Saturday, May 25, 2019

√ Anak Menangis Dan Saya Merasakannya

Waktu Ahad sore biasanya dihabiskan untuk berkumpul bersama keluarga. Waktu di penghujung hari libur menyerupai ini biasanya dihabiskan untuk aktivitas bersama, menyerupai makan malam di luar atau di rumah pun jadi. Yang penting makan enak.

Ahad kali ini (11/2/2018) saya dan keluarga kecilku mempunyai pengalaman yang berbeda dari biasanya. Perbedaan ini terletak pada pengalaman makan malam di suatu restoran di Borobudur. Memang tidak biasanya kami memutuskan untuk makan malam di resto. Biasanya resto tidak menjadi pilihan alasannya pertimbangan harga yang "spesial" berbeda dengan warung-warung di pinggir jalan.

Menu Istimewa di resto ini ialah nasi goreng. Sehingga istriku memesan nasi goreng spesial. Sedangkan saya memesan mie goreng. Sambil menunggu pesanan datang, kami bergantian "momong" Rafi. Rafi terlihat bahagia dan menikmati suasana resto ini.

Akhirnya sesudah menunggu cukup lama, pesanan kami tiba juga. Biasa, kami pribadi saling bertukar sajian untuk mengicipi makanan yang sengaja dipesan dengan jenis yang berbeda. Namun, belum hingga suapan yang kesepuluh tragedi luar biasa terjadi.

Tiba-tiba Rafi menangis. Menangis sambil berteriak. Tangisan ini menciptakan semua orang memperhatikan meja kawasan kami makan. Ada juga yang membisiki jika anak saya menangis alasannya ada makhlus dari alam lain yang mengganggu. Namun, saya tidak percaya dengan hal-hal menyerupai itu. Apalagi hal-hal yang berbau gaib dan jauh dari logika rasional.

Ternyata Rafi merasa ngantuk. Istriku berusaha sekuat tenaga untuk memberinya air susu ibu. Namun tetap saja menolak. Pada dikala itu juga saya ingat, jika Rafi mempunyai kebiasaan sebelum tidur. Yaitu "ngolet" sambil "ngglinding" di atas kawasan tidur. Ini yang tidak dapat dilakukan di resto ini.

Akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Makanan yang gres saja terhidang berakhir dengan dibungkus. Sesampainya di rumah tidak hingga lima menit dan sesudah ngglundung beberapa kali, Rafi pribadi terbaring pulas.

Hikmah

Makanan seenak apapun, semahal apapun, jika anakmu nangis terus, karenanya tidak enak. Kaprikornus betul, ketika anak menderita, secara otomatis orang renta juga akan mencicipi penderitaan yang sama. Hmm, apa ini yang namanya ikatan batin? Bismillah. Mudah-mudahakan kita diberi fasilitas oleh Allah SWT dalam mendidik anak.

Borobudur, 12 Februari 2018

Sumber http://rahmahuda.blogspot.com