Thursday, June 20, 2019

√ Paparan Prof Anas Saidi Ketika Launching Kami Indonesia Di Yogyakarta

Profesor Anas Saidi,
Deputi bidang Pengkajian dan Materi, Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. 

Prof Anas Saidi yang kini menjabat sebagai deputi UKP Pancasila. Prof Anas pada awal penyampaian bahan menampilkan pidato Bung Karno dikala berpidato di Sidang PBB. Video ini berlogo "damp i love Indonesia". Prof Anas juga memberikan bahwa Bung Karno pada pidato ini, mengkritisi fatwa filsuf Bernard Russel. Pemikiran Bernard Russel lalu disandingkan dengan Pancasila.

Korea Selatan (Korsel) dulu kagum dengan Indonesia. Memiliki ideologi ibarat pancasila. Dan Korsel menimbulkan ideologi negaranya sebagai nafas tindakan. Akhirnya, Korsel kini menjadi  negara maju.

Kemajuan sebuah bangsa biasanya ditentukan oleh penguasaan ilmu pengetahuan. Contoh bangsa yang maju yaitu Yahudi. Bangsa Yahudi di dunia jumlahnya hanya ada beberapa juta. Namun penguasaan ilmu pengetahuan bangsa Yahudi tidak sanggup diragukan lagi. Orang Yahudi yang berhasil meraih nobel ada 112 orang. Sedangkan orang  Islam yang meraih nobel baru  satu orang. Itupun orang yang berlatar belakah Ahmadiyah.

Indonesia, setiap tahunnya menghasilkan wisudawan sejumlah 900ribu. Tapi wisudawan itu ketika tidak berkencimpung di dunia keilmuan, akan kalah dengan bangsa lain.
Sehingga closing statement dari Prof. Anas Saidi yaitu "Kunci keberhasilan cowok ada di membaca, membaca dan membaca".

*Catatan , S.Pd. ketika mengikuti Launching Kami Indonesia di
GOR Amongrogo, Yogyakarta, 16 Desember 2017.
Catatan ini merupakan catatan pribadi, apabila ada kekeliruan dalam catatan ini sanggup direvisi dalam rangka penyempurnaan


Sumber http://rahmahuda.blogspot.com