Friday, June 30, 2017

√ Transportasi Online, Solusi Kurangi Pengangguran Maluku Utara

Transportasi online, solusi masa depan, dokpri.
Pengangguran terbuka merupakan salah satu duduk masalah yang sampai sekarang masih menjadi konsen pemerintah, baik sentra maupun pemerintah daerah. Pengangguran terbuka merupakan salah satu indikator makro ekonomi yang banyak dipakai oleh pemerintah dalam melaksanakan perencanaan pembangunan. Terutama bagaimana pemerintah sanggup menyediakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang berada dalam kategori menganggur.

Pada bulan Februari 2017 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka Pengangguran Terbuka di Maluku Utara. Dalam rilisan tersebut, kepala BPS mengemukakan bahwa pengangguran terbuka per Februari yaitu sebesar 26,8 ribu orang yang masuk dalam kategori pengangguran terbuka. Apabila dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah angkatan kerja Maluku Utara memang meningkat, yakni sekitar 6,21 persen. Walaupun demikian, dengan naiknya jumlah angkatan kerja justru belum tentu menjamin penurunan pengangguran terbuka. Buktinya, terjadi kenaikan sekitar 5,7 ribu jumlah pengangguran terbuka di Maluku Utara bila dibandingkan tahun 2016. Ada yang aneh?.

Memang, apabila kita mengamati besarnya Tingkat Parstisipasi Angkatan Kerja (TPAK), terjadi kenaikan yang relatif signifikan di Maluku Utara, yaitu sebesar 69,48 persen atau naik sebesar 3,29 poin kalau dibandingkan pada Agustus 2016. Berdasarkan angka-angka ini kita sanggup pahami bahwa jumlah orang yang berminat untuk bekerja lebih besar daripada lapangan kerja yang tersedia di Maluku Utara. Kondisi ini juga memberi pengertian kepada kita semua bahwa, peluang kerja di Maluku Utara masih menjadi duduk masalah akhir minimnya ketersediaan lapangan kerja.

Kemudian kita kaitkan dengan share Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Maluku Utara di tahun 2016 menurut data BPS juga didapatkan kondisi bahwa share lapangan perjuangan gosip dan komunikasi serta jasa lainnya masih sangat kecil bila dibandingkan dengan lapangan perjuangan lainnya, yakni sebesar 3,71 persen dan 0,79. Kondisi ini menawarkan arti bahwa lapangan perjuangan gosip dan komunikasi serta jasa lainnya di Maluku Utara mempunyai peluang besar untuk dikembangkan sekaligus menjadi tantangan ke depan.

Seperti yang kita tahu, bahwa bidang gosip dan komunikasi di Indonesia begitu berkembang pesat. Apalagi sesudah menjamurnya banyak penyedia jasa layanan internet lokal, jumlah pengguna (user) mengalami peningkatan yang signifikan. Para pengembang IT memanfaatkan momentum ini untuk membuat sebuah alternatif, terutama untuk mengurangi pengangguran. Salah satunya yaitu transportasi berbasis online. Mencermati kembali PDRB Maluku Utara tahun 2016, share lapangan perjuangan transpotasi dan pergudangan hanya sebesar 6,21 persen saja. Sementara itu, jasa pelayanan masyarakat berbasis online telah menjangkau 15 kota besar di Indonesia dengan kawan sekitar ratusa ribu orang. Pakar ketenagakerjaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan bahwa jasa transportasi berbasis online di Indonesia sanggup menyerap banyak ternaga kerja dan sekaligus mengurangi pengangguran. Menurutnya, perekonomian domestik dikala ini banyak dikontribusi oleh lapangan perjuangan padat modal, terutama pada lapangan perjuangan keuangan dan komunikasi.

Sejauh ini, kita sanggup menyampaikan bahwa dikala ini, khususnya di Maluku Utara sendiri telah terjadi penurunan elastisitas kesempatan kerja. Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara dari sisi penawaran masih disinyalir belum memperlihatkan kualitasnya, yakni bisa menyerap tenaga kerja. Ini bukanlah sebuah bahaya bagi perekonomian dan ketenagakerjaan Maluku Utara. Sebaliknya, ini merupakan tantangan yang harus dijawab di masa mendatang.

Jasa Transportasi Online adalah Solusi
Seperti pernyataan sebelumnya, bahwa pengamat menyatakan ada “dongkrak” ekonomi yang secara otomatis tercipta apabila di sebuah tempat dilakukan transformasi mengenai jasa transportasi online. Merupakan sebuah keniscayaan kalau suatu ketika kita mengadakan komitmen dengan tukang ojek atau kendaraan beroda empat ketika perlu untuk diantar menuju tempat tujuan. Kita juga banyak memakai akomodasi handphone bahkan Adroid untuk memanggil tukang ojek atau kendaraan beroda empat sesudah menjalin kesepakan itu.

Pada poin ini, sejatinya kita telah memakai akomodasi berbasis teknologi gosip untuk memudahkan kita menuju tempat tujuan. Tetapi, di Maluku Utara masih belum mengaplikasikannya secara komprehensif. Jasa transportasi berbasis online setidaknya menjadi sebuah alternatif gres dalam menekan jumlah pengangguran terbuka yang ada di Maluku Utara. Utamanya di kota-kota besar, menyerupai Ternate, Tidore Kepulauan, Tobelo dan kota besar lainnya.

Jasa transportasi online merupakan sebuah produk pedoman gres untuk lebih efisien dalam melayani keperluan publik pengguna moda transportasi. Selain itu, pengelolaan di bidang transportasi publik juga lebih gampang dan terarah sekaligus membuat sebuah iklim perjuangan gres di Maluku Utara. Hal ini merupakan sebuah tuntutan zaman yang harus segera diterapkan untuk memutar roda perekonomian serta menjadi pertumbuhan ekonomi Maluku Utara lebih baik dan berkualitas.

Artikel ini dimuat di Malut Post tanggal 22 September 2017 



Sumber http://www.ngobrolstatistik.com/