Monday, December 24, 2018

√ Tiga Alasan Shalat Di Masjid Assalam Jumoyo Salam


Masjid favorit untuk shalat Jumat di sekitar Salam ialah Masjid Assalam. Masjid yang terletak di Jl. Jogja-Semarang Km. 22 ini dikelola oleh takmir masjid Assalam dibawah koordinasi Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Desa Jumoyo. Masjid ini tergolong masjid "muda" alasannya ialah belum usang berdiri. Namun pengelolaannya sudah sangat baik.

Saya sering mengikuti shalat Jumat di Masjid Assalam. Banyak alasan kenapa aku menentukan masjid yang terletak di Desa Jumoyo, Kecamatan Salam sebagai alternatif perhentian. Alasan tersebut antara lain:

1. Khotbah Ideologis Muhammadiyah
Khatib shalat Jumat sering mengkaitkan persoalan kontekstual dengan kajian keislaman dan Kemuhammadiyahan. Masalah kontekstual yang dibahas menciptakan jamaah yang mendengarkan tidak merasa ngantuk. Semua terlihat tertarik dengan apa yang disampaikan khatib. Penjelasan ditopang dengan dalil yang meyakinkan. Saya juga sangat menyukai ceramah khatib dimana sebelum mengakhiri khotbahnya senantiasa mengutip pikiran-pikiran yang ada di Persyarikatan Muhammadiyah.


Khotbah yang aku dengar pernah dikonklusikan dengan MADM. (Apa hayo MADM itu? yang belum tahu, aku kasih tahu ya), MADM ialah kependekan dari Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah. MADM mengandung prinsip-prinsip keislaman yang menjadi salah satu harapan Muhammadiyah.

Khatib juga pernah mengaitkan persoalan kontekstual perihal puasa Ramadhan dengan status Facebook Dr. Abdul Mukti, M.Ed, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Status ringan sang sekum dengan sangat apik dikaitkan dan dijabarkan oleh khatib. Dari beberapa khatib yang aku simak, ada seorang khatib yang dalam khotbahnya terkesan sangat ideologis. Khatib muda yang aku maksud kalau tidak salah berjulukan Eko Handono.

2. Parkir Praktis dan Gratis
Bagi musafir yang bepergian memakai kendaraan roda empat atau lebih niscaya mempertimbangkan fasilitas dan ketersedian parkir. Lahan parkir yang tersedia di lingkungan Masjid Assalam tergolong luas dan mudah. Kendaraan roda dua sering parkir di belakang masjid. Sedangkan kendaraan roda empat parkir di depan masjid Assalam dan di pundak jalan sepanjang Jl. Jogja-Semarang.


Terlihat beberapa petugas parkir yang berjaga sekaligus mengarahkan kendaraan yang mengantar Jamaah Shalat Jumat. Petugas parkir yang "stand by" menciptakan jamaah nyaman dan aman. Keberadaan petugas jaga meminimalkan potensi pencurian bermodus pecah kaca. Petugas parkir sangat santun dikala mengarahkan atau memperlihatkan kode dikala kendaraan beroda empat berjalan ke luar pundak jalan.

Petugas parkir yang ada di Masjid Assalam tidak menarik uang parkir. Sikap ini patut diapresiasi dikala di luar sana banyak petugas parkir badung yang memasang tarif semaunya sendiri. Namun alasannya ialah merasa sangat terkesan dengan pelayanan parkir, aku pernah memperlihatkan "tip" untuk petugas parkir yang ada.

3. Sajian Makan Siang
Seorang takmir Masjid Assalam sebelum adzan shalat Jumat selalu memberikan beberapa hal penting. Arahan tersebut berupa permintaan untuk meragukan potensi pencurian kendaraan bermotor, penggunaan infaq masjid, dan mempersilahkan jamaah menikmati sajian makan siang yang dibagikan seusai shalat Jumat.


Menu yang disajikan cukup istimewa. Lengkap dengan makan besar, buah-buahan, dan beberapa macam minuman. Ketika aku berkunjung, buah-buahan yang tersedia ada salak dan pepaya. Makan besar berupa nasi gudeg. Jenis minuman yang tersedia cukup beragam, yaitu teh, air mineral, dan jahe.

Ujungnya, aku merekomendasikan anda untuk shalat berjamaah dan shalat Jumat di Masjid Assalam. Tempatnya bersih, khotib bekualitas, sambutan dan sajian yang membahagiakan. Semoga Masjid Assalam semakin maju.

Sumber http://rahmahuda.blogspot.com