Friday, April 12, 2019

√ Meragukan Simbol Atau Tanda


Manusia juga disebut sebagai homo simbolicum. Secara sederhana sanggup diartikan bahwa insan ialah makhluk simbol. Yaitu orang-orang yang menyukai simbol, tanda, ciri atau identitas. Saking sukanya dengan simbol, insan terjebak pada simbol itu sendiri.

Jebakan yang paling fatal yaitu menyebabkan simbol sebagai tujuan. Melupakan makna terdalam dari apa yang disimbolkan. Kebanggaan pada simbol melenakan diri untuk mencari tahu apa yang sebetulnya yang ada di dalam simbol ini. Padahal saat menggunakan simbol, belum tentu kita hingga ke tujuan yang sebenarnya.

Contoh pada kehidupan berorganisasi, gampang sekali ditemukan orang-orang yang suka menggunakan simbol-simbol organisasi. Simbol itu dipakai untuk membenarkan segala tindak tanduknya. Bahkan dengan bersembunyi di balik simbol itu mengintimidasi orang lain. Padahal secara ideologi organisasi tindakan intimidasi tidak dibenarkan. Inilah pola bila hanya menyukai simbol organisasi tapi tidak menghayati ideologi di baliknya.

Ada juga perumpaan yang gampang dipahami. Misalnya ada seseorang yang menetapkan tujuan menuju ke Jakarta. Ketika turun di jalan, ia melihat tanda atau simbol. "Ke Jakarta 140 km". Ia membaca tanda ini. Ia merasa sudah hingga ke tujuannya, yaitu Jakarta. Padahal ia belum hingga di Jakarta. Ia menganggap bahwa simbol dan tanda ini menawarkan kota Jakarta. Padahal ia tidak beranjak kemana-mana. Hal ini disebabkan lantaran ia tidak bisa memahami simbol atau tanda.

Simpulannya, setiap orang harus mengaktifkan otaknya. Berpikir mencari makna atas tanda atau simbol yang ditemui. Agar tidak terjebak pada simbol dan melupakan makna sebenarnya. Berpikir spekulatif dan mengkonfirmasi hasil berpikir dengan teori atau pengetahuan yang ada menjadi kunci supaya tidak terjerumus pada jebakan simbol.

Nb: Hhhha bila difoto ini, jangan maknai kacamata sebagai penanda/ simbol kegantengan

Sumber http://rahmahuda.blogspot.com