"Kudu tata-tata mas" begitu pesan dari seorang guru senior. Kalimat ini kudengar ketika bercakap-cakap dengan dia sembari menunggu antrian panjang di Bank Jateng. Kalimat itu muncul begitu saja.
Saya tidak paham. Kutanyakan padanya. "Tata-tata pripun, pak?" Beliau menjelaskan bahwa sudah saatnya mempersiapkan diri untuk dikader menjadi ini-itu. Ini-itu sengaja saya kaburkan dalam rangka menjaga amanah dari beliau.
Ya, memang, hidup ini hakikatnya juga "tata-tata". Memperisiapkan diri pada kehidupan yang lebih kekal. Makara masuk akal saja jikalau selama hidup isinya mempersiapkan diri.
Persiapan diri ini pun hendaknya dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Diukur dengan perencanaan dan penilaian secara berkala. Lha, inilah yang sulit.
Kesulitan untuk selalu konsisten dalam merencanakan, melakukan dan meevaluasi. Konsistensi selalu berkaitan dengan kedisiplinan. Makara ada rumus umum yakni disiplin, konsisten, dan selalu mawas diri.
Modal kepercayaan menurutku sudah ada. Bagaimana tidak, jarang ada senior yang memperlihatkan pesan yang tersirat ibarat ini. Walau tidak ada jaminan bagi saya nantinya akan jadi apa suatu ketika nanti. Namun dia mengingatkan kepada saya semoga selalu "tata-tata" semoga tetap relevan dengan perkembangan zaman nanti.
Bank Jateng, 7 Januari 2019. Dua hari kemudian saya tahu jikalau senior saya ini dipanggil kantor untuk mempersiapkan masa pensiun.
Sumber http://rahmahuda.blogspot.com