Saturday, June 1, 2019

√ Proses Tes Kesehatan Jiwa/ Rohani Di Rumah Sakit Jiwa Magelang (Rsj Prof Soerojo Magelang) Untuk Memperoleh Surat Keterangan Sehat Rohani

Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Soerojo merupakan salah satu forum yang berwenang menerbitkan surat keterangan sehat rohani atau jiwa. Biaya investigasi rohani/ kejiwaan tergantung paket pemeriksaan. Paket investigasi rohani ini sanggup dikonsultasikan dengan perawat yang bertugas di poli psikologi. Sehingga sebelum investigasi kesehatan jiwa, biasanya perawat yang melayani akan menanyakan untuk apa surat kesehatan jiwa ini. Sehingga perawat akan memperlihatkan saran mengenai jenis paket investigasi yang dibutuhkan. Saran ini biasanya diubahsuaikan dengan pekerjaan atau pihak yang meminta adanya surat kesehatan rohani ini.

Surat keterangan sehat rohani kali ini saya butuhkan untuk persyaratan PPG dalam jabatan tahun 2018. Sehingga saya disarankan untuk investigasi jiwa lengkap dengan biaya Rp 348.000. Ditambah dengan biaya registrasi maka saya harus membayar Rp 358.000.

Biaya ini tidak berubah dikala pertama kali saya periksa kesehatan jiwa di RSJ Prof. dr. Soerojo. Perlu diketahui, saya telah melaksanakan tes kesehatan jiwa lengkap ini 3 kali. Yang pertama pada tahun 2015, kedua 2016 dan kali ini 2018. Sampai perawat poli psikolog ini berkomentar, "wah, lulus terus ya mas!".



Kembali ke biaya. Biaya untuk menerbitkan surat kesehatan rohani tidak semudah dan semurah surat kesehatan jasmani yang biasa disebut kir dokter.
Biasanya Kir dokter hanya butuh periksa tensi, buta warna, tinggi dan berat tubuh saja. Namun tes kesehatan jiwa berbeda. Peserta yang akan memeriksakan kesehatan jiwanya dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang di setting menyerupai ruang kelas.
Pemeriksaan di ruang ini dipandu oleh seorang perawat. Adapun seruan dan teknis investigasi kesehatannya menyerupai ini:

Pertama, akseptor diberi kertas hvs berwarna putih dengan posisi berdiri. Kemudian diharuskan untuk menggambar orang secara utuh dan lalu dideskripsikan.

Kedua, kami diberi kertas lagi dan diminta untuk menggambar pohon berkayu keras bukan pohon kelapa, pohon jati, pohon randu, dsb. Dan penggambaran pohon ini dilakukan dalam posisi kertas potrait. Setelah selasai, gambar pohon dideskripsikan dengan goresan pena singkat.

Ketiga, menggambar orang, pohon dan rumah dalam satu kertas dengan posisi landscape. Setelah selesai digambar, gambar ini dideskripsikan.

tes keempat, meneruskan contoh gambar, nama ilmiahnya wartegg test
Keempat, menggambar dengan melanjutkan contoh gambar yang sudah ada. Pola gambar ini jumlahnya 8 yang masing-masing contoh digambarkan dalam satu kotak. Pola yang ada di kotak tersebut ada yang titik saja, ada yang hanya garis lurus, bahkan ada yang garis melengkung.

Berawal dari sebuah pola, akseptor tes diharuskan membuatkan contoh tersebut menjadi sebuah gambar. Apabila menggambar sudah selesai, di setiap pojok kotak diberi nomor urut. Nomor urut diubahsuaikan dengan urutan gambar yang dibuat.

Di bawah kotak kotak itu lalu diberi keterangan singkat mengenai gambar yang dibuat. Kemudian diberi catatan di baris belakanh judul, dengan karakter M untuk gambar yang paling gampang dibuat. Huruf S untuk gambar yang paling susah. Serta diberi simbol (+) mana vambar yang paling disukai dan (-) untuk gambar yang paling tidak disukai.

Kelima, Tes Intelegensia Umum (TIU), menebak gambar.
Dalam lembaran tes ini terdapat 20 gambar yang dalam waktu 7 menit harus selesai. Karakter soalnya yaitu ada soal didahului oleh dua contoh gambar. Peserta harus mengetahui perubahan contoh gambar ini. Kemudian akseptor tes menjawab gambar lanjutan sesuai dengan contoh perubahan pada gambar yang pertama tadi.

Keenam, atau tes terakhir yaitu Tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory). Tersedia 350 butir pernyataan yang harus diselesaikan dalam waktu 1 jam dan akan ditoleransi selama 15 menit apabila belum selesai.
Pernyataan-pernyataan ini harus diaca satu-persatu. Pernyataan tersebut apabila sesuai dengan keadaan diri atau oke dengan pernyataan tersebut maka simbol positif (+) di lembar jawab dibubuhi tanda silang. Namun apabila pernyataan tersebut tidak oke atau tidak sesuai dengan diri maka tanda silang dibubuhkan pada simbol negatif (-).

Ketujuh, investigasi pribadi oleh psikiater atau dokter seorang jago kesehatan jiwa. Uniknya dikala penulis melaksanakan wawancara dengan dokter seorang jago kesehatan jiwa ini, tebakan dokter tersebut dengan perangai saya tepat. Dan pembacaan tersebut didasarkan pada karakreristik gambar yang saya buat.

Akhirnya, penulis bertanya-tanya, apakah hasil tes kesehatan jiwa menyerupai ini valid apabila orang yang dites sudah hafal dengan karakteristik dan mengetahui teknik asesmen menyerupai ini?
Magelang, 19 Januari 2018

Sumber http://rahmahuda.blogspot.com