Thursday, February 28, 2019

√ Laba Ppg Melalui Daring


Menurut ratifikasi seorang asesor yang sedang memonitoring dan mengevaluasi aktivitas PPG di Universitas Ahmad Dahlan, aktivitas PPG Dalam Jabatan awalnya akan dilaksanakan selama 6 bulan penuh tatap muka di LPTK. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu PPG Dalam Jabatan dilaksanakan selama lima bulan saja. Lima bulan itupun tidak sepenuhnya tatap muka. Kegiatan tatap muka hanya berlangsung selama dua bulan terakhir, yaitu pada aktivitas lokakarya dan PPL. Tiga bulan pertama penyelenggaraan aktivitas PPG dilakukan melalui daring (online).


Pemendekan waktu lamanya PPG mempertimbangkan faktor semoga guru tidak terlalu usang meninggalkan siswa-siswinya di sekolah. Pemerintah tidak dapat menyediakan pengajar pengganti kepada semua akseptor PPG Dalam Jabatan. Alasannya lebih pada tidak tersedianya anggaran untuk membiayai guru pengganti. Selain itu dirasa kurang pas apabila pemerintah merekrut guru hanya untuk mengajar selama tiga bulan. Selain itu pengajar pengganti ini berpotensi untuk menuntut lebih.

Kebijakan pengurangan waktu lamanya tatap muka ini ternyata menjadikan pesan yang tersirat yang positif bagi guru itu sendiri. Pengurangan inilah yang melahirkan kebijakan pembelajaran secara daring. Dimana daring dilaksanakan melalui jaringan internet. Sehingga guru mau tidak mau dipaksa bersentuhan dengan teknologi informasi.

Guru yang berhasil lulus dari jadwal PPG Dalam Jabatan mempunyai nilai tawar yang lebih tinggi. Guru yang lulus tentu telah berinteraksi dengan teknologi informasi. Oleh karenanya, guru yang telah mengikuti aktivitas PPG Dalam Jabatan merupakan guru telah melek IT.

Guru yang melek IT ini juga telah melaksanakan aktivitas literasi digital. Literasi digital merupakan salah satu bentuk aktivitas literasi yang dicanangkan pemerintah melalui Gerakan Literasi Nasional. Bisa dikatakan bahwa PPG Dalam Jabatan memperlihatkan bantuan positif terhadap suksesnya penyelenggaraan gerakan literasi di dunia pendidikan.

Program PPG Dalam Jabatan menjadikan dampak positif dimana guru bersedia secara sukarela untuk berguru teknologi informasi. Sukarela berguru IT alasannya ialah didorong impian untuk lulus PPG. Kelulusan PPG Dalam Jabatan menjadi kunci untuk mendapat akta pendidik sebagai syarat memperoleh sumbangan profesi guru. Kelulusan pembelajaran daring pada aktivitas PPG Dalam Jabatan menjadi balasan atas kritik dimana guru masa sekarang banyak yang tidak menguasai teknologi informasi.

Sumber http://rahmahuda.blogspot.com