Tuesday, April 9, 2019

√ Nilai Perilaku Di Balik Investasi Produktif Veteran Hima Pgsd Unnes


Alhamdulillah bahagia sekali masih diberi kesempatan oleh Allah SWT berkumpul dengan teman-teman Veteran Hima PGSD Unnes. Veteran Hima PGSD yaitu nama perkumpulan yang berisi mantan pengurus himpunan mahasiswa PGSD periode 2011 dan 2012. Nama veteran terinspirasi dari sebutan untuk para prajurit yang berhasil selamat dan sukses dalam medan peperangan.

Momen berkumpulnya kembali para alumni Hima PGSD ini kini lebih sering memakai lembaga ijab kabul anggota veteran. Maklumlah, kami selepas lulus dari PGSD Unnes sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Ada yang menjadi guru, wartawan di ibukota, perangkat desa, mahasiswa pascasarjana, dsb. Pekerjaan yang ditekuni semua anggota veteran Hima tidak sembarang. Semuanya menghasilkan penghasilan yang tinggi.

Saya juga bersyukur atas kesuksesan teman-teman. Apalagi teman-teman yang bisa menginvestasikan sebagian penghasilannya dalam bentuk aset produktif. Ada sahabat veteran yang menginvestasikan dalam bentuk kendaraan beroda empat rental. Ia berhasil membeli satu buah kendaraan beroda empat keluaran baru. Mobil buatan brand ternama ini disewakan ke khalayak ramai.

Ada juga sahabat veteran yang menginvestasikan penghasilannya dalam bentuk binatang ternak. Ia beternak burung Lovebird dan membesarkan sapi. Kini dia mempunyai puluhan ekor Lovebird yang sudah produk. Jangan ditanya lagi berapa harga seekor Lovebird jenis batmat atau violet. Praktis saja menjualnya dengan harga 1,5 juta.

Investasi lain berbentuk binatang sapi. Ia mempunyai dua ekor sapi jenis silangan simetal. Sapi ini berukuran lebih besar daripada sapi lokal. Harganya juga fantastis. Kemarin gres saja menjual dengan harga 40 juta per ekor.

Sahabat yang satu ini jikalau dihitung-hitung mempunyai aset investasi senilai 100 juta. Hitungan aset ini dinilai dari dua ekor sapi dan puluhan burung Lovebird. Pertanyaannya, dari mana modal ini berasal? Ternyata dari tabungan yang dia kumpulkan dari profesinya sebagai guru wiyata bakti. Dan penghasilan yang lain berasal dari ketekunannya dalam mengajar bimbingan belajar. Tarif mengajar bimbelnya bermacam-macam. Mulai dari 30 ribu hingga 90 ribu sekali mengajar. Jam mengajarnya pun hanya dua jam tiap pertemuan.

Keberhasilan dalam mengalokasikan sebagian penghasilannya dalam bentuk investasi produktif dipengaruhi oleh  kebulatan tekad, ketekunan dalam bekerja, konsistensi dalam bertindak. Dan yang paling penting mereka mengurangi konsumsi sembari meningkatkan produksi. Produktivitas memenangkan ego konsumtif.

Nb: goresan pena ini berusaha mengungkap perilaku dan etos kerja. Bukan berfokus pada hal-hal yang bersifat materialistik. Perkara materialistik pada goresan pena di atas sifatnya hanya pengantar untuk mengatakan bahwa ada sikap-sikap tertentu yang menimbulkan seseorang lebih berhasil daripada yang lain.

Suruh, Kabupaten Semarang, 2 September 2018.
Sumber http://rahmahuda.blogspot.com