atas lainnya. Pergerakan terbatas, sedikit miring dan rotasi. contohnya karpus dan tarsus.

b. Sendi peluru (globaidea)
Dimana sebuah ujung bulat sempurna masuk di dalam sebuah rongga cawan tulang lain, yang mengizinkan gerakan ke segala arah, menyerupai bola dalam lubang berbentuk vawan, mislanya sendi panggul dan sendi bahu. Jenis sendi ini digolongkan kedalam sendi bersumbu tiga.

c. Sendi engsel (gynglysum)
Di dalam jenis ini satu permukaan lingkaran diterima oleh yang lain sedemikian rupa sehingga hanya mungkin gerakan dalam satu bidang menyerupai gerakan engsel pintu. Contohnya sendi siku, lutut, dan mata kaki.

d. Sendi berporos (trokoidea)
Hanya memungkinkan perputaran menyerupai pada gerakan kepala, dimana atlas yang berbentuk cincin berputar sekitar prosesus yang berbentu paku dari sumbu. Cntoh lain ialah gerakan radius sekitas ulna waktu pronasi (putas ke depan) dan supinasi (putar ke belakang dari lengan bawah

e. Sendi kondiloid
Mirip sendi engsel, tetapi sanggup bergerak dalam dua bidang, lateral, ke belakang dan kedepan, sehingga flexi dan ekstensi dan abduksi dan adduksi (ke samping dan ketengah) dan sedikit sirkumduksi, menyerupai pergelangan tangan tetapi bukan rotasi(perputaran).

f. Sendi pelana (sellaris)
Sendi yang timbale-balik menerima, misal sendi antara trapezium (multagulum mayus) dan tulang metacarpal pertama dari ibu jari, memperlihatkan banyak kebebasan bergerak, memungkinkan ibu jari berhadapan dengan jari-jari lainnya.
Kerangka tubuh insan mempunyai kurang lebih  √ Sendi : Pengertian, Struktur, Fungsi, Komponen
JENIS - JENIS SENDI
E. PROSES PERGERAKAN SENDI
Pergerakan sendi merupakan hasil kerja otot rangka yang menempel pada tulang yang membentuk artikulais dengan cara memperlihatkan tenaga juga saraf untuk memperlihatkan sensitivitas pada struktur anggota gerak terhadap posisi dan pergerakan. Tulang hanya berfungsi sebagai pengungkit dan sendi sebagi penumpu. Kita telah mengetahui bahwa otot menempel pada tulang dan sanggup berkontraksi. Lalu menarik tulang yang dibantu oleh sendi sehingga sanggup bergerak menyerupai kemauan kita. Saraf yang berkesinambungan dalam tubuh kita juga mengambil andil yang besar dalam pergerakan ini.

Tetapi pergerakan sendi ada batasnya, dalam banyak hal disebabkan oleh bentuk permukaan persendian, contohnya pelurusan siku dibatasi oleh prosesus olekranon dari ulna yang membentur pada humerus. Dalam hal lain, gerakan sendi dibatasi oleh simpai-simpai berpengaruh dari ligamen menyerupai dalam ligamenilio-femoral di depan sendi panggul yang membatasi pelurusan paha. Flexi dari siku dan dari tungkai di atas paha dibatasi oleh potongan lunak yang tersentuh.

Sumber http://www.ilmudasar.com