Thursday, March 7, 2019

√ Sukses Menjual Nasi Goreng

Nasi goreng (pexels)
Orang sukses niscaya menghargai waktu. Waktu dipakai sebaik-baiknya biar tidak terbuang begitu saja. Jadilah benar sebuah pernyataan  bahwa kesuksesan seseorang dibayar memakai kecerdasan dalam pengelolaan waktu. Orang sukses selalu konsisten dan disiplin. Konsisten dalam mewujudkan tujuan. Disiplin memakai waktu untuk berbuat sesuai dengan tahapan-tahapan pencapaian tujuan.

Konsistensi dan kedisiplinan dalam  memakai waktu secara efektif dan efisien tentu butuh perjuangan. Perjuangan untuk melawan godaan yang membuatnya melenceng dari tujuan awal. Perjuangan ini lah yang menguatkan pernyataan "tidak ada makan siang gratis" untuk sebuah kesuksesan.


Saya mempunyai seorang saudara yang sangat disiplin dan konsisten dalam memakai waktu. Saudara dari istri aku ini berprofesi sebagai seorang penjual nasi goreng. Ia berjualan di pinggir jalan dengan menyewa sebuah tanah kosong.

Usaha ini dulunya benar-benar dimulai dari nol. Namun alasannya ialah kegigihannya, kini ia telah sukses (saya perkirakan akan bertambah sukses di kemudian hari). Keberhasilan dalam menyekolahkan ketiga anaknya di sekolah-sekolah yang unggul menjadi salah satu kesuksesan yang diraihnya. Kepemilikan kendaraan beroda empat dan beberapa motor juga sanggup mencerminkan pendapatan yang lebih dari sekedar penjual nasi goreng di kawasan lain.

Tidak bijak juga jikalau melihat kesuksesan hanya dari hasilnya. Karena keberhasilan pastilah yang enak-enak saja. Harus dipahami bahwa dibalik hasil berupa kesuksesan niscaya ada proses yang penuh dengan perjuangan. Kita sanggup analisis salah satu proses dari pemanfaatan waktu, konsistensi dan kedisiplinan pada sebuah target.


Saudara aku ini mempunyai sasaran harian bahwa dalam satu hari harus menjual nasi goreng sebanyak 10 kg beras. Untuk mencapai sasaran itu, saudara aku setiap harinya membuka warung nasi goreng dari jam 08.00 WIB hingga jam 22.00 WIB. Empat belas jam nonstop tanpa ada jeda tutup warung untuk istirahat ataupun tidur siang.

Kegigihannya dalam memanfaatkan waktu secara total untuk membuatkan bisnis menyerupai ini yang patut kita contoh. Kita hendaknya memakai waktu yang telah dianugerahkan Tuhan dengan sebaik-baiknya. Waktu tidak dipakai untuk bermalas-malasan atau melaksanakan hal-hal yang negatif. Sehingga pertanyaan penutupnya ialah "kita mau menjadi seorang yang sukses atau tidak?" Kalau mau, hargai waktumu.

Sabtu, 27 Oktober 2018

Sumber http://rahmahuda.blogspot.com