Guru ialah sebutan bagi orang yang mengajari orang lain keahlian tertentu. Siapa saja sanggup menjadi "guru". Syaratnya ia mempunyai pengetahuan, keahlian dan imbas yang lebih terhadap orang yang diajarinya. Menurutku ketiga syarat ini mutlak adanya pada seorang guru.
Pengetahuan dan keahlian menurutku juga lebih gampang diperoleh di kurun kini ini. Tinggal buka google atau ikut pembelajaran online dari forum pendidikan, semua sanggup dikuasai. Kedua hal ini pun biasa diakui dalam bentuk sertifikat.
Namun satu yang terakhir yang tidak sanggup diwujudkan dalam bentuk sertifikat, yaitu pengaruh. Pengaruh inilah yang nantinya berimbas pada kesuksesan proses "transfer of knowledge and values". Bukti imbas lebih dari sekedar selembar akta terletak pada potensi energi yang menggerakkan siswanya.
Guru yang tak mempunyai akta pendidikan tinggi sanggup saja lebih sukses daripada yang mempunyai akta pendidikan tinggi. Karena ia mempunyai imbas yang lebih besar daripada guru yang berpendidikan tinggi.
Pengaruh menurutku lebih diartikan kepada seni menggerakkan orang lain. Diartikan seni alasannya ialah tidak ada tata cara baku untuk mempengaruhi orang lain. Hanya saja berdasarkan pengamatan saya, ada satu modal untuk meningkatkan pengaruh, yaitu antusiasme.
Pengaruh guru akan berlipat-lipat saat ia mempunyai antusiasme. Antusias dalam berhadapan dengan siswanya. Antusias untuk senantiasa belajar. Antusias untuk melaksanakan apa saja biar siswanya paham dan terampil terhadap bahan yang sedang diajarkan. Itulah antusiasme yang ternyata dilandasi juga pada satu energi potensial yaitu "semangat".
19 Februari 2019 Sumber http://rahmahuda.blogspot.com
Pengetahuan dan keahlian menurutku juga lebih gampang diperoleh di kurun kini ini. Tinggal buka google atau ikut pembelajaran online dari forum pendidikan, semua sanggup dikuasai. Kedua hal ini pun biasa diakui dalam bentuk sertifikat.
Namun satu yang terakhir yang tidak sanggup diwujudkan dalam bentuk sertifikat, yaitu pengaruh. Pengaruh inilah yang nantinya berimbas pada kesuksesan proses "transfer of knowledge and values". Bukti imbas lebih dari sekedar selembar akta terletak pada potensi energi yang menggerakkan siswanya.
Guru yang tak mempunyai akta pendidikan tinggi sanggup saja lebih sukses daripada yang mempunyai akta pendidikan tinggi. Karena ia mempunyai imbas yang lebih besar daripada guru yang berpendidikan tinggi.
Pengaruh menurutku lebih diartikan kepada seni menggerakkan orang lain. Diartikan seni alasannya ialah tidak ada tata cara baku untuk mempengaruhi orang lain. Hanya saja berdasarkan pengamatan saya, ada satu modal untuk meningkatkan pengaruh, yaitu antusiasme.
Pengaruh guru akan berlipat-lipat saat ia mempunyai antusiasme. Antusias dalam berhadapan dengan siswanya. Antusias untuk senantiasa belajar. Antusias untuk melaksanakan apa saja biar siswanya paham dan terampil terhadap bahan yang sedang diajarkan. Itulah antusiasme yang ternyata dilandasi juga pada satu energi potensial yaitu "semangat".
19 Februari 2019 Sumber http://rahmahuda.blogspot.com