Monday, May 13, 2019

√ Taktik Surat Pernyataan Tidak Akan Membolos Lagi

Lima siswa kelas 4B pergi meninggalkan kelas tanpa keterangan pada hari Selasa, 6 Maret 2018 sekitar jam 09.00-11.00 WIB. Mereka meninggalkan kelas ketika jam pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diampu oleh Bu Is. Bu Is dan saya merupakan salah satu guru gres di SDN Borobudur 1. Bu Is mempunyai kepribadian yang tenang, halus dan sabar. Sehingga insiden siswa membolos ketika jam pelajaran Bu Is merupakan sesuatu yang mengagetkan.

Awalnya, ketika Bu Is masuk kelas 4B dan meyadari absensi kelima siswa ini, Bu Is bertanya ke siswa-siswa yang ada di kelas. Menurut legalisasi teman sekelas, siswa yang tidak hadir inihhh sedang berada di Perpustakaan. Namun ketika Bu Is meminta salah satu anak yang ada di kelas untuk mencari di Perpustakaan, kelima siswa ini tidak ada di Perpustakaan.

Pembelajaran PAI pun tetap berlangsung sambil menunggu kedatangan siswa-siswa ini. Namun hingga tamat pembelajaran PAI, siswa-siswa ini tidak muncul juga. Selanjutnya ketika istirahat kedua, Bu Is melaporkan insiden ini kepada saya dan kebetulan di dengar ibu Kepala Sekolah.

Di ketika yang bersamaan, siswa-siswa yang tidak hadir ketika jam pembelajaran PAI ini mencari saya. Saya bertanya kepada mereka. Apakah betul tidak mengikuti pelajaran PAI? Jawabnya iya. Alasannya, mereka sedang jajan. Namun saya konfirmasi lagi kenapa jajan hingga menghabiskan waktu dua jam? Pertanyaan ini tidak bisa dijawab.

Selanjutnya dewan guru bermusyawarah untuk menanggapi insiden ini. Hasilnya yaitu meminta kepada siswa-siswa tersebut untuk menciptakan surat pernyataan yang ditanda tangani orang tua, yang isinya tidak akan mengulangi perbuatan melanggar tata tertib sekolah. Terutama biar di lain waktu tidak meninggalkan pelajaran lagi.

Sebenarnya kelima siswa ini mempunyai kemampuan akademik yang baik. Terbukti dari nilai-nilai yang diperoleh ketika ulangan. Hanya saja kelima anak ini memerlukan pesan tersirat dan kesabaran dari guru di sekolah dan orang bau tanah yang ada di rumah. InsyaAllah ketika sering dinasihati akan ada peningkatan dalam semua aspek perkembangan siswa.

Prosedur yang Tepat
Saya melalui goresan pena ini berusaha menceritakan proses musyawarah hingga jadinya tercetus wangsit pembuatan surat pernyataan ini. Awalnya saya mengusulkan kepada bu Ninik untuk melaporkan insiden ini pribadi kepada wali murid melalui whatsapp memakai jalur pribadi. Saya berfikir sehabis orang bau tanah tahu problem ini akan pribadi selesai.


Bu Ninik sehabis mendengar proposal saya ini tidak pribadi menyanggah. Ia hanya mengusulkan biar siswa yang membolos menciptakan surat pernyataan dengan tanda tangan mengetahui orang bau tanah siswa. Setelah surat pernyataan ini ditanda tangani dan dikumpulkan. Bu Ninik meminta saya untuk memfoto tanda tangan di surat tersebut dan mengirimkannya ke wali murid.

Pengiriman foto tanda tangan ini sebagai bentuk konfirmasi. Apakah betul orang bau tanah siswa benar-benar menandatangani. Sekaligus menghindari pemalsuan tanda tangan oleh siswa yang bersangkutan. Apabila ada unsur pemalsuan tanda tangan, akan ada tindakan lebih lanjut.

Saya mencoba mengevaluasi proposal tindakan yang saya lontarkan tadi sehabis mendengar proposal dari Bu Ninik. Usulan saya yang isinya biar pribadi melaporkan ke orang bau tanah siswa sanggup menyebabkan kesan bahwa guru hanya menjadi sosok yang "kandakan" atau tukang mengadu. Selain "kandakan" juga terlihat tidak dewasa. Dan yang utama tidak ada tindakan pribadi ke siswa biar siswa itu jera.

Berbeda dengan proposal Bu Ninik. Bu Ninik mencoba memperlihatkan pelajaran kepada siswa biar tidak mengulangi perbuatannya lagi. Tampak juga bagaimana upaya dari Bu Ninik biar siswa bisa bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya kepada orang tua. Upaya pertanggung tanggapan ini berbentuk tanda tangan mengetahui dari orang tua. Tanda tangan mengetahui orang bau tanah ini juga untuk melihat tingkat kejujuran siswa.

Inilah bentuk ikhtiar yang dilakukan guru. Tindakan ini sebagai bentuk rasa sayang kepada siswa. Kalau guru tidak sayang, tentu siswanya akan dibiarkan membolos. Semoga ikhtiar ini berbuah hasil yang lebih baik. Terutama dalam peningkatan budpekerti dan tingkah laris siswa.

Ditulis di Borobudur, Selasa, 6 Maret 2018

Sumber http://rahmahuda.blogspot.com