Tuesday, April 30, 2019

√ Mengantuk Saat Mendengar Lantunan Ayat Al-Quran

Ahad kali ini saya sekeluarga menerima permintaan dari bulik Yati. Undangan untuk mengikuti acara khataman Al-Quran. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai wujud kesyukuran lantaran Bulik gres saja membeli tanah di samping bengkel miliknya.

Aku merasa ini kali pertama mengikuti acara khataman. Secara teknis pelaksanaan, khataman ini dilakukan dengan membagi jumlah surat dengan jumlah ibu-ibu yang ada. Setiap ibu yang ikut acara ini menerima jatah membaca Al-Quran yang panjangnya satu sama lain. Jadi, setiap ibu yang membaca Al-Quran akan berakhir di waktu yang sama. Di waktu yang sama itu, sekelompok ibu ini sudah menuntaskan pembacaan seluruh isi Al-Quran.

Mengantuk
Aku belum ada lima menit duduk mendengarkan bacaan Al-Quran yang dibaca ibu-ibu ini sudah merasa sangat mengantuk. Badan terasa capek. Pengen rasanya merebahkan badan. Memejamkan mata.


Aku ingin tidur menyerupai Rafi. Yang tidurnya pulas. Serasa tidak ada yang mengganggu walau lantunan Al-Quran terdengar cukup keras. Juga tidak terganggu lantaran perasaan aib untuk tidur di tengah-tengah sekelompok orang yang sedang mengaji

Banyak orang yang melihat gejala jikalau saya mengantuk. Hal itu semakin terperinci saat saya semakin sering menguap. Semakin lemas saja tubuh ini.

Seseorang membisikiku jikalau saya mengantuk lantaran banyak setan yang hinggap di dalam diriku. Setan ini yang menarik hati diri menjadi terkantuk-kantuk. Aku tidak sanggup mendapatkan pernyataan ini begitu saja. Karena aliran kecerdikan rasionalku menolak keras keberadaan setan yang menyebabkan mengantuk.

Aku refleksikan keadaan ini dengan kejadian-kejadian sebelumnya. Kutarik garis kejadian hari kemarin hingga hari ini. Apakah ada alasannya yaitu lain selain "setan" itu. Saya merasa kasihan pada diri ini jikalau setan selalu menjadi kambing hitam. Padahal keadaan kita seringkali ditentukan oleh apa yang kita lakukan di masa lalu.

Sekali lagi saya mencoba merefleksikan alasannya yaitu keadaan mengantuk saat khataman ini terjadi. Ketika memikirkan kejadian hari kemarin, saya teringat jikalau tadi malam tidur larut sekali. Baru pukul 02.30 tadi saya tidur. Aku otomatis gres tidur selama beberapa jam saja. Alasan mengantuk lantaran begadang menurutku menjadi alasan yang sempurna mengapa kini saya sangat mengantuk.

Menurutku alasan begadang ini menjadi alasannya yaitu yang paling rasional daripada pernyataan mengantuk lantaran ada banyak setan yang ada di tubuh ku. Wajar dong jikalau hari ini saat khataman mengantuk. Kan tadi malam begadang. Inilah pengalaman ku di Ahad kali ini.

Rizcha Motor Sawitan, 8 April 2018

Sumber http://rahmahuda.blogspot.com