Upacara sudah memasuki penguhujung acara. Sampailah pada program pengumuman-pengumuman. Pengumuman ini diisi perkenalan oleh guru olahraga yang baru. Pak guru olahraga yang gres pun maju ke podium upacara.
Beliau mengucapkan salam, penghormatan dan syukur kepada Allah SWT serta sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Perkenalan ini ia awali dengan pepatah Jawa "Kebo Bali Kandang e". Yang artinya, sejauh manapun seseorang itu pergi, kesannya kembali juga ke daerah asalnya.
Pepatah Jawa tersebut sangat sesuai dengan keadaan Pak Pur dikala ini. Mengingat dia dulu pernah mengajar di SDN Borobudur 1. Kemudian melalang buana pindah ke SDN Karanganyar, SDN Karangrejo. SDN Giripurno 1, dan kini kembali lagi ke SDN Borobudur 1.
Uniknya, di setiap daerah penugasan, anak didik Pak Pur niscaya membawa pulang piala kejuaraan olahraga. Mulai dari tingkat kecamatan hingga provinsi. Perlombaan yang menjadi andalan ialah sepak takraw dan PBB/ TUB.
*Kedisiplinan*
Rahasia keberhasilan Pak Pur ini diungkapkan sendiri di lembaga perkenalan ini. Pak Pur menyampaikan kepada seluruh penerima upacara bahwa setiap keberhasilan itu niscaya didahului dengan disiplin. Beliau juga menambahkan bahwa pada awalnya, disiplin itu menyakitkan. Namun pada kesannya menyenangkan.
Banyak atlit olahraga yang mengawali kesuksesan dan kesannya bisa menjadi juara pada banyak sekali macam kejuaraan niscaya diawali dengan disiplin latihan. Disiplin memang membutuhkan pengorbanan. Ketegasan pada diri sendiri. Dan juga tekad yang berpengaruh untuk meraih cita-cita.
Pak Pur juga mengungkapkan bahwa akan mengawali pembelajaran olah raga dengan PBB. Pak mempunyai teori bahwa jika PBB anggun niscaya olahraganya juga bagus. Karena PBB menjadi media yang sempurna untuk melatih kedisiplinan pada setiap siswa.
Sebelum mengakhiri perkenalan, Pak Pur berharap bahwa ahad yang akan tiba upacara harus lebih baik lagi. Lebih tertib. Lebih disiplin. Tidak ada yang guyonan sendiri.
Inilah Pak Pur, legenda guru olahraga Borobudur yang selalu membawa pulang piala dimana pun ia bertugas. Ternyata belakang layar Pak Pur mencetak generasi unggul terletak pada kedisiplinan. Kedisplinan yang diawal terasa menyakitkan tapi indah di akhir.
Borobudur, 26 Maret 2018
Sumber http://rahmahuda.blogspot.com