Wednesday, May 22, 2019

√ Pelajaran Tidak Lolos Seleksi Bimtek P4tk Pkn Dan Ips

Belum waktunya. Itu kesan ketika saya membuka pengumuman akseptor lolos Bimtek Karya Ilmiah dan Jurnal P4TK Pkn dan IPS. Calon akseptor yang mengikuti diklat ini berjumlah 1600an peserta.

Melihat 100 pemenang yang lolos, kebanyakan yang ku kenal memang bukan guru sembarangan. Misalnya ada Ikhsanto, M.Pd. guru Sekolah Menengah Pertama dari Wonosobo yang memperoleh beasiswa P2TK di Universitas Negeri Malang. Ada juga mas Galih Suci Pratama, M.Pd. senior dari PGSD Unnes yang gres saja mendapat juara goresan pena feature Kemdikbud. Selanjutnya ada Alphian dari Makassar yang sudah langganan bimtek dimana-mana.

Saya mengakui bahwa semua yang lolos memang guru-guru unggul. Punya modal ilmu dan semangat yang mumpuni daripada yang lain. Pelajaran berharga yang saya petik adalah:

1. Penelitian R&D merupakan jenis penelitian yang "lebih" daripada PTK. PTK karenanya sudah biasa dan gampang diperoleh di internet. Sehingga ketika diuji similarity skornya akan tinggi bahkan rentan dicap plagiat.

2. Metode, model, atau media pembelajaran gres mempunyai nilai dan kualitas lebih daripada metode atau media pembelajaran yang sudah ada sebelumnya. Jangan pilih metode atau media pembelajaran yang kuno, menyerupai NHT, TTW, atau kartu bergambar. Buat media gres dengan memanfaatkan teknologi gosip dan komunikasi atau media gres dari materi daur ulang yang sanggup diperoleh dengan gampang di kawasan 3-T.

3. Pengkaitan penelitian dengan berpikir tingkat tinggi, Hots, literasi, dan Kurikulum 2013 juga menjadi evaluasi tersendiri. Karena hal-hal inilah yang dikala ini menjadi "hot issue". Yang semuanya bermuara pada pendidikan masa ke-21.

4. Jalin komunikasi.
Suka tidak suka, juri niscaya akan lebih memperhatikan nama-nama guru yang sudah dikenal atau sering beliau kenal. Makara tidak ada salahnya untuk intens berkomentar di akun media sosialnya, mengirim WA sekedar basa-basi. Atau sanggup juga memanfaatkan kesamaan organisasi profesi, atau alumni perguruan tinggi tinggi.

Point 1, 2 dan 3 saya lihat dari sudut pandang kualitas keaslian karya dan tren kecenderungan pendidikan di masa ke-21 ini. Nomor 4 memang terkesan adanya prraktek kongkalikong ataupun nepotisme. Tapi saya tidak memandang hal itu sebagai KKN alasannya yaitu perjuangan menjalin komunikasi merupakan salah satu kemampuan unggul yang harus dimiliki. Tentu perasaan anda akan berbeda ketika menilai siswa yang orang tuanya anda kenal dan siswa yang orang tuanya tidak anda kenal!

Borobudur, 13 Februari 2018


Sumber http://rahmahuda.blogspot.com