![]() |
Standar Baku atau Rata-Rata Simpangan? |
Beberapa hari yang lalu, tiba-tiba saya mendapat pesan singkat melalui Whatsapps. Isinya sebuah pertanyaan. Pertanyaannya sederhana, tapi sebenarnya filosofis statistikanya dalam. Pertanyaan itu berdasarkan saya sangat anggun untuk menjadi materi kajian juga bisa menjadi tema debat soal statistika.
Saya menyampaikan begitu sebab, sehabis mencari beberapa acuan daring, pertanyaan yang saya dapatkan itu menjadi materi diskusi panjang para andal statistika.
Penasaran kan pertanyaannya? Baiklah, jadi pengirim pertanyaan ke saya adalah: lebih efektif mana standar baku (deviasi) dibandingkan dengan rata-rata simpangan mutlak?
Mana yang Lebih Efektif?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata efektif yakni ada efeknya, manjur, sanggup membawa hasil, dan mangkus. Ini berarti sesuatu dikatakan efektif apabila dia bisa menghasilkan imbas atau dampak (akibat).
Dalam pendekatan sehari-hari kita, efektif berkaitan erat dengan sasaran atau tujuan. Tepat atau tidaknya terhadap sasaran atau tujuan diukur dari seberapa efektifkah langkah, teknik, metode, atau proses kita.
Lantas, apa kaitannya dengan bahasan soal pilihan penggunaan standar baku atau rata-rata simpangan dalam konteks mengukur sebaran data?
Standar baku yakni nilai akar dari rata-rata kuadrat simpangan amatan terhadap parameter. Rata-rata kuadrat yang dipakai dalam perhutungan standar baku memiliki kemampuan untuk menawarkan tingkat kehomogenan sebaran data. Operan akar di dalamnya juga sanggup mengurangi imbas mengurangi efek besarnya pencilan (outlier) data. Inilah mengapa standar baku merupakan ukuran sebaran data yang tidak robust. Sebab, dia masih dipengaruhi oleh seberapa besar pencilan data.
Sebaliknya, rata-rata simpangan sanggup dikatakan relatif lebih punya kelemahan lantaran tidak adanya penimb ang dalam perhitungannya berakibat kekuatan menjelaskan keragaman atau sebara data berkurang. Dengan data yang sebarannya berbeda bahkan menghasilkan nilai rata-rata simpangan yang sama. Sebab, jumlah simpangan amatan terhadap parameter bisa jadi bernilai nol atau saling menghilangkan efek.
Pembahasan simulasi singkat soal penimbang standar baku dan rata-rata simpangan bisa teman-teman dapatkan pada link berikut.
Inilah mengapa, dalam pembahasan singkat kita kali ini, standar baku bisa dikatakan relatif lebih efektif dipakai daripada rata-rata simpangan. Sebab, dia bisa menggambarkan sebaran data, apakah suatu data relatif homogen, entah relatif heterogen.(*)
Sumber http://www.ngobrolstatistik.com/