Ahad (17/06) kami bersilaturahmi ke rumah Om Sarju dan Bulik Tutik. Om Sarju berprofesi sebagai kepala SD negeri di Imogiri. Sedangkan Bulik Tutik masih aktif sebagai pengawas SD dan Taman Kanak-kanak di Kecamatan Bantul. Hubungan kami sangat dekat. Mengingat Bulik Tutik yakni adik kandung dari Ayah saya.
Ketika saya dan keluarga kecilku masuk ke rumah om dan bulik. Kami disuguhi sebuah x-banner yang memuat foto bulik dan aktivitas unggulan pengalaman terbaik (best practise) sebagai pengawas. Motto yang terpampang di x-banner sangat membuatku terkesan. Tertulis "menjadi pengawas bermartabat, bermanfaat dan berkemajuan".
Kata berkemajuan ini bagiku bermakna sangat ideologis. Pemililihan kata ini mungkin disebabkan lantaran bulik yakni ketua majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Aisyiyah Kab. Bantul. Sepak terjangnya sebagai penggerak Aisyiyah berbuah SD Unggulan Aisyiyah Bantul dan Sekolah Menengah Pertama Unggulan Aisyiyah Bantul. Sekolah ini menerima dogma yang sangat tinggi dari masyarakat. Putra dari artis Soimah pun sekolah di SDU Aisyiyah Bantul. Selain aktif di persyarikatan, bulik juga aktif sebagai pengurus PGRI Provinsi DIY.
Aku awalnya menerka bahwa x-banner ini dipakai ketika simposium Hari Guru Nasional tahun lalu. Namun sesudah dikonfirmasi, x-banner ini tidak dipakai untuk itu. Ini yakni x-banner bersejarah yang membawa bulik menjadi juara pertama dalam ajang pengawas berprestasi tingkat provinsi Daerah spesial Yogyakarta tahun 2018. Bulik kini sedang mempersiapkan materi presentasi dan portofolio untuk maju dalam pemilihan pengawas berprestasi tingkat nasional yang akan diselenggarakan bulan depan.
Makanya, keheranan saya terpecahkan ketika melihat buku, kertas tebal yang dijilid menyerupai skripsi dan "compact disk" berjejer rapi di atas meja. Karya buku terbitan Yudhistira sekitar 9 seri berjajar rapi. Ada juga buku berjudul "Supervisi Akademik", buku antologi puisi, buku pengayaan IPA yang membahas ihwal tumbuhan, dsb. Sedangkan Compact Disc (Keping CD) yang berjumlah puluhan bangun rapi disamping buku. CD ini kebanyakan berisi laporan supervisi, yang membahas mulai dari perkembangan sekolah binaan hingga sejarah pendirian sekolah dasar unggul.
Saya rasa semua ini dibentuk dengan sangat serius lantaran melibatkan tenaga jago di bidangnya. Misalnya dalam pembuatan x-banner yang akan dipakai di tingkat nasional nanti berbeda dengan x-banner yang dipakai di tingkat provinsi. X-banner di tingkat provinsi akan direvisi oleh tim jago desain. Saya rasa tim jago ini yakni jago dalam bidang keilmuan desain komunikasi visual.
Tidak ada alasan tidak berprestasi lantaran sibuk. Bulik selain aktif di banyak sekali organisasi, hingga ketika ini dia masih memperlihatkan pelengkap pelajaran bagi siswa-siswi SD yang les di rumahnya. Ini menjadi keunggulan tersendiri, seolah Bulik ingin selalu mengasah keahliannya dalam mengajar semoga sanggup memperlihatkan solusi bagi guru yang kesulitan dalam memberikan pembelajaran. Menurut irit saya, ini cara yang sempurna untuk menjaga marwah sebagai pengawas sekolah. Karena ada juga pengawas yang sudah lupa cara mengajar dan perkembangan materi SD sehingga gagap ketika ditanya oleh guru di sekolah binaannya.
Semoga prestasi bulik sanggup menginspirasi saya dan rekan-rekan guru yang lain. Peluang naik pangkat hingga lebih dari golongan 4a yakni hal yang memungkinkan. Karena bulik saya ini berawal dari SPG sanggup hingga golongan 4b yang kini sedang menanti turunnya SK golongan 4c dari Kemdikbud (PAK 4c nya sudah turun, tinggal SKnya). Merasakan pendidikan tinggi hingga master pun memungkinkan. Karena bulik saya yang hanya dibekali selembar ijazah SPG dari kakek, kini berhasil meraih ijazah master pendidikan bidang administrasi pendidikan dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Tak lupa, kami doakan semoga Bulik berhasil membawa pulang piala juara 1 pengawas berprestasi tingkat nasional tahun 2018!
Aamiin.