Friday, May 17, 2019

√ Pelepasan Dari Sdn Giripurno 2

Penyerahan Kenang-Kenangan
Hari ini SDN Giripurno 2 dan SDN Ngadiharjo 2 melaksanakan perjalanan wisata ke Tebing Breksi Jogjakarta. Wisata ini dilakukan dalam rangka pelepasan guru dari kedua sekolah tersebut. Guru yang dilepas ialah ibu Suci Ratnawati, guru SDN Ngadiharjo 2 dan saya, dari SDN Giripurno 2. Keduanya dipindah ke SDN Borobudur 1. Pelepasan ini dilakukan bersama alasannya ialah kebetulan mempunyai kepala sekolah yang sama.

Ketika program inti di tebing breksi, saya diberi kesempatan pertama untuk memberikan sepatah dua patah kata dalam rangka pelepasan. Setelah mengucapkan salam dan syukur saya memberikan beberapa hal.

Pertama, saya baiklah bila lembaga ini disebut pelepasan bukan perpisahan. Kalau perpisahan alhasil kita bakal jarang bertemu. Namun berbeda dengan pelepasan yang secara implisit sanggup diartikan dengan berpindahnya daerah kerja. Dan istilah ini saya benarkan alasannya ialah kami masih akan sering bertemu. Entah di lembaga KKG atau pun di lembaga perkumpulan guru yang lain.

Kedua, saya mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar SDN Giripurno 2 yang telah menunjukkan kesempatan kepada saya untuk bergabung menjadi keluarga SD yang luar biasa ini. Saya pun masih ingat bagaimana sambutan ketika pertama kali saya tiba di SDN Giripurno 2. Sebelum hingga di SD Giripurno 2, untuk pertama kalinya Pak Juarimin ialah guru yang memanggil nama saya. Hal ini sangat berkesan sekali. Mengingat saya tiba tidak kenal siapa-siapa namun ternyata ada yang sudah mengingat namaku. Sesampainya di SDN Giripurno  2 saya pribadi diikutkan dalam lembaga doa bersama kelas 6. Padahal kedatanganku kali ini hanya mencari tahu dimana sebenarnya letak SDN Giripurno 2 itu.

Saya sebut SDN Giripurno 2 ini luar biasa alasannya ialah berkali-kali menjadi siswanya menerima juara 1 voli di tingkat kecamatan. Padahal kala itu SDN Giripurno 2 tidak mempunyai guru olahraga. Tapi bisa mengalahkan SD yang memiliki  guru olahraga. Artinga SDN Giripurno 2 mempunyai aset sumber daya insan berupa guru yang mumpuni.

Kesan luar biasa juga terkesan ketika pengakuan SDN Giripurno 2. Dimana semua guru tolong-menolong melengkapi berkas dan kebutuhan yang tertulis dalam standar akreditasi. Bahkan ada yang hingga tidak tidur. Totalitas yang belum pernah saya temukan di daerah lain.

Ketiga, saya mengakui dari hati yang paling dalam bahwa kinerja saya masih jauh dari harapan. Sehingga saya dengan penuh kerendahan hati memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang saya lakukan. Terutama soal tutur kata atau tingkah laris yang menciptakan tidak berkenan di hati.

Keempat, saya ingin mengungkapkan bahwa SDN Giripurno 2 menjadi daerah dimana saya tumbuh berkembang. Saya ingat betul bagaimana Pak Purwadi dulu mengusulkan saya untuk menjadi kandidat pengurus organisasi profesi. Ingat juga ketika video pembelajaran yang dibentuk di SD ini bisa meloloskan saya maju menjadi finalis Lomba Inovasi Pembelajaran tingkat Provinsi Jawa Tengah. Tidak pernah terlupa juga, hasil penelitian yang membawa saya seminar hingga di Ke Kemdikbud di Jakarta, P4TK IPA di Bandung, dan P4TK Seni Budaya di Jogja.

Saya ingat juga di melalui media pembelajaran yang dipakai PKG bisa meloloskan saya menjadi finalis Lomba Pembuatan Bahan Ajar Berbasis TIK yag diselenggarakan Pustekkom Kemdikbud. Belum lagi beberapa artikel terkenal yang dimuat di beberapa media cetak. Semua itu tak lain dan tidak bukan, alasannya ialah SDN Giripurno 2 menjadi laboratorium pengembangan pendidikan yang nyaman dan kondusif. 
Dan tidak terlupa, saya bisa melanjutkan studi S2 alasannya ialah adanya pemberian lunak dari SDN Giripurno 2. Ketika saya harus beranjak dari SD ini, otomatis saya harus cuti kuliah.

Kelima, keinginan saya silaturahmi di antara kita tetap terhubung. Karena hubungan ialah hal utama yang harus selalu dijaga. Tidak boleh kita mengorbankan hubungan hanya untuk kepentingan sesaat. Saya pun berkomitmen untuk selalu membela SDN Giripurno 2 dalam rangka menjaga nama baik yang selama ini sudah sangat baik.

Tampak tebing Breksi dari puncak sebelah Timur
Pesan dari Bu Eny
Penyampaian dari saya oun berakhir. Kemudian dilanjutkan oleh ibu Suci. Yang pribadi ditanggapi oleh ibu Eny Ma'rifah selaku kepala sekolah. Ibu Eny memberikan sambutan dengan uraian air mata. Terasa sekali naluri keibuan. Karena hal itulah pesan-pesan dia hingga di hati sanubariku.
Pesan dia ialah harus dipahami bahwa keadaan di SD usang dengan SD yang gres berbeda. Kami diminta untuk sanggup beradaptasi secepat dan sebaik mungkin. Selain itu, bawa yang baik-baik dari SD yang usang ke SD yang baru. Tinggalkan yang jelek di SD yang usang saja.

Tetap sambung tali silaturahmi. Silaturahmi ini harus selalu dijaga. Karena ada riwayat hadist yang menyampaikan tidak akan masuk nirwana orang yang memutus silaturahmi.

Kalian dipindah ke SD Unggulan benar-benar alasannya ialah prestasi. Tingkatkan keunggulan kalian, berikan yang terbaik. Diungkapkan juga oleh ibu Eny sambil tersenggukan bahwa kepindahan saya ini mengagetkan dirinya. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa selain mendukung dan mendoakan kami berdua.

Inilah kisahku hari ini. Tulisan ini ditulis ketika perjalanan pulang ke Borobudur. Semoga apa yang kita harapkan dikabulkan oleh Allah SWT. Dalam hati saya juga bersedih, namun semua harus tetap maju ke depan. Bismillah. Allahu Akbar.
Selasa, 27 Februari 2018

Sumber http://rahmahuda.blogspot.com