Wednesday, February 13, 2019

Pengalaman Mati Suri Dan Pandangan Mati Suri Berdasarkan Islam

- Cerita Mati Suri Menurut Pandangan Islam. Mati suri yakni suatu fenomena yang tidak asing lagi ditelinga kita. Mati suri yakni di mana kejadian orang yang telah mati akan hidup kembali. Hal asing tersebut memanglah di luar budi kita juga sebagai manusia, nyaris tak bisa diakui dengan cara apa barangkali orang yang telah divonis mati bakal hidup lagi.

Sudah banyak yang terbukti orang mati suri itu benar-benar ada berdasarkan cerita faktual mereka, sudah banyak pengalaman-pengalaman mati suri yang sudah dicoba seorang insan yang beruntung sanggup dihidupkan kembali. Macam Mana islam menyikapi kejadian Mati Suri? Berikut ini klarifikasi selengkapnya berkaitan Mati Suri dalam Pandangan Islam. 

Cerita Mati Suri Menurut Pandangan Islam Pengalaman Mati Suri dan Pandangan Mati Suri Menurut islam
ilustrasi mati suri

Kisah Mati Suri dan Pandangan Mati Suri berdasarkan Islam

Agama Islam bisa memaparkan fenomena Mati Suri ini dengan cara rasional. Biar lebih mendalami makna dari Mati Suri, haruslah sanggup dipahami lebih-lebih dulu menyangkut makna kehidupan dan kematian dalam rencana Islam.

Dalam suatu Hadits Qudsi, kematian didefinisikan sebagai pintu yang menghubungkan antara dunia dan akhirat. Tiap-tiap orang tentu mati dan tiap-tiap orang tentu melintasi pintu kematian tersebut. Sedangkan kehidupan yakni bergabungnya antara roh dan tubuh atau jasad.

"Ketika ada orang yang jelang pintu kematian, sehingga pintu sanggup terbuka maka bisa terlihat alam transisi, yang dinamakan alam barzakh atau alam kubur," terang DR. H. Asep Usman Ismail, MA, Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta, dikutip dari DetikHealth.

Pernyatan Orang Yang Sempat Mati Suri

Asep yaitu orang yang sempat mengalami cerita faktual Mati Suri di kawasan Jawa tengah. Jelasnya orang yang Mati Suri tidaklah dinamakan mati. Lantaran dalam kejadiannya, beliau tidaklah melintasi pintu tersebut, melainkan cuma menyaksikan cahaya yang terbuka dari alam kubur.

Ada beberapa orang yang beliau kenal yang telah usang meninggal yaitu nenek dan kakaknya melihat dirinya beserta cahaya yang sangat menyilaukan, orang yang beliau kenal tersebut menyuruh asep lebih baik pulang saja dari pada ikut kami ke alam lain.

Sesaat Asep melangkah kakinya untuk mundur beliau tersadar dalam kematian di rumah sakit dengan jantung yang masih berdetak dan nafas menggebu-gebu. Nah dialah orang yang beruntung menjadi kesaksian mati suri yang bergotong-royong di dunia ini.

Prinsipnya, mati suri nyaris sama dengan tidur, yakni dikala satu ujung tali roh masihlah terikat di tubuh atau jasad. Asep menuturkan, dalam wangsit Islam roh diibaratkan mirip tali yang memiliki dua ujung dan terikat terhadap badan. Dalam keadaan sadar, berarti ke-2 ujung tali roh sedang terikat terhadap badan.

Tetapi kepada waktu tidur, salah satu ujung tali roh terlepas dari tubuh maka memungkinkannya melayang-layang atau tidak jarang dinamakan dengan mimpi.

Mati Suri Dalam Al-Quran

"Pada dikala mati suri, di dalam Al Qur'an dijelaskan bahwa salah satu ujung tali roh terlepas tetapi dirinya tetap hidup karena ujung lainnya masihlah terikat dan itu yang membuatnya sanggup kembali hidup lagi. Nyaris sama bersama orang tidur," lanjut Asep, yang serta menjabat yang merupakan Dewan Pakar Pusat Studi Al Qur'an.

Lantaran ikatan roh dan tubuh terlepas sebahagian, sehingga orang yang mati suri sanggup mencicipi pengalaman mirip berada di dunia lain, terbang bebas, menyaksikanterowongan, yang tak lain yaitu jelang pintu kematian.

Roh tak terikat bahan menjadi bisa berpindah kemana saja. Roh bersifat fleksibel, metafisik. Jika ke-2 ikatan roh terlepas dari badan, sehingga orang tersebut gres dinyatakan wafat. Ini seluruh sanggup dijelaskan dengan cara ma'qul (rasional) dalam Islam.

Demikianlah klarifikasi singkat berkaitan Mati Suri Menurut Pandangan Islam. Mudah-mudahan artikel ini bisa berkhasiat dan jadi renungan kita yang merupakan umat Islam. Kematian itu tentu mendatang. Cuma saja kita tak tahu kapan dan di mana kematian bakal menjemput. Untuk itu perbanyaklah amalan dan ibadah untuk modal kita diwaktu dikala itu tiba nantinya.

Baca Juga :

Sumber http://www.faktakah.com