Monday, June 17, 2019

√ Meragukan Kemandegan Berpikir

Berpikir menjadi ciri utama yang membedakan antara insan dan hewan. Kemampuan berpikir inilah yang menimbulkan insan mempunyai sebutan sebagai homo sapiens. Namun seringkali tanpa disadari insan tidak memakai kemampuan berpikirnya secara maksimal. Oleh lantaran itu, ada beberapa hal yang yang perlu diwaspadai biar kemampuan berpikir tidak berhenti atau "mandeg":

1. Kemampuan Otak Melakukan Otomasi
Keunggulan otak insan ialah melaksanakan otomasi pada aktivitas-aktivitas yang sering dilakukan. Namun keunggulan ini juga menjadi kelemahan bagi insan itu sendiri. Kemampuan otomasi ini menghalangi insan untuk berfikir secara kritis.

Misalnya saja, ketika insan berguru menaiki sepeda. Pasti insan akan berpikir bagaimana cara menaiki sepeda. Bagaimana cara menjalankan sepeda untuk pertama kalinya. Dan bagaimana caranya untuk mengakhiri sebuah perjalanan memakai sepeda. Otak insan menghadapi kegiatan yang belum terbiasa dilakukan, ibarat mengendarai sepeda ini, otak niscaya akan berpikir sangat keras.

Namun seiring berjalannya waktu apabila sudah terbiasa menaiki sepeda, otak insan ketika mengendarai sepeda seolah berhenti berfikir. Karena kegiatan mengendarai sepeda telah dilakukan secara otomatis dan tanpa berpikir panjang. Seolah bersepeda hanya membutuhkan perasaan dan impian saja.

Gambaran ini mendorong insan untuk senantiasa merefleksikan apakah rutinitas yang dijalani itu sudah benar atau belum. Sehingga kegiatan yang sudah sering dilakukan perlu dilakukan dekontruksi. Upaya memikirkan ulang apakah suatu kegiatan kebiasaan sudah dilakukan secara baik dan benar atau belum. Karena dikhawatirkan insan terjebak pada rutinitas yang menipu.

Rutinitas yang menipu ialah kebiasaan yang dianggap benar. Padahal kebiasaan tidak selalu benar dan sanggup merugikan insan sekaligus berpotensi menjadi kendala dalam mendayagunakan pikiran. Apalagi kita hidup di masa kemajuan teknologi isu dan komunikasi. Yaitu masa dimana kebiasaan usang belum tentu sesuai dengan masa kekinian.

2. Pola Pemikiran Lama
Hambatan berpikir yang kedua ialah aliran usang menimbulkan insan sulit memahami aliran baru. Pemikiran yang sudah dimiliki insan biasanya mencegah masuknya aliran baru. Padahal aliran gres itu lebih tepat dan lebih baik atau sesuai dengan zamannya.

Contohnya, ketika kita menggambar seekor ikan. Kebanyakan orang niscaya akan menciptakan gambar ibarat biasanya. Gambaran ikan dengan mata, dibelakangnya ada sirip, kemudian diteruskan dengan keberadaan ekor. Akan tetapi ketika kita diminta untuk menggambarkan pendengaran ikan, maka kita akan berpikir dua kali. Seseorang akan mewaspadai apakah betul jikalau ikan itu ada telinganya.

Ternyata pemahaman usang mengenai ikan menghambat pengetahuan yang baru. Pemahaman usang yang tetbukti pada setiap gambar ikan yang dibuat, tidak disertai gambar telinga. Padahal ikan bahwasanya mempunyai telinga.

3. Keruwetan Berpikir
Hambatan berpikir yang ketiga ialah seringkali ketika akan berpikir merasa ruwet. Keruwetan ini disebabkan lantaran aneka macam hal yang harus dipikirkan atau dipecahkan.

Solusi yang ditawarkan adalah
dengan melaksanakan proses pemilahan. Proses pemilihan dipakai untuk menentukan mana yang penting ketika kita ingin menuntaskan suatu masalah. Setiap dilema yang melibatkan orang lain harus bagi menjadi dua, yaitu antara korelasi dan transaksi.

Relasi berkaitan dengan korelasi eksklusif dan transaksi berkaitan dengan isi dari apa yang ingin disampaikan. Hal utama yang perlu dijaga ialah mempertahankan relasi. Lebih baik mengorbankan transaksi biar korelasi hubungan tetap terjaga.

Sejarah Indonesia mencatat bahwa politikus dari Masyumi dan PKI seringkali terlibat perdebatan panas dalam memperjuangkan ideologinya di sidang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Akan tetapi perdebatan-perdebatan panas itu selalu berhenti sesudah tokoh-tokoh dari kedua partai itu keluar dari ruang sidang. Mereka ngopi bersama, makan siang bersama, seperti tidak terjadi apa-apa. Terlihat kedewasaan berpolitik. Tokoh-tokoh bangsa Indonesia ketika iti tidak mengorbankan korelasi atas transaksi transaksi.

Inilah pentingnya pemilahan dalam berpikir. Karena aliran sumbu pendek sering menghambat perkembangan kemampuan berpikir. Karena mencampur adukan antara korelasi dengan transaksi akan merugikan diri sendiri.

Ditulis dengan metode MB pada hari Selasa, 26 Desember 2017


Sumber http://rahmahuda.blogspot.com